-->
logo

Menjadikan Prahara Corona Sebagai Turning Point Kebangkitan Perekonomian Indonesia

Hot News

Hotline

Menjadikan Prahara Corona Sebagai Turning Point Kebangkitan Perekonomian Indonesia


Jakarta, SKJENIUS.COM.-Subhanallah 🙏  Kasus Covid-19 di Indonesia belum ada tanda-tanda akan mereda. Bahkan terus bertambah. Padahal, selain mengancam Kesehatan, prahara corona (Covid-19), juga menimbulkan tiga dampak terhadap perekonomian Indonesia, yaitu penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan peningkatan kemiskinan⁉️🤭

Untuk itu, pemerintah harus segera menyiapkan program dan kebijakan pemulihan secara cepat dan tepat. Pasalnya, Perekonomian Indonesia terancam mengalami resesi atau kemerosotan. Bahkan, sudah terjadi gelombang PHK yang melihat sekitar 3,05 juta orang (per 2 Juni 2020) dan Kemenaker memperkirakan tambahan pengangguran bisa mencapai 5,23 juta. Daya beli pun merosot tajam. Masyarakat pun harus kencangkan ikat pinggang. Maka, insentif pemerintah perlu dipercepat

Sebagai seorang Spiritual Business Consultant, dalam menyikapi Prahara Corona dan segala dampaknya ini, saya ingin mengajak para pemirsa untuk merenungkan sebuah Hadits yang bahwa Riba adalah satu diantara Dosa Penyebab Datangnya Bencana di Suatu Negeri. Bahkan, tersebarnya riba dianggap sebagai “pernyataan tidak langsung” dari suatu kaum tersebut bahwa mereka berhak dan layak untuk mendapatkan adzab dari Allah ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al Hakim).

Maka, Hikmah terbesar yang dapat kita ambil dari Wabah COVID-19 adalah lahirnya KESADARAN Untuk itu, kita harus bahwa Virus yang menakutkan dari Wuhan, Cina ini telah mengingatkan kita bahwa selama ini Sistem Perekonomian kita berada dalam cengkeraman Kapitalis yang berbasis Riba, Individualisme dan Materialisme. 

Maka, Bertaubat dari Riba dan Sistem Ekonomi Kapitalis ini adalah langkah pertama sebelum langkah lainnya. Taubat yang sungguh-sungguh adalah bertekad tidak ingin meminjam uang dengan cara riba dan tidak akan terperangkap cara bisnis Kapitalis lagi. Allah Ta’ala memerintahkan untuk melakukan taubat yang tulus,

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)

Selanjutnya, Marilah kita Tafakkuri sebuah Hadits yang memaparkan bahwa dalam konsep teologi Islam, rezeki seseorang tidak berdiri sendiri. Ada hubungan kausalitas, sebab musabab. Ingin Rezeki banyak, maka bergeraklahdan berdinamika mengais rezeki. 

Namun, di saat bersamaan, ada beberapa faktor penghalang rezeki yang diakibatkan oleh ulah para pencari rezeki itu sendiri. Sederet perkara tersebut mesti dihindari agar rezeki tidak terhambat. 

Sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhamma SAW : “Sesungguhnya seseorang dihalangi dari rezekinya disebabkan dosa yang dilakukannya,” (HR Ahmad).

Untuk itulah kita perlu introspeksi Diri di tengah Prahara Corona ini. Manusia tidak terlepas dari perbuatan salah dan dosa. Tapi banyak yang tidak sadar, ternyata perbuatan dosa itu mengakibatkan Allah murka. “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An Nuur 24 : 63).

Bagi pelaku maksiat, Allah akan memberikan hukuman. Namun kadang ada hukuman yang tidak disadari. Hukuman itu berupa tidak ada dorongan dan semangat untuk berbuat baik, ada pula hukuman dapat berupa kehidupan yang sempit, gersang, dan tidak bahagia.

“Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS.Thaha 20 : 124).

Astaghfirullah 🙏 Bagaimana agar kita bisa menghancurkan dosa-dosa yang menghalangi rezeki kita? Mari kita lakukan 7 langkah ajaib berikut ini:

Pertama : Bertaubat, yakni merasa menyesal dan berjanji takkan mengulang lagi perbuatan maksiat tersebut. “Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat.”(HR. Addarami);

Kedua: Mari kita I’TIKAF Menjemput Petunjuk dan Solusi dari Allah. Pada saat I’TIKAF sekeliling kita adalah ruangan MASJID yang memiliki VIBRASI POSITIF terhadap siapapun yang I’tikaf di situ. Vibrasi ini akan memudahkan kita untuk SAMBUNG LURUS (connected) ke ALLAH. Karena hal tersulit yang menjadi hambatan dalam berI’tikaf adalah sambungnya hati lurus ke Allah.

Ketiga: Mari kita jadikan wabah coronavirus ini sebagai Titik Balik (Turning Point) kita menuju Sistem Ekonomi Pancasila yang berbasiskan Budaya Gotong Royong dan Spiritualitas Tasawuf Transformatif serta Sains Islam Modern di Bumi Nusantara ini.

Keempat: Perbanyak istighfar/ permohonan ampun. Ingin pikiran tenang, hati lapang, jiwa tenteram dan hidup nikmat? Perbanyaklah istighfar! Allah berfirman: “…istighfarlah kepada Rabb–mu lalu bertaubatlah kepada-Nya; niscaya Dia akan memberimu kenikmatan yang terus-menerus…” (QS. Hud: 3);

Kelima: Tinggalkan pekerjaan haram, Sistem Riba Kapitalis:  “Wahai sekalian manusia, takutlah kepada Allah dan lakukanlah keanggunan dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya jiwa manusia tidak akan mati sehingga disempurnakan rezekinya, walaupun ia lamban dalam bergerak mencarinya. Ambillah rezeki yang halal dan tinggalkanlah rezeki yang haram.” (H.R. Ibnu Majah dan Al-Hakim);

Keenam: Mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik. Namanya juga manusia, tempatnya salah dan lupa dan khilaf dan bahkan kalap. Oleh sebab itu setiap kali melakukan perbuatan buruk, segera iringi dengan perbuatan baik agar setidak-tidaknya kebaikan tersebut bisa menghapus yang buruk.

Abdullah bin Abbas ra. berkata, “Sesungguhnya amal kebajikan memiliki cahaya di dalam dada, keceriaan pada muka, kekuatan di badan, keluasan dalam rezeki, dan kecintaan di hati para makhluk, sedang perbuatan dosa memiliki kegelapan di dalam hati, keburukan di muka, kelemahan di tubuh, kekurangan dalam rezeki, dan kebencian di hati para makhluk.” (Risalatul Mustarsyidin, Al-Muhasibi: 218).

Ketujuh, Mari Bersedekah. Kita salurkan bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah, baik yang berasal dari unit-unit pengumpul zakat maupun dari masyarakat. Poin ini adalah skema filantropi Ekonomi Islam yang memiliki potensi besar bagi perekonomian masyarakat. 

Sedekah Bisa Menolak 70 Jenis Bala, Termasuk Menghalau Wabah Penyakit. Sekaligus, Sedekah juga menarik Rahmat dan Melipatgandakan Harta kita. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya: 

“Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (sedekah) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrahNya) lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqoroh: 261).

Berdasarkan ayat di atas, sungguh sedekah adalah teknik yang sangat cerdas bagi kita dalam rangka menyiapkan bekal dunia dan akhirat.

Semoga Allah melindungi dan memberikan solusi terbaik untuk Kita bersama. Semoga Allah mudahkan kita untuk menjauhi dosa-dosa, dan melancarkan rezeki pemberian-Nya. (az).

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.