-->
logo

Indahnya Berbagi dan Nikmatnya Memberi di Tengah Jepitan Pandemi dan Resesi Ekonomi

Hot News

Hotline

Indahnya Berbagi dan Nikmatnya Memberi di Tengah Jepitan Pandemi dan Resesi Ekonomi

SKJENIUS.COM, Cikarang.-- Sudah sembilan prahara corona mendera Indonesia. Selain memberikan dampak di bidang kesehatan berupa jatuhnya korban jiwa, pandemi juga menyebabkan pertumbuhan ekonomi lesu. Pendapatan warga menurun. Dampak pandemi Covid-19 telah menggerus pendapatan masyarakat.

Seiring dengan itu, ketimpangan sosial yang nyata, gap antara warga miskin dan kaya semakin menyulitkan masyarakat miskin menghadapi krisis akibat Covid-19. Masyarakat miskin mengalami krisis berlapis, yakni krisis kesehatan sekaligus krisis ekonomi. Padahal, sampai hari Kita masih berada di tengah pandemi yang terakselerasi, intens, dan sangat serius.

Pandemi Virus Corona Menyulitkan Banyak Hal, tapi Yakinlah Ada Hikmah yang Luar Biasa di Balik Kejadian Extraordinary ini. Masa Pandemi Covid-19, Mengajarkan Kita tentang Arti Berbagi dan Peduli. Pasalnya, di tengah jepitan pandemi corona ini, sangat diperlukan kepedulian antar sesama. Maka, marilah kita tingkatkan solidaritas sosial di tengah guncangan ekonomi ini.

Betul kondisi perekonomian saat ini sedang susah. Betul harga-harga saat ini sedang naik turun akibat covid-19. Namun, saling peduli dan berbagi merupakan keniscayaan. Tidak harus dalam bentuk materi. Dalam bentuk jasa ataupun doa pun juga bisa kita lakukan. Berbagi dalam bentuk apapaun, akan memberikan manfaat yang sangat besar.

Mari kita saling bantu dengan membangun kepedulian antar sesama. Sangat diperlukan implementasi dari semangat gotong royong. Hal ini penting agar diantara kita bisa saling mengingatkan dan menguatkan. Covid-19 telah menghantam semua lini kehidupan. Banyak perusahaan gulung tikar, yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja. Sehingga jumlah pengangguran semakin makin meningkat.

Program Sedekah  7X7 Jum'at Berkah

Masa Pandemi Covid-19 ini, merupakan momentum paling pas buat kita untuk lebih meningkatkan kepekaan sosial. Apalagi di tengah situasi dan kondisi seperti sekarang di mana banyak  masyarakat yang merasakan semakin sulitnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kepedulian kepada sesama sangat dibutuhkan dan diharapkan oleh kaum marginal ini.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturahman Cikarang, Berupaya Mengadopsi Inspirasi besar dari ibadah sedekah untuk mencari solusi krisis di tengah pandemi. Karena itulah DKM Baiturahman Menggerakkan Program Sedekah  7X7 Jum'at Berkah.

Alhamdulillah sudah berlangsung sembilan kali Jum'at, DKM Baiturahman dapat membagikan 80 paket makanan siap saji kepada Jamaah Masjid Baiturahman selesai melaksanakan Shalat Jum'at. Semoga Kegiatan ini dapat menginspirasi dan Harapan kami kegiatan ini dapat berlanjut serta menjadi agenda rutin DKM Masjid Baiturrahman, Jalan Raya Sukamantri No 110, Cikarang, Jawa Barat.

Allah berfirman dalam surat Saba ayat 39 bahwa Allah akan mengganti sedekah yang kita keluarkan, "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

Bagi para Ikhwan/Akhwat dan Donatur yang ingin ikut Berpartisipasi, Berinfaq, Bersedekah dan Menyumbang dapat mengirim melalui:

Rekening No : 0537.01.000158.56.3

an : Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman Bank BRI KCP Cikarang.

Semoga sedekah ini mengundang simpati langit. Sehingga Allah berkenan mengangkat wabah corona dari Bumi Nusantara dan memberi petunjuk kepada kita agar bisa keluar dari kemelut ekonomi ini dengan selamat. “Irhamu man fil ardli yarhamkum man fis sama’”– Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. Abu Dawud dan Timidzi).

