-->
logo

7 Respons Spiritual untuk Mengatasi Resesi Ekonomi

Hot News

Hotline

7 Respons Spiritual untuk Mengatasi Resesi Ekonomi

SKJENIUS.COM, Jakarta.-- PRIHATIN! Indonesia akhirnya Terperosok  ke dalam  resesi ekonomi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi dalam negeri  minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin. Dengan kondisi itu, artinya ekonomi Indonesia minus dalam dua kuartal terakhir. Maklum, pada kuartal II 2020 kemarin ekonomi Indonesia minus 5,32 persen. 

Resesi Ekonomi di tengah Eskalasi Pandemi yang terus bertambah tentu saja membuat banyak orang was-was. Kekhawatiran utama terletak pada ketercukupan dana di masa depan. Padahal saat ini, mobilitas ekonomi kian berkurang karena pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat menjaga jarak antara satu sama lain. Pembatasan sosial membuat kegiatan ekonomi tidak sekencang di zaman normal.

Sebagai seorang Spiritual Business Consultant yang pernah mengalami Krisis Moneter 1998 tentu saja, saya dapat memahami kegelisahan masyarakat ini. Pasalnya, resesi mempunyai efek domino yang dapat terasa langsung bagi masyarakat. Misalnya investasi yang anjlok saat resesi akan secara otomatis membuat angka pemutusan hubungan kerja (PHK) naik signifikan dan menghilangkan sejumlah lapangan pekerjaan. Produksi atas barang dan jasa pun merosot sehingga menurunkan PDB nasional.

Otomatis pengangguran meningkat karena orang akan kehilangan pekerjaan, atau sulit mencari peluang kerja baru dan promosi. Gaji para pegawai yang masih bekerja mungkin tidak akan naik-- atau mereka harus bekerja lebih lama, atau gajinya terpaksa dikurangi.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam tiga bulan terakhir ini, saya banyak menerima keluhan dan pertanyaan dari kalangan pengusaha, baik secara virtual maupun kunjungan langsung untuk konsultasi. Persoalan yang dikonsultasikan seputar, "Bagaimana Strategi Kreatif dalam mengatasi dampak resesi di tengah jepitan pandemi?"

Pasalnya, Selama pandemi belum berakhir, pebisnis harus memutar otak bagaimana bisnis tetap langgeng meskipun harus mengalami penurunan. Oleh karena itu, diperlukan strategi bisnis yang jitu dalam menghadapi resesi. Untuk mengetahui lebih jauh, sebaiknya Anda baca baik-baik dan terapkan strategi ini pada bisnis Anda.

A Spiritual Response to the Economic Recession : Making Decisions for the Really Long Run

Resesi sudah terjadi. Tak bisa dihindari lagi! Maka, kemungkinan banyak  dampak negatif yang akan ditimbulkannya. Jadi, masalahnya sekarang adalah bagaimana kita menyikapinya apa yang harus dilakukan masyarakat menghadapi masa resesi tersebut?

Pasalnya, penurunan atau kemerosotan ekonomi menjadi kenyataan yang tidak terhindarkan bagi siapa saja yang telah berkecimpung di dunia bisnis. Anda atau kompetitor Anda bersiap menghadapi badai resesi yang diperkirakan berjalan cukup panjang.

Situasi sulit ini juga berimbas pada Umat Islam di mana saja. Banyak dari kita yang kena PHK atau pemotongan gaji, hingga dirumahkan. Tentu semua ini tidak mudah. Demikian juga para pengusaha Muslim, tidak terlepas dari Krisis Ekonomi yang melanda Dunia dan resesi ekonomi yang menerjang Indonesia.

Al-Qur’an dan Hadits pun mencatat sejumlah krisis yang dialami orang-orang pilihan Allah. Diriwayatkan, Nabi Ibrahim AS dibakar di wilayah Urfa, Turki. Beliau Pernah Dibakar Hidup-Hidup karena menghancurkan berhala Raja Namrud, Diktator yang Dzalim (QS. An Anbiya : 69).

Nabi Yusuf AS, terpisah dari ayahnya,  dijebloskan ke sumur, sampai mendekam di penjara karena fitnah. Kisah Nabi Yusuf secara keseluruhan tertera dalam surat Yusuf (QS.12). Anak-anak Nabi Ya'kub AS pun pergi ke Mesir untuk membeli gandum karena ada bencana kelaparan di tanah Kan'an (QS. Yusuf : 88).

Bahkan, Nabi Muhammad SAW pun pernah mengalami kesulitan ekonomi karena diboikot. Pemboikotan ini berlangsung selama lebih kurang 3 tahun, yaitu dimulai pada bulan Muharram tahun ke-7 kenabian, bertepatan dengan tahun 616 M. Dengan adanya pemboikotan ini, seluruh umat islam terkepung dilembah pegunungan dan terputus dari berbagai komunikasi dengan dunia luar. Akibatnya, Bani Hasyim menderita kelaparan, kemiskinan dan kesengsaraan.

