-->
logo

Kebangkitan Spiritual dan Sistem Ekonomi Baru untuk Mengatasi Resesi

Hot News

Hotline

Kebangkitan Spiritual dan Sistem Ekonomi Baru untuk Mengatasi Resesi

SKJENIUS.COM, Jakarta.-- PRIHATIN! Nampaknya Tak Bisa Dihindari, Perekonomian Indonesia resmi masuk jurang resesi. Pasalnya, realisasi laju perekonomian pada kuartal III tercatat kembali minus, yakni 3,49 persen setelah sebelumnya sempat terperosok cukup dalam, yakni sebesar 5,32 persen.

Sementara itu, akibat pandemi, ekonomi dunia saat ini mengalami kontraksi yang terdalam sejak perang dunia kedua. Bahkan, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi perekonomian global bakal mengalami kontraksi yang lebih dalam dari prediksi yang sebelumnya telah dilakukan pada April lalu. IMF menyatakan perekonomian dunia akan mengalami krisis keuangan terburuk sejak Depresi Besar tahun 1930-an,

Nah, Krisis Ekonomi Global dan  Resesi hebat yang terjadi sejak perang dunia kedua ini, seharusnya membuat seluruh negara belajar dan mencari akar permasalahan serta cara penanganan yang tepat. Kita berharap semoga Pemerintah Indonesia,  juga mencari solusi yang terbaik.

Sebagai warga negara yang baik tentu saja, saya berusaha untuk menjadi bagian dari solusi tersebut. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh stakeholder Nusantara ini untuk merenung sejenak, "Apakah tidak cukup rangkaian krisis moneter (krismon) 1998 dan ancaman resesi ekonomi di tengah Krisis Ekonomi Global saat ini untuk menyadarkan kita bahwa betapa Rapuhnya Fundamental Sistem Ekonomi Kapitalis itu?"

Menurut saya, krisis keuangan global saat ini merupakan bukti gagalnya sistem ekonomi kapitalis. Karena itulah, Indonesia yang merupakan bagian dari ekonomi dunia, harus mewaspadai dampak dari krisis global ini. Pasalnya, bila krisis ini berkepanjangan, pasti membawa dampak negatif bagi perekonomian rakyat Indonesia.

The Spiritual Way Out of an Economic Recession

Permasalahan krisis ekonomi kembali terulang kembali di kawasan global yang diawali dari krisis kesehatan akibat wabah coronavirus di Wuhan, Cina. Virus yang berasal dari China dan menyebar luas ke berbagai negara ini berhasil memporak-porandakan ekonomi dunia dan memicu munculnya krisis baru di seluruh dunia.

Bahkan, Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa serta 44 negara Kapitalis lainnya sudah terperosok ke jurang resesi. Economic crisis fase ini sebagai wujud kegagalan sistem ekonomi kapitalis yang dipaksakan oleh negara-negara barat. Karena itulah, melalui tulisan ringkas ini saya membuka wacana untuk meninjau ulang sistem ekonomi yang ada karena ternyata tidak memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Para Guru Mursyid kita, juga banyak orang bijak, filsuf dan teolog sepanjang sejarah telah mengingatkan kita bahwa ada dua kekuatan yang bekerja dalam masyarakat, material dan spiritual.  Jika salah satu dari keduanya diabaikan atau diabaikan, mereka akan tampak bertentangan satu sama lain: masyarakat pasti akan menjadi terfragmentasi, perpecahan dan perpecahan akan muncul dengan kekuatan dan frekuensi yang meningkat.

Nah, justru dalam sistem kapitalis mereka mendewakan material, sedangkan moral dan etika diabaikan dalam berbisnis. Dalam pemikiran ekonomi kapitalis modern, keserakahan dan keegoisan ditegakkan sebagai penuntun 'tangan tak terlihat' dari pasar dan oleh karena itu dikecualikan dari pertimbangan moral. 

Kemelut perekonomian dunia saat ini semakin mempertegas bahwa sistem politik, ekonomi dan kesehatan yang berjalan di berbagai negara (kapitalis) telah gagal dalam menghadapi dan mengatasi berbagai masalah yang ditimbulkan oleh pandemik cofid19 ini.

Dalam sistem kapitalis, penguasa dan pemilik kebijakan mengatur roda kehidupan berdasarkan asas manfaat, sehingga tanggung jawab diabaikan. Tak mengherankan jika akhirnya kebutuhan dasar rakyat tidak dipenuhi dalam sistem rusak ini.

Kapitalisme jelas bertentangan dengan akar budaya bangsa Indonesia yang menganut nilai-nilai gotong royong, musyawarah, kerja sama dan nilai kolektifitas lainnya. Tak heran, jika nilai asli yang dimiliki bangsa ini mulai tergusur oleh nilai yang mengedepankan keunggulan diri sendiri seperti materialism, narsisism, bahkan hedonism.