Indahnya Berbagi, Nikmatnya Memberi

Nilai berbagi selalu menjadi inti dari ajaran tradisional budaya Nusantara. Berbuata kebajikan antar sesame merupakan bagian besar dari budaya warisan nenek moyang kita.  Tradisi ini sangat dihormati sehingga dalam rumah tangga, orang tidak mulai makan sebelum dipersembahkan kepada mereka yang lebih tua atau seseorang yang membutuhkan.  Baru setelah itu anggota rumah tangga mengambil bagian dari makanan mereka.

Karena itulah, Indahnya Berbagi di Masa Pandemi Covid 19 menjadi tema kegiatan silaturahim dan pemberian bantuan kepada masyarakat yang terdampak wabah corona dari para ikhwan dan akhwat Majelis Dakwah Al-Hikmah (MDA) Jamaah Masjid Baiturahman.

Pada masa sulit seperti sekarang ini,  Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)  Baiturahman mengajak umat agar menggunakan kesempatan ini untuk berbagi kepada yang membutuhkan. "Saat kita melakukannya nominal bukanlah hal yang utama. Berbagi akan membuat kita lebih bersyukur dengan apa yang telah kita miliki saat ini," kata Sekretaris DKM Baiturahman, Suhu Rosi Wibawa, S.Kom.

Sementara itu, Nikmatnya Memberi adalah motto kegiatan sosial Jamaah MDA Jambi dan anggota Rumah Sehat Al-Hikmah Jambi. Sekurangnya sekali sejum'at mereka memberi makanan siap saji kepada santri hafiz Qur'an di sebuah pesantren di Kota Jambi dan juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.

Direktur Rumah Sehat Al-Hikmah Jambi, Suhu Indra Wijaya mengatakan, memberi adalah antitesis dari pelit dan kikir. Memberi adalah satu cara untuk tidak mencintai uang. Memberi adalah cara untuk tidak menjadikan uang sebagai ”Tuhan” yang harus didengarkan. Memberi adalah cara untuk tidak berfokus pada keakuan.

"Memberi tidak akan membuat kita berkekurangan. Sebaliknya, tidak memberi juga tidak membuat kita merasa cukup. Memberi tidak akan membuat kita menyesal. Sebaliknya, memberi itu memberi kenikmatan," kata Suhu Indra.

Menurut Suhu Indra Wijaya, Memberi itu lebih nikmat dari pada menerima, banyak sekali kisah kisah yang kita dengar tentang nikmatnya memberi. Demikian juga kisah-kisah yang dituturkan para Guru Mursyid kita tentang kemurahan hati dan kasih saying para Sufi kepada sesame manusia.

Dalam Al quran Surat Ibrahim ayat 7 Allah berfirman : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."

Dalam bahasa kita sehari-hari ayat tersebut diatas dapat ditafsirkan sebagai berikut, “Kalau saja manusia senang bersyukur atas segala anugerah Allah yang telah dilimpahkan niscaya Allah akan senantiasa menambahnya, Sebalikya mereka yang menutupi dan ingkar atas nikmat Allah, sesungguhnya mereka menciptakan neraka untuk dirinya sendiri”.

Sayang seribu sayang mayoritas manusia jarang yang memahami ayat tersebut diatas termasuk saya sendiri, kita selalu berfikir bahwa kenikmatan itu, terutama kenikmatan duniawi selalu identik dengan rejeki ( yang berbentuk uang yang banyak, gaji besar, rumah besar, mobil mewah, pakaian mewah dan lain lain) jarang sekali diantara kita yang menyadari bahwa rejeki atau kenikmatan yang paling nikmat adalah nikmat sehat.

“Maka, sebagai wujud syukur kita atas kesehatan dan segala karunia-Nya di tengah Jepitan Pandemi Covid-19 dan Resesi Ekonomi ini, marilah kita tingkatkan kepekaan sosial kita. Hal itu kita wujudkan dengan memperbanyak sedekah dan membela kaum tertindas. Sehingga kita bisa merasakan indahnya berbagi dan nikmatnya memberi,” pungkas Suhu Indra Wijaya. (az).

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.