Narasi-narasi ini menunjukkan bahwa situasi buruk dapat berimbas pula pada kehidupan para Rasul pilihan Allah. Lantas apa yang dapat kita pelajari dari Qur'an dan Hadits untuk menolong kita di masa yang sulit ini?

Untuk itulah kita harus menanggapi resesi secara spiritual dengan cara yang benar dengan melibatkan Refleksi, ZikirDo'a dan baca Qur'an.  Krisis mengguncang dunia kita, sekaligus juga menghentikan langkah kita secara emosional, dan karenanya, di tengah semua kekacauan yang ditimbulkannya, krisis juga menciptakan peluang unik untuk refleksi, zikir,  baca Qur'an dan Do'a.

Berikut ini, 7 Respons Spiritual Terhadap Resesi Ekonomi : Membuat Keputusan untuk Jangka Panjang

Pertama : Allah Punya Rencana dan Dia Peduli.

Tingkatkan keyakinan pada Kekuatan Yang Lebih Tinggi dan pada tujuan yang lebih Mulia. Menempatkan Allah sebagai yang pertama dan berserah diri pada-Nya adalah sikap yang terbaik dalam menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi.

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini berada dalam kehendak (Iradat) dan Kekuasaan (Qudrat)-Nya, termasuk guncangan ekonomi yang terjadi saat ini. Allah mengetahui setiap detail kehidupan kita, dari kondisi keuangan kita, hingga jumlah helai rambut kita (QS. Al Anam : 59).

Jadi, walaupun guncangan ini telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita, namun kita tahu Allah tidak pernah tidur dan tiada lelah mengurus kita (QS. Al Baqarah : 255). Kebenaran ini membuat kita sukacita dan memberi kekuatan untuk terus mempercayai-Nya.

Kita dapat terhibur dengan menyadari bahwa Allah punya rencana-Nya bagi setiap dari kita. Maka, yakin Dia tak akan melepaskan kita dari genggaman-Nya dan menolong kita melewati kemelut ekonomi ini.

Kedua : Tetap Hadir pada Saat ini.

Bahkan pakar ekonomi senior terbaik pun tidak tahu apa yang akan terjadi pada ekonomi di masa depan, jadi pendekatan terbaik adalah tetap waspada dan terjaga di masa sekarang sehingga Anda bisa fleksibel dan merespons sesuai kebutuhan. Ketika ketakutan akan masa depan muncul, fokuskan niat Anda pada saat ini dan biarkan intuisi Anda membimbing Anda.

Untuk itu, hayati  ungkapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib KWJ pernah mengingatkan : "Barangsiapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang celaka."

Motivasi dari Sahabat dan menantu Nabi SAW tersebut nampaknya masih relevan. Jika ingin beruntung, jadilah orang yang hari ini lebih baik daripada kemarin. Inilah inti pesan ajaran Islam yang sesungguhnya, yaitu selalu mendorong umatnya untuk maju.

Ketiga: Fokus pada Peluang yang Muncul. 

Waspadai pintu baru terbuka saat pintu lama ditutup.  Krisis terkadang dapat membawa kejutan yang luar biasa dan perubahan yang sangat dibutuhkan yang merupakan berkah tersembunyi.

Maka, alangkah baik jika kita mulai saat ini tidak lagi meremehkan peluang, sekecil apapun, yang ada di depan kita. Bagi Anda yang punya bisnis jasa angkutan barang misalnya. Jangan tolak pengiriman barang yang mungkin ongkosnya, hanya memberikan  keuntungan tidak seberapa dari seseorang. Sebab, bisa jadi dari kiriman kecil itu, jika si pengirim puas, ia akan merekomendasikan usaha jasa angkutan  barang Anda ke teman-temannya.

Bagi Anda yang punya bisnis katering, jangan tolak pula pesanan-pesanan kecil yang masuk kepada Anda. Sebab, bisa jadi, dari pesanan yang sedikit, ia akan merekomendasikan katering Anda pada relasinya. Begitu seterusnya. Dari orderan kecil, dari peluang sekecil apapun, jika diseriusi, bisa jadi, akan terkumpul peluang-peluang lain yang jauh lebih besar, untuk memajukan usaha.

Keempat: Fleksibilitas, Kunci Mengendalikan Ketidakpastian

Bersikaplah fleksibel dan mengalir sehingga kita dapat beradaptasi dengan pergolakan pribadi atau kolektif yang mungkin muncul.  Fleksibilitas sangatlah diperlukan ketika Anda mendapati bisnis Anda mengalami lika- liku atau fluktuasi yang turbulen (cepat berubah dan sulit diprediksi). 

