-->
logo

Ini 7 Jurus Tangguh Menaklukkan Guncangan Ekonomi di tengah Jepitan Pandemi Covid-19!

Hot News

Hotline

Ini 7 Jurus Tangguh Menaklukkan Guncangan Ekonomi di tengah Jepitan Pandemi Covid-19!

SKJENIUS.COM, Jakarta– Tak bisa dinafikan, prahara corona telah mengguncang setiap lini kehidupan masyarakat. Apalagi sampai hari ini, eskalasi pandemi Covid-19 masih terus meningkat. Entah kapan akan berakhir? Parahnya lagi, perekonomian Indonesia sudah terperosok ke jurang resesi.

Karuan saja, untuk menghadapi dua masalah pelik yang datang bersamaan ini, diperlukan jurus tangguh agar bisnis bisa bertahan di tengah terjangan badai yang sangat sempurna ini. Maka, para entrepreneur atau wirausahawan, terutaman pengusaha UMKM harus memutar otak lebih dari biasanya, secara out of the box dalam menghadapi situasi yang Extraordinary ini.

Melalui tulisan ringkas ini, Spiritual Business Consultant yang berpengalaman menghadapi Krisis Moneter (Krismon) 1998 dan Krisis Ekonomi 2008, ingin berbagi 7 Jurus Tangguh untuk mengatasi Krisis Kesehatan serta Kemelut Ekonomi dan Keuangan yang dihadapi masyarakat saat ini.

Jurus tangguh ini dirumuskan berbasiskan Kekuatan Iman yang disenyawakan dengan Kearifan Spiritual Nusantara dan dipadukan dengan pengalaman dalam menghadapi Krisis Moneter 1998 dan Krisis Ekonomi 2008. Semoga bermanfaat dan dapat ditransformasikan ke arena Bisnis dan Wirausaha yang sedang amburadul. Sehingga jurus tangguh ini bisa menjadi Solusi atas berbagai problema kehidupan yang dihadapi Umat.

Menjadi Manusia Unggul, Menaklukkan Terjangan Badai Ekonomi

Diakui atau tidak, Indonesia menjadi salah satu negara yang babak belur dihajar Covid-19. Hampir semua aspek kehidupan terdampak dan menjadikan banyak sektor mau tidak mau harus berubah dan menyesuaikan diri.

Karena itulah agar bisa survive menghadapi situasi darurat ini, mau tidak mau kita harus bertransformasi menjadi manusia baru yang unggul dalam menangani wabah corona ini dengan tepat dan piawai dalam menyelesaikan kemelut ekonomi yang melanda negeri ini. Maka, menjadi manusia baru yang unggul itu layak menjadi pilihan alternatif menjadi manusia kini dan nanti

Dalam Webinar “Menjadi Manusia Baru yang Tangguh dalam Mengatasi Ancaman Pandemi dan Resesi Ekonomi” yang diselenggarakan Majelis Dakwah Al-Hikmah (MDA) pada 21 November 2020 lalu, Ketua Dewan Syura MDA, Kyai Ageng Khalifahtullah Malikaz Zaman mengatakan menjadi manusia tangguh adalah keniscayaan. Pasalnya setiap orang memiliki potensi ini dalam dirinya.

Sedangkan kata tangguh menurut Founder Pembelajar Hidup Deny Hen, berarti mental yang kuat, serta tabah dan tahan dalam penderitaan dan kesulitan. Tekanan dalam dunia bisnis dan karier tidaklah dapat dikurangi atau dihindari.

Hal ini, kata Deny Hen persis seperti apa yang dikatakan oleh psikolog atlet yang ternama James E. Loehr, “In today’s corporate world, you either perform to the MAX or don’t play” atau dalam dunia bisnis hari ini, setiap orang harus memberikan kinerja yang maksimal, atau tidak dapat main di dalamnya.

