-->
logo

The Healing Power of Iman : Bagaimana Keyakinan dan Do'a Dapat Membantu Menyembuhkan Penyakit

Hot News

Hotline

The Healing Power of Iman : Bagaimana Keyakinan dan Do'a Dapat Membantu Menyembuhkan Penyakit

 

SKJENIUS.COM, Cikarang.--Seorang pecandu narkoba yang parah di Kota Jambi, dapat disadarkan dan sembuh total. Sehingga bisa kembali berbisnis dan menjadi jamaah zikir yang aktif. Seorang pasien yang menderita Endometriosis selama puluhan tahun di Paris membuat para dokter takjub dengan kesembuhan yang cepat. Demikian juga seorang pasien kanker yang diberi waktu hanya beberapa bulan untuk hidup menentang prediksi tersebut. Juga ada pasien sakit Jantung yang membuat heran para dokter atas kesemnbuhannya, sehingga tak perlu dioperasi.  Apa penyebab pemulihan yang luar biasa seperti itu?  Apakah itu keajaiban atau obat?

Dalam tulisan ringkas ini, sebagai seorang Spiritual Therapist yang berpengalaman selama 25 tahun di Rumah Sehat Al-Hikmah, saya ingin menyajikan bukti ilmiah inovatif yang memberikan jawaban atas misteri medis yang membingungkan ini.  Anda akan membaca tentang studi perintis yang menemukan bahwa pasien Miom dan kista dapat kembali sehat. Padahal sudah sekian lama berobat secara medis belum ada tanda-tanda kesembuhan.

Anda akan belajar mengapa berdo'a secara teratur sama efektifnya dengan minum obat, dan mengapa do'a dan pengobatan bersama merupakan kombinasi yang ampuh. Di sini Anda akan bertemu dengan pasien tak terlupakan yang mengajar para dokter seperti mereka menang atas penyakit yang mengancam jiwa, masalah perkawinan yang memilukan, kecanduan berbahaya, dan banyak lagi.  Dengan metode sederhana dan praktis untuk memanfaatkan Kekuatan Iman, Zikir dan Do’a.

Melalui tulisan ini saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman dengan para pemirsa tentang kekuatan Iman dan Do'a yang  berpotensi menyelamatkan nyawa serta memberikan strategi penyembuhan yang menakjubkan dan sangat efektif.

Iman for Healing Is Based on Knowledge

Sekitar 4 tahun lalu, kami diundang sebuah komunitas muslim di Paris, Prancis melalui Ketua Majelis Dakwah Al-Hikmah Sumatera Selatan, KH. Rosyid Sobri, S.Ag. Tujuannya adalah untuk memberikan Taklim Tasawuf Transformatif dan Metode Pengobatan Al-Hikmah, sekaligus memberikan Pengobatan, Konsultasi dan Bimbingan Zikir kepada jamaah yang memerlukan.

Singkat cerita, selama 2 bulan di Paris, kami dapat berdiskusi dalam banyak hal. Termasuk pembahasan mendalam atas ide Mohammed Arkoun,Tokoh Muslim Kontemporer Prancis tentang ''Islamologi terapan'' tertuang dalam bukunya, “Pour Une Islamologie Appliquee” (Untuk Islamologi Terapan). Buku tersebut mengungkap kesalahan kaum orientalis selama ini dalam mempelajari Islam adalah karena mendekati Islam melalui tulisan pemikir Islam yang mereka anggap besar dan mewakili aspirasi umat Islam.

Kami juga sempat membedah buku “Rethinking Islam”, Dalam Rethinking Islam, Arkoun mengemukakan pemahaman singkat tentang perkembangan Islam di zaman modern dan mencoba untuk mendekonstruksi kesalahan penafsiran Barat yang populer. Dia berpendapat: "Budaya Islam, pada kenyataannya, tidak dapat direduksi menjadi stereotip yang diartikulasikan oleh agama Kristen dan budaya Eropa sejak abad ketiga belas."

 Mereka pun sangat bersimpati dengan kehadiran kami yang dianggap membawa hikmah dan inapirasi baru dalam pemahaman keislaman mereka, terutama dalam aspek tasawuf dan therapy Al-Hikmah. Apalagi setelah mereka tahu bahwa Guru Mursyid kita, adalah Allahyarham Doctor Bagindo Muchtar yang mendapat gelar doktor honoris causa dalam Philoshophy dari sebuah Perguruan Tinggi di Prancis.

Selama di Paris, kami juga mengobati beberapa orang pasien dengan berbagai jenis penyakit, misalnya hypertensi, migrain, sakit ulu hati, endometriosis, Shopaholic, maag akut sampai salah urat.

Shopaholic adalah orang yang memaksakan diri untuk berbelanja dan mungkin merasa dirinya tidak memiliki kontrol atas perilaku tersebut. Dengan kata lain, seorang shopaholic dapat kita sebut menderita kecanduan berbelanja.

