-->
logo

INNER POWER : Ada Solusi Spiritual untuk Setiap Masalah. Manfaatkanlah!

Hot News

Hotline

INNER POWER : Ada Solusi Spiritual untuk Setiap Masalah. Manfaatkanlah!

 

SKJENIUS.COM, Cikarang.-- Tak bisa dipungkiri dalam Tujuh Purnama di tahun 2020 ini, berbagai permasalahan sosial dan ekonomi muncul di tengah masyarakat. Kita semua tentu merasakan dampak negatif, akibat perekonomian Indonesia yang melorot tajam belakangan ini. Hal ini mengakibatkan hampir lumpuhnya kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.

Karuan saja Kondisi Ekonomi yang merosot ini, merisaukan kita semua. Pasalnya, semakin hari permasalahan sosial ekonomi yang ditimbulkannya semakin terlihat nyata bagi masyarakat. Beberapa masalah sosial ekonomi yang terjadi, diantaranya, Lemahnya Daya Beli Masyarakat, Kelangkaan Barang, Kesulitan Berusaha, Disorganisasi dan disfungsi sosial, Melemahnya sektor pariwisata, Angka Kemiskinan dan Pengangguran Bertambah, Dikhawatirkan Tindakan Kriminal Meningkat.

Kondisi ini semakin parah sejak Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II (Q2) 2020 anjlok, mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen year on year (yoy). Angka ini memburuk dari Q1 2020 yang mencapai 2,97 persen. Sementara itu, data pengangguran, aktivitas manufaktur, serta penjualan ritel Indonesia sudah mengirim sinyal potensi terjadinya resesi. Sementara, di tubuh Pemerintah bukti resesi juga dapat dilihat dengan meningkatnya angka utang luar negeri. Ancaman resesi di Indonesia kian nyata.

Menurut para ekonom, jika Indonesia terperosok ke jurang resesi, maka kondisi tersebut akan berdampak pada pelemahan daya beli hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Sedangkan imbas PHK di tengah resesi akan membuat jumlah pengangguran semakin bertambah.

"Resesi akan berpengaruh pada pasokan atau supply barang yang turun secara drastis. Namun, tingkat permintaan tetap. Kondisi ini mengakibatkan harga-harga naik dan dapat memicu inflasi," kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi.

Oleh karena itu, di tengah situasi perekonomian saat ini dan kemungkinan resesi, mau tidak mau rakyat kecil harus semakin mengencangkan ikat pinggang. Pasalnya, masyarakat harus berjaga-jaga dan mengelola keuangan secara bijak dalam menghadapi risiko resesi.

Demikianlah berbagai masalah dan problem kehidupan yang kita hadapi dalam tempo 7 bulan ini. Oleh karena itu, agar masalah yang kita hadapi tidak berlarut-larut, ijinkan saya berbagi ilmu dan pengalaman dengan sidang pembaca tentang, "Bagaimana Cara Memanfaatkan Kekuatan yang Tersembunyi di dalam Diri (Inner Power) untuk menyelesaikan masalah."

Saya berharap, uraian singkat ini, dapat menginspirasi dan menambah wawasan Anda. Semoga menambah semangat kita semua untuk memecahkan masalah dan menyelesaikan problema kehidupan yang dihadapi. Sehingga kita bisa keluar dari Kemelut Ekonomi dan Keuangan ini.

What are the spiritual ways to solve personal problems?

Sebagaimana kita ketahui dan rasakan bersama pandemi corona, dari persoalan kesehatan, menjadi persoalan sosial ekonomi dan nampaknya sedang bertransformasi menjadi persoalan politis. Dan semua itu, menyulitkan, merisaukan, bahkan menyakitkan! Betapa tidak, pola hidup kita berubah. Pola hubungan sosial kita berubah. Pola bisnis kita pun berubah, bahkan melorot drastis. Sehingga sampai hari ini, kita semua menghadapi berbagai masalah silih berganti.

Saudaraku. Musibah yang berkelanjutan tentu saja menimbulkan berbagai dampak berlapis. Pandemi Virus Covid-19 belum tampak tanda-tanda akan segera berakhir, sedangkan seluruh cadangan energi sudah dikerahkan. Sedikit banyaknya pasti kita ikut terkena dampaknya. Potensi diri pun belum bisa diaktualisasikan secara optimal. Sementara itu, kondisi ekonomi Indonesia, justru makin memburuk.

Namun demikian, perlu kita sadari bahwa meratapi atau pun merutuki kehidupan tanpa memikirkan kuasa-Nya adalah jalan yang kurang tepat untuk dilewati. Alih-alih menjadi pribadi yang lebih baik, rasa gelisah dan cemas atas cobaan hidup malah akan melekat dalam diri.

Saat tertimpa musibah yang membuat putus asa datang, kebanyakan dari kita selalu berpikir mengenai segala hal yang menimbulkan musibah tersebut atau bagaimana cara untuk keluar dan menyelesaikannya. Padahal, hal utama yang seharusnya terlintas di benak kita adalah kehadiran-Nya yang pasti akan selalu siap untuk menarik segala kesulitan yang kita dapatkan. Seperti yang dipaparkan penulis buku Love & Happiness Yasmin Mogahed bahwa, “Saat kau kesakitan, jangan berfokus pada rasa sakitnya, berfokuslah pada Dia Sang Penyembuh segala rasa sakit.”