“Kita hanya bisa menaikkan kapasitas diri kita untuk menangani stres, atau dengan kata lain, menaikkan kemampuan kita untuk tangguh,” ungkap Deny.

Adapun Ketujuh Jurus Tangguh yang Perlu Diketahui dan Diamalkan Para Pengusaha itu, adalah :

1. Beriman di Tengah Guncangan Ekonomi

Sebagian besar dari kita tentu sudah merasakan betapa dahsyatnya dampak pandemi Covid-19 memporak-poranda perekonomian Indonesia. Bahkan, wabah corona ini pun, tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental dan spiritual serta keimanan setiap individu. Tidak hanya rasa takut, efek psikologis yang ditimbulkan pun bisa berdampak serius dan bisa menggoyahkan iman.

Dengan demikian, sesungguhnya, prahara corona ini adalah ujian keimanan terberat bagi kita di era millenial ini. Maka, setiap hari kita harus mempertaruhkan keimanan kita agar jangan sampai kehilangan kontrol diri, sehingga tidak stres dan putus agar. Maka meningkatkan Kualitas Iman kita menjadi suatu amalan utama dalam menghadapi guncangan ekonomi di tengah Prahara Covid-19 ini.

Insya Allah, Kekuatan Iman akan mendorong seseorang mampu membaca situasi dengan benar. Kekuatan iman membuat pemiliknya mampu membaca tipu-daya musuh-musuh Allah terhadap umat Islam. Kekuatan iman akan mendorong sesorang menjadi tabah, ikhlas, dan sabar dalam menghadapi musibah.

2. Rezeki Berbanding Lurus dengan Kualitas Ibadah

Diantara sekian banyak dampak negatif yang ditimbulkan Pandemi Covid-19 ini adalah kesulitan ekonomi dan keuangan. Atau dengan kata lain telah terjadi kesulitan di tengah masyarakat untuk mendapatkan penghasilan atau rezeki sebagaimana biasanya. Bahkan ada diantara kita yang kena PHK atau bangkrut usahanya.

Nah, berkaitan dengan masalah rezeki ini, sebagai orang Beriman dan Berakal, kita harus meyakini bahwa pandemi dan ancaman resesi ekonomi tak ada hubungannya dengan rezeki kita. Pasalnya, rezeki kita sudah diatur oleh Allah. “Dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya” (QS. Hud : 6).

Jaminan rezeki dari Allah SWT pada mahkluk-Nya adalah jaminan yang pasti lagi benar untuk menunjukkan betapa Maha Kaya Allah yang memiliki segala sifat kebesaran-Nya. Di samping itu, Allah yang memiliki sifat Maha Pengasih (Ar-Rahman) kepada segenap makhluk-Nya di dunia ini, dalam artian mengasih atau memberi kepada semua makhluk-Nya.

Jadi, yakinkan di tengah Jepitan Pandemi dan Ancaman Resesi ini, rezeki kita bergantung pada Kasih Sayang Allah. Maka, marilah kita tingkatkan kualitas ibadah kita, semoga Allah pun meningkatkan Kualitas Hidup kita dan diberikan-Nya rezeki yang berkah dan melimpah. Sehingga kita bisa terus berjihad bersama Majelis Dakwah Al-Hikmah.

3. Dayagunakan Potensi Diri secara Berkelanjutan

Sebagaimana sudah kita ketahui bersama bahwa rezeki kita sudah disediakan oleh Allah. Namun untuk mendapatkannya kita diwajibkan-Nya berikhtiar. Sedangkan untuk ikhtiar itu, kita perlu mengembangkan potensi diri kita.

Maka, di tengah guncangan ekonomi ini, sebenarnya kita mendapat kesempatan untuk mendayagunakan potensi diri kita semaksimal mungkin.

Bukankah, selama masa Social Distancing ini kita harus menghindari kerumunan dan menjaga jarak, maka manfaatkanlah waktu Stay at Home, untuk mengeksplorasi aktivitas, keterampilan, atau keahlian baru yang diinginkan.