Saking candunya belanja, maka belanjaannya si ibu yang kami obati tersebut sampai bertumpuk di rumahnya dari berbagai jenis tas, kursi, piring, keramik, aneka karpet dan berbagai barang lainnya. Bahkan, suaminya pun terpaksa menyewa tiga buah gudang ukuran 4x4 m2 dengan biaya sewa yang cukup mahal.

Penderita Shopaholic memiliki kecenderungan untuk memiliki ketidakstabilan emosional atau perubahan suasana hati. Karena itu dia sering menderita kecemasan dan depresi. Belanja sering digunakan olehnya  untuk memperbaiki mood, meskipun hanya berlaku untuk sementara waktu.

Alhamdulillah, dengan bimbingan zikir dan do'a, akhirnya ibu muda itu dapat menyadari kondisi kejiwaannya yang tidak stabil itu. Sehingga akhirnya dia bisa mengontrol diri dengan segera berwudhu pada saat muncul dorongan ingin berbelanja. Tentu saja untuk sementara, dia pun harus dijauhkan dari berbagai hal terkait uang, mulai dari kartu ATM, kartu kredit, atau aset lainnya. Selanjutnya dia mulai mengatur keuangan dengan cara menyusun budget dan membuat daftar berbelanja sesuai dengan tingkat prioritas. Tentukan besaran uang belanjanya, dan usahakan membawa uang pas saat akan pergi berbelanja.

Seiring itu, tepat 40 hari kami di Paris, pasien endometriosis pun menyatakan kesembuhannya. Bahkan, kesembuhannya itu diakui oleh dokter yang merawatnya selama ini. Padahal selama ini berbagai usaha telah ia lakukan demi mendapatkan kesembuhan tapi selalu saja gagal. Bahkan sudah banyak tabib yang ia datangi tapi hasilnya tetap nihil, justru ia makin menderita karena sakit tidak kunjung sembuh dan semua harta yang ada padanya sudah ludes untuk biaya pengobatan.

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus).

Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi hamil, endometrium tersebut akan luruh, lalu keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi.

Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluhan nyeri yang luar biasa. Kami pun sampai tak tega mendengar jeritannya ketika meregang rasa sakit itu.

Karena itulah untuk mengobati pasien ini, kami menggunakan kombinasi medis dan spiritual care. Pasalnya, rasa nyeri tersebut tidak mempan lagi dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri biasa seperti ponstan. Namun pasien memerlukan obat pereda nyeri khusus yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Karena itulah, pasien dan keluarganya sangat bersyukur atas kesembuhannya dari endometriosis yang sudah dideritanya selama 20 tahun itu.

Satu (Penyakit) Dibagi (Diurai) dengan Tak Terhingga = Nol (Sembuh)

Alhamdulillah. Sebagai satu wujud syukur, atas kesembuhan dari penderitaan yang puluhan tahun itu, keluarga pasien mengadakan tasyakuran dengan mengundang seluruh keluarga besar mereka, termasuk yang non muslim. Nah, pada waktu diadakan Tasyakuran, muncullah pertanyaan dari pihak keluarga pasien, "Mungkinkah proses penyembuhan dengan Kekuatan Iman, Zikir dan Do'a dapat dijelaskan secara ilmiah dengan penjelasan yang dapat diterima logika?"

Karena yang saya hadapi adalah orang-orang Prancis yang sudah terbiasa berpikir logus dan kritis, saya pun berupaya menjelaskan rumus Kekuatan Iman dan Do'a untuk Penyembuhan Berdasarkan Ilmu Pengetahuan (Sains) dengan menggunakan Rumus Matematika. Sebagaimana kita ketahui dalam pelajaran matematika di SMA, istilah "tidak terhingga" pasti sering terdengar

Tidak terhingga (unlimited) adalah bilangan yang nilainya sangat besar sekali, dituliskan dengan symbol (). Besarnya tidak bisa diperkirakan, karena nilainya tidak terbatas. Seperti itulah pengertian singkatnya.

Keluarga pasien saya berikan satu contoh yaitu dalam memahami definisi sederhana, 1/~ , 1/0, 0/0, dan teman-temannya, plus perenungan memahami mereka.

Selanjutnya saya mengajak mereka untuk sama-sama membahas 1/~ (satu per tak hingga) yang hasilnya adalah nol. Karena, mungkin banyak yang sudah tahu bahwa 1/0 nilainya bisa menjadi dua jenis, bisa menjadi ‘tak terdefinisi’ atau ‘tak hingga’.

Contoh :

1/10 = 0,1

1/1000= 0,001

1/100000 = 0,00001

1/10000000 = 0,0000001

dst.

Tapi, 1/~ = 0

Kenapa? Dari contoh sudah didapatkan pola, bahwa jika satu dibagi sepuluh, hasilnya 0,1. Dan, satu dibagi sepuluh juta, hasilnya 0,0000001. Semakin dibagi dengan bilangan besar, hasil semakin mendekati nol.

Tak hingga merupakan sesuatu yang tak berbatas. Sehingga, satu dibagi tak hingga nilainya akan nol. Memang, hasilnya akan banyak nol dibelakang koma, tak terhitung malah, karena yang dibagi saja tak berhingga. Jadi, 1/~(satu per tak hingga) hasilnya sama dengan nol. Sebenarnya, tidak hanya satu saja. Berapapun nilainya, jika dibagi tak hingga akan menjadi nol.