Dunia sedang mengalami perubahan pesat sekarang. Mengingat bahwa rencana dan strategi akan berubah seiring waktu. Fleksibilitas untuk perubahan yang cepat merupakan keunggulan yang dimiliki bisnis kecil melebihi bisnis besar.

Namun tetap harus dihadapi dengan tenang, sehingga kita bisa lebih menyikapinya secara cermat dan tepat.

Kelima : Bersyukur Atas Apa yang Ada.

Hargai banyak hal indah yang sudah Anda miliki.  Hindari berfokus pada kesulitan dan apa yang kurang, dan bersyukur atas apa yang kita miliki-banyak berkah dalam hidup kita seperti keluarga, teman, dan kesehatan yang baik.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).

Ada tiga hal yang harus dilakukan manusia ketika menerima nikmat Allah agar ia dipandang sebagai hamba yang bersyukur kepada-Nya. Pertama: secara batiniah ia harus mengakui telah menerima nikmat dari Allah. Kedua: secara lahiriah ia mengucapkan syukur atas nikmat itu. Ketiga: ia harus menjadikan nikmat itu sebagai pendorong untuk lebih giat beribadah kepada Allah Swt. Bila ketiga hal tersebut telah berpadu dalam diri seorang hamba, maka ia layak dikatakan sebagai hamba yang bersyukur kepada Allah.

Keenam : Jadilah Produsen, bukan Konsumen Energi. 

Manusia memiliki energi yang tersimpan dalam tubuh. Energi ini bisa dipergunakan setiap hari dalam keadaan apapun, bahkan ada energi yang juga bisa berfungsi saat sekarat sekalipun. Semua tersimpan dengan baik didalam tubuh kita. 

Richard W James dalam bukunya Personal Leadership menyebutkan : “Energi adalah kekuatan yang tidak terlihat, yang mampu membantu kita melakukan perubahan, berkembang dan memenuhi keinginan dalam hidup.” Sejumlah contoh ia sebut sebagai pada katanya energi, antara lain : spirit, cinta, Tuhan, momentum, aliran kehidupan dan seterusnya.

Seperti matahari, jiwa Anda adalah generator energi yang kreatif.  Ego Anda, di sisi lain, sering kali tampak seperti lubang hitam yang tak berujung, lapar, yang perlu diisi.  Ajaklah jiwa Anda, dan jadilah pejuang sehingga Anda bisa memberi energi kepada orang lain.

Ketujuh : Sedekah Mempercepat Datangnya Rezeki.

Nabi SAW bersabda, “Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.” Sahabat Ali KWJ berkata, “Pancing rezekimu dengan sedekah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kalian mempercepat datang-nya rezeki dengan sedekah.” (H.R. Abu Dawud)

Bagi otak kita yang terbatas pasti sulit memahami, bagaimana mungkin saat kondisi keuangan susah diharuskan bersedekah untuk memancing rezeki datang kembali dalam jumlah lebih banyak. Bukankah bersedekah artinya mengeluarkan uang, sementara untuk memenuhi kebutuhan saja susah? Disinilah perlunya kewajiban Muslim untuk mempercayai janji Allah, janji yang tidak pernah ingkar. Jika bersedekah, sekecil apapun akan di balas olehNya.

Sedekah membawa rezeki yang berlipat 700 kali. Perhatikan janji Allah pada ayat ini “Perumpaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang mengeluarkan nafkahnya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tipa butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha Mengetahui” (Al Baqarah : 261).

Kalau dilihat dari kacamata bisnis, inilah bisnis yang paling menguntungkan dan bebas rugi. Kalau bisnis dengan manusia pasti tetap ada potensi rugi, meskipun besar untungnya tapi tidak akan bisa menyaingi Zat yang Maha Memberi.

Mari kita Berdo'a. Semoga Allah angkat wabah corona dan resesi ekonomi ini. Semoga Allah Melindungi kita semua dan memberikan solusi terbaik untuk mengatasi segala masalah  yang kita hadapi hari ini :

"Allaahummadfa’ ‘annal-gholaa’a wal-wabaa’a wal-fahsyaa’a wal-munkara was-suyuufal-mukhtalifata wasy-syadaa’ida wal-mihana maadhohara minhaa wa maabaathana mim balaadinaa khaassataw wa min buldaanil-muslimiina ‘aammatan. innaka ‘alaa kulli syai’in qodiir."

Artinya : “Ya Allah, hindarkanlah kami dari resesi ekonomi, musibah penyakit, kekejian, kemungkaran dan bencana yang timbul karena perang, kesulitan-kesulitan dan berbagai petaka baik yang lahir maupun yang batin dari negeri kami khususnya atau dari negeri kaum muslim pada umumnya, sesungguhnya Engkau Maha atas segala sesuatu.”

Wiridkan Do'a ini disetiap saat, setiap selesai shalat. Semoga Allah mengabulkan do'a-do'a kita dan bangsa ini kembali normal sebagaimana sediakala. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamin!  (az)

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.