Berikan diri Anda sedikit kejutan dengan mendorong diri sendiri berada di luar zona kenyamanan. Melakukan hal itu akan memberi dorongan inovatif bagi Anda. Semoga Sukses Selalu.

4. Membangun Kekuatan Ekonomi Keluarga.

Keluarga adalah Inti Masyarakat. Keluarga adalah lembaga sosial dasar darimana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat manapun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu.

Keluarga merupakan pondasi utama dalam membangun kepribadian, pengenalan nilai-nilai, serta kesehatan mental. Untuk itu sangat penting membentuk hubungan keluarga yang kuat satu sama lain.

Kekuatan Keluarga merupakan  Pondasi yang kokoh dalam membangun ekonomi. Karena itulah di tengah Kemelut Ekonomi dan Keuangan ini kita harus Membangun Kehidupan Ekonomi Keluarga Yang Bermartabat. Seluruh anggota keluarga perlu diajak untuk melibatkan diri dalam upaya-upaya kesejahteraan hidup manusia yang bermartabat dan berkelanjutan.

Untuk itu, seluruh anggota keluarga perlu membangun sikap hidup yang terbuka, aktif dan kreatif dalam menyokong program penyejahteraan keluarga dan masyarakat. Karena itulah, perlu dihindari adalah menjadi pribadi atau individu yang tidak produktif. Karena pribadi yang tidak produktif menciptakan keadaan chaos dalam kebersamaan.

Situasi zaman yang dinamis mengarahkan manusia pada relativitas hidup. Situasi yang tampak dalam kehidupan kini menuntut manusia untuk mengoptimalkan potensi dalam diri, sehingga memungkinkan manusia untuk tetap bereksistensi sebagaimana mestinya di tengah dunia dengan berbagai persoalan sosial ekonomi yang dihadapi.

5. Melatih Diri Dalam Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Sebagai Muslim yang mewarisi Al-Qur'an dan Sunnah, terutama bagi jamaah Majelis Dakwah Al-Hikmah yang mengembangkan Metode Dakwah Problem Solving, seharusnya, kita mampu menjadi problem solver atas berbagai problematika yang dihadapi manusia. Pasalnya, dalam Al Quran ada tiga posisi Al Quran yang fungsinya sebagai petunjuk. Al Quran menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.

Problem solving bukan sekadar kemampuan menyelesaikan persoalan-persoalan tertentu saja. Problem solving adalah sebuah mindset yang membawa seseorang berpikir positif untuk mencari jalan keluar dari permasalahan.

Dengan memiliki kemampuan tersebut, kita akan dikenal sebagai orang yang selalu punya ide dalam menghadapi masalah. Tidak peduli kamu seorang pebisnis atau karyawan, atasan atau bawahan, kemampuan problem solving sangat penting untuk kamu untuk kamu asah.

Maka, marilah kita jadikan problematika yang dihadapi masyarakat sebagai momentum kita mengasah kemampuan untuk mengidentifikasi masalah serta menemukan solusi yang efektif untuk mengatasinya. Dengan demikian kita bisa mengembangkan berbagai alternatif solusi yang ada. 

6. Be Creative Like Your Creator

Ekspresi pertama tentang Allah yang diperkenalkan pada kita di dalam Al-Qur'an adalah sebagai pencipta – creator, sekaligus inovator"Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu Yang Menciptakan.'' (QS Al-'Alaq : 1).

Dari posisinya sebagai wahyu pertama serta dari cara Jibril menyampaikan kepada Rasulullah SAW, ayat ini memiliki kedudukan istimewa. Ia berisi pesan-pesan fundamental yang diberikan kepada Rasulullah SAW secara khusus dan umatnya secara umum.

