-->
logo

Allah Menyelesaikan Kesulitan Rakyat Indonesia dengan Cara-NYA

Hot News

Hotline

Allah Menyelesaikan Kesulitan Rakyat Indonesia dengan Cara-NYA

SKJENIUS.COM, Cikarang.-- SUBHANALLAH! Dalam masa delapan bulan di tahun 2020 ini, sebagian besar dari kita hidup dalam rangkaian masalah yang sangat berat. Mulai dari kecemasan terinfeksi virus corona, kesulitan ekonomi dan keuangan, kena PHK,  bahkan ada saudara kita yang bangkrut usahanya.

Sebagai orang beriman tentu kita menyadari sepenuhnya bahwa dalam hidup kita, pastilah terjadi banyak masalah dan ujian. Namun dalam menghadapi ujian kali ini, nampaknya banyak diantara masyarakat yang merasa  hidup begitu berat bahkan seolah tak pernah terlihat jalan keluar. Sehingga sebagian dari kita merasa sudah lelah menemukan “apa-mengapa-bagaimana” semua ini bisa terjadi.

Namun demikian, kita tentu saja akan bertahan menjalaninya, sekalipun dengan perasaan yang beraneka ragam. Mungkin pasrah, mungkin masih bingung, mungkin dengan berharap kelak ada jalan keluar. Semoga tak ada yang putus asa.

Maka jika kita sudah sampai pada batas yang tidak bisa ditoleransi oleh akal kita, jangan pernah lupa bahwa sesungguhnya Allah memang memberikan banyak “masalah” untuk manusia. Allah SWT memberikan cobaan agar kita senantiasa mengingat-Nya, dan menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih Tangguh lagi kedepannya dalam mengharungi kehidupan.

Abu Hurairah r.a. berkata, bahawa Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka dia akan diberi-Nya cobaan.” (H.R.Bukhari).

Masalah Merupakan Ekspresi Cinta Allah Pada Hamba-Nya

Dalam beberapa bulan terakhir, melalui pandemi Covid-19, Allah menguji rakyat Indonesia dengan dua masalah yang sangat pelik. Betapa tidak! Resesi Ekonomi datang menerjang di tengah Jepitan Pandemi Covid-19. Karuan saja kedua hal ini secara nyata melemahkan sendi-sendi kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.

Bagi orang beriman fenomena ini merupakan ujian yang diisyaratkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 155, "Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.

Oleh karena itu bersabar merupakan kunci keberhasilan kita agar lulus dari ujian pandemi Covid-19, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 45, "Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu."

Sebagai ujian, tentu tidak mudah melalui masa-masa sulit pandemi corona, sehingga sabar harus disertai dengan ikhtiar mengembalikan masalah pandemi dan ancaman resesi kepada Allah, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 155-156,

"Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)." (QS. Al-Baqarah :156).

Ketika kita mengembalikan masalah kepada Allah, berarti kita memvalidasi bahwa Dia dapat menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Maka, cara mengembalikan masalah kepada Allah itu haruslah mengikuti Petunjuk-Nya. Dan untuk mendapatkan petunjuk atau ilham dari Allah, kita harus melakukan Perjalanan Spiritual Menuju Hadhirat-Nya pada sepertiga malam.

“Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS Al-Isra': 79)

Karena itulah, dalam upaya mengatasi masalah yang sedang kita hadapi diperlukan kepekaan batin dan kecerdasan spiritual. Sehingga reflek pertama pasti dengan kejernihan batin introspeksi, mawas diri apa sebab kejadian luar biasa ini dihadapkan Allah kepada kita? Pasalnya, kita sadar sepenuhnya bahwa semua kejadian tentang bencana apapun tentu kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala, seperti tsunami, gempa bumi, termasuk wabah covid-19 dan resesi ekonomi saat ini.

Simultan dengan itu adalah menata batin dalam memahami dan menyikapi kejadian luar biasa (extraordinary) ini dengan perspektif keimanan. Sehingga kita bisa meyakini bahwa ujian itu merupakan ekspresi cinta Allah pada hamba-Nya. "Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji” (HR. Ath-Thabrani)

Jadi, kita harus memahami, menyadari dan menyikapi bahwa cobaan yang diberikan Allah kepada kita merupakan satu cara yang ditunjukkan-Nya sebagai bentuk kasih sayang agar kita bisa bersabar menghadapi musibah. Karena jika kita lulus, maka Allah akan memberikan bonus dengan meningkatkan derajat kita dihadapan-Nya.

