-->
logo

MDA CARE HOTLINE : Pentingnya Kesehatan Mental di tengah Resesi Ekonomi

Hot News

Hotline

MDA CARE HOTLINE : Pentingnya Kesehatan Mental di tengah Resesi Ekonomi

 


SKJENIUS.COM, Jakarta.-- Perhatian! Resesi RI Makin di depan Pintu. Satu lagi gejala penurunan daya beli rakyat Indonesia terbukti. Ini semakin menegaskan bahwa Indonesia tengah berkubang di 'lumpur' resesi. Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Agustus 2020 tumbuh negatif 9,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). 

Penjualan ritel adalah salah satu indikator awalan (leading indicator) yang bisa menerawang arah gerak ekonomi ke depan. Jika terus turun, maka bisa disimpulkan bahwa ekonomi sedang lesu, masyarakat enggan berbelanja.

Dampak lanjutan dari resesi ekonomi adalah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kondisi ini akan menghasilkan banyak pengangguran baru karena para perusahaan sudah kehilangan amunisi. Dampak resesi ekonomi yang paling terasa oleh masyarakat adalah pelemahan daya beli. Bila terus dibiarkan, hal ini akan melahirkan banyak penduduk miskin baru dan tingkat kemiskinan pun bertambah.

Karuan saja himpitan ekonomi, jepitan pandemi dan ancaman resesi, serta berbagai masalah dari kehidupan sehari-hari dapat berpengaruh pada kesehatan jiwa atau mental (mental health) seseorang. Isolasi, ketakutan, ketidakpastian, kesulitan ekonomi, itu semua dapat menyebabkan tekanan psikologis. Maka, sangat mudah dipahami jika situasi sekarang ini menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mental seperti mudah terbawa emosi, cemas, bahkan depresi.

Menurut hasil penelitian  King College, London, menunjukkan  Resesi ekonomi yang melanda seluruh Eropa telah berdampak mendalam pada warga dengan masalah kesehatan mental.

Dalam kurun  tahun 2006 dan 2010, tingkat pengangguran tinggi, menimbulkan masalah kesehatan mental meningkat  dari 12,7 persen menjadi 18,2 persen. Orang-orang dengan tingkat pendidikan yang rendah sangat terpengaruh kondisi tersebut, kata studi tersebut.

Menurut WHO, kesehatan mental secara spesifik adalah keadaan di mana seseorang menyadari potensinya,  dapat menghadapi keadaan stres dari kehidupan normal, dapat bekerja dengan baik dan produktif, serta dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat disekitarnya.

Sedangkan menurut MDA CARE, penyakit mental terjadi ketika kondisi mental kurang baik dimana kondisi tersebut  dapat memengaruhi perilaku, suasana hati, dan pikiran seseorang. Karena itulah kesehatan mental sangat penting untuk diperhatikan.

Relation Between Mental Health and Spirituality

Dampak kemerosotan ekonomi saat ini terhadap kesehatan mental penduduk akan muncul di tahun-tahun mendatang.  Dilihat dari pengalaman krisis keuangan sebelumnya di berbagai belahan dunia, sebagaimana telah diuraikan di awaltulisan ini. Tekanan yang terkait dengan meningkatnya pengangguran, kemiskinan dan ketidakamanan sosial akan menyebabkan tren peningkatan prevalensi penyakit kejiwaan yang kurang mudah dipetakan,  gangguan terkait alkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang. 

Karena itulah, tindakan pencegahan berbasis bukti mencakup pasar tenaga kerja aktif dan program dukungan keluarga, kepedulian masyarakat terhadap kelompok berisiko tinggi yang diketahui, dan proyek keringanan utang dan kredit.

Perawatan kesehatan mental ekonomi dapat dicapai dengan baik dengan merencanakan dan menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan populasi di area tertentu. Dalam kaitan itulah, MDA Care Hotline ingin memasyarakatkan tentang Kontribusi Spiritualitas Terhadap Kesehatan Mental.

Spiritualitas dan kesehatan mental (mental health) telah menjadi kajian penting dalam dunia kesehatan dan perawatan (health and care). Paradigma Penyembuhan Holistik (Holistic Healing) memandang kedua aspek tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan perkembangan kesembuhan seorang pasien. Secara teoritis kesehatan mental dipengaruhi oleh spiritualitas. 