Di antaranya, pesan untuk 'membaca'. Pesan ini sangat penting agar manusia memfungsikan sejumlah perangkat indrawi yang Allah SWT anugerahkan, seperti penglihatan, pendengaran, hati, dan akalnya secara optimal. Itulah perangkat utama untuk membaca tulisan yang terdapat dalam kitab ataupun di jagad raya. Dari sini, manusia menjadi cerdas, berpengetahuan, dan berwawasan luas. Namun dirinya harus selalu terkait dengan Allah Sang Pencipta (Creator).

Kreatif (creative) berasal dari kata create yang berarti menciptakan sesuatu. Menariknya, penciptaan merupakan hal pertama yang diceritakan di Al-Qur'an. Proses penciptaan menjadi awal yang sangat penting bagi rencana Allah di dunia. Kreativitas bersumber dari Allah, Pencipta yang pertama dan utama. Dan, kita semua merupakan buah kreativitas-Nya.

Allah adalah sumber kreativitas yang sejati. Tak hanya menciptakan dunia, Dia juga berinovasi, mengembangkan dan memelihara segala sesuatunya dengan luar biasa. Kreativitas didefinisikan sebagai dorongan pada aktivitas yang menghasilkan alternatif jalan keluar atau sesuatu yang baru.

Dalam konteks kemanusiaan, maka kreativitas merupakan daya penggerak yang memaksa manusia untuk kelangsungan hidup yang berpotensi kuat menghasilkan sesuatu yang baru. Saat ini, dunia memerlukan Kita untuk senantiasa kreatif. Dan, untuk menjadi kreatif, kita membutuhkan Allah, Sumber Kreativitas Sejati.

Apa pun kemampuan kita, semuanya milik Allah dan berasal dari-Nya. Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa Allah adalah dasar dan sumber dari kreativitas manusia. Maka, segeralah mendekati Sumber Kreativitas dan muliakanlah Dia dengan kreativitas yang dianugerahkan-Nya!

7. Sedekah Melipat-gandakan Rezeki

Masa pandemi Covid-19 yang saat ini masih terus berlangsung mengharuskan semua pihak memikirkan dampak nyata yang dihadapi masyarakat. Maka kita harus menyadari pentingnya kebersamaan dan Gotong Royong dalam Mengatasi masalah.

Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan. Jangan sampai berhenti memberi persembahan kepada mereka yang membutuhkan apa pun kondisi keuangan kita.

Di masa pandemi dan guncangan ekonomi ini, Allah ingin melihat Aktualisasi Iman pada diri kita; Dia ingin kita mempercayai janji-Nya dalam Surat At-Thalaq Ayat, "Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan."

Memberi merupakan wujud nyata iman yakni meyakini Dia akan dan sanggup mencukupi meski sekarang tampaknya berkekurangan. Memberi juga merupakan wujud kasih dan kepedulian kepada orang lain. Inilah yang Allah cari dan hargai dari hamba-hamba-Nya.

"Orang-orang yang ada rasa Rahim akan dirahmati oleh Allah Yang Maha Rahman, yang memberikan berkat dan Mahatinggi. Sayangilah orang-orang yang di bumi supaya kamu disayangi pula oleh yang di langit." (HR. Imam Ahmad).

Maka, segeralah bersedekah! Sedekah adalah penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki dan tiada mengurangi sedikitpun harta kita. Sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu akan terurai seratus biji. Kita akan mendapatkan balasan pahala dari-Nya, sebagian di dunia dan sebagian lagi saat menghadap-Nya kelak di Hari Pembalasan.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah : 261).

Akhirul Kalam, Ketangguhan adalah kemampuan kita untuk bertahan dan berkembang melalui trauma, stres, perubahan tanggung jawab, dan tantangan yang ditawarkan oleh kehidupan.

Agar dapat hidup tangguh, maka kita harus memandang tantangan sebagai pemercepat pengembangan pribadi kita. Dengan seperti itu, tantangan membuat kita menumbuhkan kebijaksanaan batin, integritas, dan kecerdasan. (az).

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.