Maka, seiring dengan menata batin itu, kitapun harus bersimpuh sujud, berserah kepada Allah Yang Maha Kuasa, mohon ampunan-Nya dan mohon bimbingan dan petunjuk-Nya dalam kecerdasan spiritual jawaban tentang musibah, hikmah apakah yang akan diberikan-Nya dibalik masalah yang kita hadapi. "Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". ( QS. Al-Baqarah : 38).

God's Purpose Behind Your Problems

Alhamdulillah! Setelah selama delapan bulan hidup dalam jepitan pandemi Covid-19 dan kesulitan ekonomi, maka semakin meningkatkan Keimanan dan Kesadaran Spiritual kita. Hidup ini, memang merupakan rangkaian masalah dan risiko. Sehingga terbuka peluang untuk meningkatkan kemampuan Problem Solving kita.

Jadi, sesungguhnya dibalik masalah yang kita hadapi saat ini, terbuka suatu peluang baru bagi kita. Maka, masalah yang  yang kita hadapi akan mengalahkan kita atau mengembangkan kita - tergantung bagaimana kita menanggapinya.

Sayangnya, kebanyakan orang gagal untuk melihat bagaimana Allah ingin menggunakan masalah untuk kebaikan dalam hidup mereka.  Mereka bereaksi dengan bodoh dan membenci masalah mereka daripada berhenti sejenak untuk memikirkan manfaat apa yang mungkin mereka bawa.

Sekalipun hakekatnya pada masalah yang kita hadapi hanya Allah yang apa maksud dan Tujuan-Nya, namun berdasarkan Petunjuk-Nya dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW serta pengalaman yang pernah kita alami, maka kita dapat mengetahui bahwa  ada Tujuan Allah di Balik Masalah Kita. Berikut adalah lima cara Allah ingin menggunakan masalah dalam hidup kita :

  1. Allah menggunakan masalah untuk mengerakkan Anda - Kadang-kadang Allah harus menyalakan api di bawah kita untuk membuat kita bergerak.  Masalah sering kali mengarahkan kita ke arah baru dan memotivasi kita untuk berubah;
  2. Allah menggunakan masalah untuk menguji tingkat kekuatan Iman kita saat mendapat ujian dari-Nya. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al ‘ankabut :2 );
  3. Allah memberikan problem untuk memperbaiki kita. Dengan adanya masalah membuat kita mau tidak mau harus memutar otak lebih dari biasanya;
  4. Allah ingin mengampuni dosa kita melalui kesulitan hidup yang didatangkan-Nya. "Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya". (HR. Muslim);
  5. Semakin Allah Cinta Hamba, Kian Berat Ujian akan Dihadapi. Karena ujian tersebut akan semakin menaikkan derajat dan kemuliaannya di hadapan Allah. Orang yang paling dicintai Allah adalah para Nabi dan Rasul. Mereka adalah orang yang paling berat menerima ujian semasa hidupnya. 

Dengan demikian, Cara Pandang Seseorang dalam Menghadapi Masalah akan menentukan kemampuannya menemukan solusi yang tepat dan efektif untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Karena itulah, untuk Mengatasi Masalah Hidup yang Berat, Diperlukan Pikiran dan Hati yang Tenang.

Dengan pikiran dan hati yang tenang, selain dapat menyelesaiakan masalah bisa juga meningkatkan  kesehatan fisik dan mental seseorang. Karena di dalam ketenangan hati dan pikiran dalam menghadapi masalah maka kita akan timbul rasa optimisme yang diberikan secara langsung dan yakin masalah itu ada hikmanya. Sehingga bisa menjadikan kelebihan kita sendiri  untuk lebih banyak bersyukur atas karunia Allah.

Dengan demikian kita akan  bisa "narimo ing pangdum", ridha dan ikhlas menerima apapun bentuk penyelesaian yang diberikan Allah atas segala problem yang dihadapi. Pasalnya, Allah menyelesaikan masalah kita dengan cara-Nya. Karena itu, seringkali penyelesaian itu tidak sesuai dengan keinginan kita.

Tapi kita harus menyadari sepenuhnya bahwa Bagaimanapun, Allah memang yang menentukan. "Man proposes but God disposes," manusia berencana, Allah yang menentukan, menungsa gadhah engkrengan, Gusti Allah ingkang nentokaken. Demiakialah Aturan-Nya.

Maka, yakinlah apapun ketetapan Allah itulah yang terbaik untuk kita. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Ayat ini merupakan kaidah yang agung, kaidah yang memiliki hubungan erat dengan salah satu prinsip keimanan, yaitu iman kepada qadha dan qadar. Musibah-musibah yang menimpa manusia semuanya telah dicatat oleh Allah lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Meletakkan ayat di atas sebagai pedoman hidup akan membuat hati ini tenang, nyaman dan jauh dari resah dan gelisah. Semoga! (az).

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.