Spiritualitas adalah prinsip hidup seseorang untuk menemukan makna dan tujuan hidup serta hubungan dan rasa keterikatan dengan sesuatu yang misteri, Maha Ghaib, Maha Tinggi, Allah SWT. Karena itu, spiritualitas mengacu kepada orientasi seseorang terhadap pengalaman-pengalaman transedensi atau karakteristik hakiki dari kehidupan, seperti makna, arah dan tujuan hidup, serta keterkaitannya. Kadang-kadang spiritualitas mengacu pada pencarian hal-hal suci dalam kehidupan.

Dengan demikian, spiritualitas dapat dipandang sebagai suatu fenomena yang secara potensial berada di dalam diri setiap manusia. Maka, spiritualitas dapat diartikan sebagai jalan untuk menjadi serta mengalami kesadaran spiritual yang diperoleh melalui kesadaran dimensi transendental yang ditandai oleh nilai-nilai yang mampu diidentifikasi baik yang datang dari diri sendiri, orang lain, alam, kehidupan maupun nilai-nilai yang mengarahkan seseorang untuk mencapai Tujuan Puncak (Ultimate).

Sebagaimana kita ketahui bersama, manusia mempunyai kebutuhan spiritual/kerohanian, yaitu kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Terkadang kedekatan inilah yang seakan-akan ‘mensugesti’ kita merasa tentram dan aman.

Maka, kehidupan spiritual sangat penting kaitannya dengan kesehatan mental. Karena spiritualitas dapat menjauhkan kita dari stressor, dan karena mental kita sehat, artinya pikiran kita juga sehat sehingga itu dapat membuat kita mengingat kehadiran Allah. Apabila kita mengingat Allah, kita akan berserah dan meyakini bahwa yang terbaik akan datang dari Allah.

Dengan demikian, Ibadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah juga menjadi kunci untuk bisa mendapatkan rasa nyaman. Selain itu, menunjukkan kepedulian terhadap sekitar dengan ikut turun sebagai relawan juga bisa membantu melindungi pikiran dari gangguan stress selama masa Resesi Ekonomi di tengah  Pandemi COVID 19 ini berlangsung.

Merawat Kesehatan Mental dalam Perspektif Sufi (Tasawuf Transformatif)

Tasawuf Transformatif adalah  merupakan bentuk kebajikan spiritual dalam Islam yang dikemas dengan filsafat, pemikiran, ilmu pengetahuan dan disiplin kerohanian tertentu berdasarkan syariat Islam. Jalan-jalan kerohanian dalam ilmu tasawuf dikembangkan dengan tujuan membawa seorang sufi menuju pencerahan batin atau persatuan rahasia dengan Yang Satu.

Di sini jelas bahwa landasan Tasawuf Transformatif ialah Tauhid. Menurut keyakinan para sufi, apabila kalbu seseorang telah tercerahkan dan penglihatan batinnya terang terhadap yang hakiki, maka ia berpeluang mendapat persatuan rahasia (fana’) dengan yang Hakiki.

Tasawuf atau sufisme diakui dalam sejarah telah berpengaruh besar atas kehidupan moral dan spiritual Islam sepanjang ribuan tahun yang silam. Dengan ajaran tasawuf yang menambah moralitas akan mendorong manusia untuk memelihara diri dari menelantarkan kebutuhan-kebutuhan spiritualitasnya.

Hubungan perasaan mistis dan pengalaman spritual yang dirasakan oleh sufi juga dapat menjadi pengobat, penyegar dan pembersih jiwa yang ada dalam diri manusia. Dengan jiwa bersih, segar tentu akan dapat memperoleh kesehatan jiwa dan kestabilan mental, keharmonisan diri dan tentunya terpelihara kesehatan mentalnya

Adapun Beberapa Prilaku, Sikap dan Ritual Sufi yang Bermanfaat untuk Merawat Kesehatan Mental adalah sebagai berikut:

Pertama: Cinta adalah urusan hati, dan murni anugerah dari Allah. Oleh sebab itu, para sufi mencoba memanfaatkan anugerah Tuhan tersebut untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kenikmatan dan kesengsaraan cinta “dimainkan” dengan keindahan yang begitu memesona. Sehingga, nyaris tidak ada perbedaan antara sengsara dan bahagia dalam cinta bagi mereka. 

Di dalam tradisi kaum sufi, cinta adalah jalan yang harus ditempuh para salik (pencari Allah) untuk meniti jalan ilahi. Cinta dapat berkontribusi terhadap peningkatan aspek-aspek tertentu yang membangun kesehatan mental. Sebagai contoh, salah satu aspek dari kesejahteraan psikologis (psychological well-being) yang dapat meningkatkan kesehatan mental adalah hubungan positif dengan orang lain. Dalam hal ini, tentu saja cinta akan berperan besar dalam membangun hubungan positif tersebut.