Maka, sudah waktunya bagi kita untuk mendefinisikan kembali nilai-nilai kita dan membangun ekonomi yang adil untuk kebaikan bersama. Pasalnya, krisis ekonomi global terjadi karena adanya  ketidakselarasan antara aspek material dan aspek spiritual dalam sistem perekonomian yang berkembang saat ini.

Karena itulah, menurut pendapat saya dalam mengatasi dampak Krisis Global 2020 dan Resesi Ekonomi di Tanah Air di tengah ancaman pandemi covid-19 ini, sangat penting untuk mempertimbangkan keterlibatan spiritual. Untuk itu, kita perlu mengembangkan Sistem Ekonomi Spiritual sebagai Mainstream Perekonomian Indonesia Masa Depan.

Ekonomi Spiritual yang dimaksud adalah sebuah sistem ekonomi yang berbasiskan spritualisme Nusantara yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga melahirkan tata perekonomian yang juga melibatkan norma dan moral sekaligus, dalam tataran pelaksanaan perekonomian bangsa dan negara.

Setidaknya ada 3 (tiga) asas ekonomi spiritual yang perlu kita kaji bersama, yaitu:

  1. Sistem kepemilikan harta kekayaan yang terdiri dari kepemilikan individu, ulayat adat/Raja dan Sultan, Negara dan umum secara seimbang.
  2. Cara memperoleh harta kekayaan (al milkiyah),
  3. Cara mengelola kepemilikan harta kekayaan yang telah dimiliki (tasharuruf fil milkiyah).

Sehingga sistem ekonomi baru yang berbasiskan spiritual, diharapkan akan dapat memberikan  Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia. Insya Allah akan mewujudkan adanya kesejahteraan yang lebih merata dan tentunya adanya nilai moral bagi semua pelaku ekonomi.

Jadi, keunggulan sistem ekonomi yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, berupa menyatunya nilai Ilahiyah, moral dan nilai spiritual didalam system tersebut. Nilai moral itulah yang tidak ada dalam kegiatan perekonomian model sistem ekonomi kapitalis ala barat.

Jika tidak ada kontrol nilai moral, maka yang timbul adalah perilaku para pelaku ekonomi yang cenderung merusak dan dapat merugikan masyarakat umum. Sebagai contoh munculnya praktek-praktek monopoli, riba dan berbagai teknik kecurangan-kecurangan yang terus muncul dalam berbagai modus.

Bangkit dari krisis: fokus pada Allah dan solusi

Setiap orang pasti pernah menghadapi krisis dalam hidup. Entah itu krisis spiritual, krisis ekonomi, krisis kesehatan, krisis kepercayaan diri, dan banyak lagi. Orang beriman yang takut pada Allah dan setia melaksanakan firman-Nya pun tidak luput dari krisis. Bahkan, mereka menghadapi lebih banyak krisis karena harus melawan godaan dosa.

Ada dua kemungkinan yang akan terjadi saat krisis menimpa seseorang. Pertama, dia menyerah, terpuruk, dan menyalahkan orang lain. Kedua, dia bangkit dan menjadi pribadi yang lebih kuat.

Zaman dahulu, zaman now, atau zaman berikutnya, krisis selalu ada dalam berbagai bentuk. Tidak perlu gentar. Jangan berfokus pada kesukaran atau deritanya, tapi pusatkan diri Anda kepada Allah dan mohon solusi terbaik dari Sisi-Nya.

Krisis bisa mendatangkan banyak keuntungan secara jasmani dan rohani. Krisis dapat mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan positif. Pandanglah krisis sebagai cara Allah membantu kita keluar dari zona nyaman dan menjadi pribadi tangguh. Sometimes the world needs a crisis: Turning challenges into opportunities.

Karena itulah, orang yang mengenal Allah akan bertahan dan berusaha bangkit dari keterpurukan. Krisis mestinya membuat orang percaya menjadi pribadi lebih kuat, lebih bergantung kepada Allah, dan lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada-Nya.

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS. Ath-Thalaq: 2-3). 

Sebagai penutup, berikut tiga hal untuk menjadi sosok yang tahan krisis:

  1. Tetap fokus kepada Allah, selalu memohon Allah memberi petunjuk, menguatkan dan menyertai setiap langkah kita,
  2. Tidak menyerah dan terus berikhtiar dengan Istiqamah untuk bangkit kembali. Bersama Allah kita hadapi krisis,
  3. Bersedekah dan bersikaplah murah hati kepada orang lain sebagai tindakan percaya diri di alam semesta yang melimpah. 

Semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran serta memberkati perjuangan kita bersama  untuk bangkit dari krisis. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin! (az).

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.