Perenungannya seperti apa?

Kita sebagai manusia adalah sekumpulan bilangan real, dan Allah adalah Dzat yang memiliki Kekuasaan Tak Hingga. Satu orang, jika dibandingkan dengan Allah, ia akan menjadi nol, kosong. Berapapun jumlahnya, ribuan, bahkan jutaan atau milyaran orang, jika dibandingkan dengan kekuasaan-Nya, maka hasilnya akan nol. Tidak ada apa-apanya jika dibandingkan Sang Pencipta.

Melihat Ciptaan-Nya saja, misal ruang angkasa, Bumi beserta isinya, kita sebagai manusia tidak ada apa-apanya. Satu hal ini mengajarkan agar sama sekali tidak dianjurkan untuk sombong. Ighfirli Yaa Rabb.

Jika rumus tersebut kita pakai dalam teori pengobatan dengan kekuatan iman, do'a dan zikir, maka akan diperoleh rumus :

Satu Penyakit  / Asma Allah (tak hingga) = Nol.

Artinya, Apapapun penyakit yang diderita seseorang jika diurai dengan Kekuatan Allah yang Tak Terhingga (Unlimited) maka penyakit itu akan sirna (0).

Why? Berapapun banyak penyakit seseorang, jika dibandingkan dengan dahsyatnya Kuasa Allah, penyakit itu akan lebur dan menjadi nol. Asalkan bersungguh-sungguh dalam Berdo'a dan Berzikir sebelum embus napas dihentikan, sebelum ajal menjemput.

Semoga uraian inipun dapat bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf jika banyak salah kata dan penafsiran. Menerima apapun koreksian dalam rangka-rangka kebaikan dan perbaikan untuk kita semua.

Having Iman and Belief That God Can Actually Heal You

Ada banyak penelitian tentang kekuatan iman dan efek do'a penyembuhan. Hasilnya sangat meyakinkan - terdapat hubungan yang sangat erat antara keimanan, do'a dan kesembuhan seorang pasien. Demikian pula pengalaman kami sebagai seorang Spiritual Therapist di Rumah Sehat Al-Hikmah selama 25 tahun.

Banyak dari kita memiliki pengalaman merasa tak berdaya melihat orang yang dicintai menderita, merasa bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan, bahwa yang terbaik yang dapat kita tawarkan adalah simpati. Penyembuhan energi spiritual menunjukkan bahwa sebenarnya ada sesuatu yang dapat kita lakukan. Kita bisa bekerja secara sadar untuk menyembuhkan penderitaan.

Ada banyak, banyak cara untuk menerapkan kesadaran cinta sebagai alat penyembuhan. Jika kita menerima validitas dasar dari premis utama - bahwa ada suatu bentuk energi nonlokal yang dapat secara sadar diterapkan untuk penyembuhan efek - maka kita juga menerima bahwa ada banyak variasi yang melaluinya kesadaran tersebut dapat diungkapkan.

Penyembuhan bukan tentang bentuk; Ini adalah tentang interaksi suci dan abadi antara Allah, Roh dan semua manusia. Hal ini, pada dasarnya, sesuatu yang terlalu besar untuk dipahami dan tersedia bagi kita semua. Di sinilah orang yang benar-benar menerapkan praktik ini harus mengambil lompatan Iman.

Jadi, mulai detik ini, tidak perlu ada keraguan lagi bahwa Allah memiliki kuasa untuk menyembuhkan manusia kapan saja.  Oleh karena itu, Kekuatan Iman adalah bagian yang penting dari mukjizat penyembuhan. Sekalipun, terkadang sulit bagi kita untuk mengerti bagaimana dalam satu kejadian dan keterlibatan kekuatan supernatural Allah tampak sangat jelas dalam proses penyembuhan yang terjadi.

Asy Syaafi, Yang Maha Penyembuh. Nama Allah Ta’ala yang maha agung ini disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu membacakan doa perlindungan kepada salah seorang (anggota) keluarga beliau (dengan) mengusapkan tangan kanan beliau dan beliau membaca (doa):

“Ya Allah Rabb (pencipta dan pelindung) semua manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau adalah asy-Syaafi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembukan yang tidak meninggalkan penyakit (lain)." (HR al-Bukhari).

Allah Ta’ala Dialah Yang Maha Menyembuhkan segala macam penyakit manusia, dan tidak ada kesembuhan bagi mereka kecuali kesembuhan (dari)-Nya.

Kesembuhan dari Allah Ta’ala ada dua macam:

  1. Kesembuhan yang bersifat maknawi dan rohani, yaitu kesembuhan dari penyakit-penyakit hati manusia
  2. Kesembuhan fisik, yaitu kesembuhan dari penyakit-penyakit badan manusia.

Kedua macam penyembuhan ini terungkap dalam keumuman sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit kecuali Dia (juga) menurunkan obat (penyembuh) bagi penyakit tersebut”. (HR. al-Bukhari). (az).




This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.