Temuan penelitian tentang manfaat kekuatan cinta menunjukkan bahwa cinta cenderung menfasilitasi toleransi, empati dan pemaafan dalam suatu hubungan, yang mana berkontribusi pada kesehatan dan keberlangsungan hubungan tersebut. Cinta juga merupakan salah satu dari lima kekuatan karakter yang paling berhubungan dalam peningkatan kepuasan hidup, salah satu aspek dari kesejahteraan subjektif atau kebahagiaan. 

Kedua : Syukur. Rasa syukur dapat mengurangi racun dari perasaan emosi, iri serta dendam. Perasaan tersebut akan menyebabkan frustrasi atau penyesalan. Robert Emmons, seorang peneliti terkemuka, melakukan banyak penelitian tentang hubungan antara rasa syukur dan kesejahteraan. Penelitiannya menegaskan bahwa salah satu manfaat bersyukur secara efektif dapat meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi depresi.

Ketiga : Tawakal atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.

Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram."

Keempat : Zikir. Kemajuan yang dialami seseorang selalu datang dan dimulai dari diri sendiri. Segala hal negatif yang ada di sekitar kita jangan sampai merusak kesehatan mental secara perlahan. Luangkan waktu untuk diri sendiri dengan cara berzikir. Tiga puluh (30) menit dalam sehari adalah waktu ideal, terutama sebelum tidur. Jika hal tersebut terasa terlalu banyak menyita waktu Anda, dua puluh menit sehari juga cukup.

Kelima : Sujud merupakan tata cara memelihara kesehatan mental, spiritual maupun sosial yang paling agung sebagai seorang muslim. Seseorang yang memposisikan kepala lebih rendah dari jantungnya selama 9 detik, maka darah akan mengalir begitu lancarnya mengaliri otak limbig yang di dalamnya terletak God Spot (titik Tuhan) yang merupakan suatu area dalam otak yang paling dalam berfungsi untuk mengelola seluruh informasi sehingga menambah pemahaman kontemplasi seseorang mengenai kebesaran Allah.

Keenam : Tilawah Qur'an. Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk membuktikannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, membaca Al-Quran dapat menurunkan tingkat kesedihan dan menghindarkan depresi serta memberikan ketenangan jiwa.

Selain itu, membaca Al-Quran dengan cara yang benar (tartil), ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap fungsi paru-paru dan tekanan darah. Membaca Al-Quran mempunyai aturan main tersendiri (ilmu tajwid) yang melibatkan pengaturan pernapasan sehingga berpotensi untuk meningkatkan nilai fungsi paru dan mencegah peningkatan tekanan darah arteri rata-rata (MAPMean Arterial Pressure).

Ketujuh : Sedekah. Tak hanya dapat membantu orang yang membutuhkan, berbagi atau bersedekah juga bermanfaat banyak untuk kesehatan fisik dan mental Anda.

Menurut National Health Service Choices, seseorang yang memberikan bantuan-kecil maupun besar-kepada orang lain akan merasa gembira dan lebih puas pada kehidupannya. Hal tersebut senada dengan penelitian Rachel Piferi dari John Hopkins University dan Kathleen Lawler dari University of Tennessee pada 2006.

Penelitian tersebut menunjukkan manfaat fisiologis dari pemberian dukungan, yaitu partisipan yang memberikan dukungan kepada orang lain memiliki tekanan darah lebih rendah dibanding yang tidak melakukannya.

Semoga tulisan ringkas ini memberi inspirasi dan bermanfaat untuk Anda dalam upaya merawat kesehatan mental di tengah Resesi Ekonomi dan Pandemi Covid-19 ini. Silakan dibagikan tulisan ini kepada karib kerabat Anda. Mudah-mudahan bermanfaat untuk banyak orang.

Namun jika Anda merasa kesulitan melakukan hal-hal di atas, atau telah mengalami berbagai gejala gangguan mental yang sulit untuk Anda hadapi sendiri, jangan malu untuk mencari bantuan dari tenaga profesional. Penanganan gangguan mental bisa berupa terapi, obat, atau keduanya. (az)

MDA CARE HOTLINE

Jl. Raya Sukamantri No.  110, Cikarang, Jawa Barat.

Insya Allah, kami dapat membantu Anda agar hidup sehat dan sejahtera. Kami melayani konsultasi spiritual GRATIS.

Silakan hubungi:

Suhu Rosi Wibawa – 089505793048,
KH. Rosyid Sobri – 08127890686,
Rully Zamri, SH - 0812-9505-0587
Nita Yuliana, SE – 085210132089.



This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.