Jadi, dalam keadaan seperti yang kita hadapi hari ini, sudah saatnya kita lebih dekat kepada Allah SWT, Rabb Yang Maha Kuasa. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.'' (QS al-Maidah : 35). 

Mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah solusi terbaik untuk mengatasi segala masalah karena kita akan dikaruniai oleh Allah keberuntungan. Allah itu pada hakikatnya amat dekat hamba-Nya. Bahkan, menurut Alquran (QS. 50:16), Allah justru lebih dekat kepada manusia ketimbang urat nadinya. Namun, kedekatan-Nya tidaklah bersifat fisik, melainkan bersifat rohani dan spiritual.

Dalam sebuah Hadits Qudsy yang sangat populer di kalangan kaum sufi, dijelaskan bahwa Allah akan menyambut hamba-Nya yang dengan tulus dan ikhlas hendak mendekatkan diri pada-Nya.

"Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal, maka aku telah datang menghampirinya sehasta. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang menyambutnya dengan berlari. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berlari, maka aku datang menyongsongnya lebih cepat lagi."

Dia mendekati hamba-Nya melalui petunjuk dan limpahan nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga banyaknya. Inilah makna kedekatan Allah kepada manusia. Lalu, bagaimana dengan kedekatan manusia kepada-Nya?

Menurut al-Ashfahani, kita dapat mendekati-Nya secara rohani pula, yaitu menghiasi diri sebanyak mungkin dengan "sifat-sifat" Allah, seperti sifat bijak-bestari (hikmah), sifat ilmu, sifat penyantun, dan kasih sayang.

Seiring dengan itu, perlu kita pahami bahwa shalatlah yang akan memberikan dorongan dan bimbingan yang kita butuhkan untuk mengubah hidup. Shalat juga dapat membimbingmu untuk lebih dekat dengan Allah. Maka, perbaiki shalatmu jika benar-benar ingin mendekatkan diri dengan Allah. Jangan mengerjakan shalat hanya sebatas penggugur kewajiban. Jadikanlah shalat sebagai momen spesialmu untuk bertemu dan mengenal Allah lebih dalam.

Selanjutnya, bacalah Al-Qur'an pada pagi dan petang secara berkesinambungan sampai khatam. Jangan baca Al-Quran di waktu luangmu, tapi luangkanlah waktumu untuk membaca Al-Quran secara rutin dalam kehidupan. Dengan membaca Quran, kamu akan diberikan ketenangan dan juga jalan untuk mendekatkan diri pada Allah. Baca juga Al-Quran dengan terjemahannya. Kegiatan tersebut bisa membimbingmu untuk paham dan lebih mengenal Allah lebih dalam.

Jika ingin lebih dekat lagi dengan Allah, usahakan untuk selalu mengingat-Nya (zikir) dalam setiap hembusan napas. Zikir menjadi salah satu cara mendekatkan diri pada Allah yang paling efektif, karena zikir mampu membantu kita untuk selalu mengingat Allah dan menjalin kedekatan dengan-Nya.

Spiritual route to solving problems

Terus terang dalam tiga bulan terakhir, saya pun mengalami problem yang sama dengan Anda. Setiap hari kita dibombardir dengan berbagai macam masalah.  Beberapa di antaranya kecil sementara beberapa di antaranya sangat rumit.  Sekalipun kita tidak kehilangan akal menghadapinya, namun harus diakui, masalah menciptakan ketidakseimbangan dalam hidup kita.  Ketika kehidupan normal mulai kehilangan keseimbangan, reaksi pertama kita adalah kecemasan dan ketergesaan.

Namun, saya bersyukur karena teringan pesan Guru Mursyid kita, Allahyarham KH. Abdurrahman Siregar yang mengingatkan pentingnya kita memahami bahwa masalah dan tantangan dapat dimanfaatkan untuk membuat kita menjadi orang yang lebih baik dan lebih kuat

Seiring dengan itu saya pun teringat nasehat kawan saya, seorang ahli manejemen, Allahyarham H. Ir. Iqbal Tedjasukmana tentang cara memecahkan masalah. Dijelaskannya cara menangani masalah dengan sebagai berikut:

  1. Menganalisis masalah.
  2. Cari tahu akar penyebabnya.
  3. Memetakan Masalah.
  4. Mencari bimbingan dari orang lain.
  5. Merumuskan beberapa solusi.
  6. Mempertimbangkan konsekuensi dari setiap solusi.
  7. Memilih solusi terbaik.

Ini adalah pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah dan telah terbukti sangat efektif dalam memenuhi tantangan perusahaan dan professional, saat saya menjadi Direktur Risk Management & Compliance di PT. Samudera Biru Line.  Tetapi pendekatan ini, nampaknya tidak menemukan solusi yang sesuai untuk masalah pribadi yang kita hadapi hari ini, terutama yang melibatkan banyak emosi.  Emosi itu rumit dan menyebabkan turbulensi di dalam.  Dan inilah alasan mengapa mereka mencegah pikiran kita membuat keputusan yang rasional.

Karena itulah, ketika harus menyelesaikan masalah pribadi dan hubungan sosial, kita perlu memiliki pikiran yang tenang dan damai sehingga solusi kita tidak dipengaruhi oleh hambatan emosional atau mental kita.  Jadi dalam keadaan rumit ini, siapa yang perlu Anda tuju untuk mendapatkan solusi? Bagaimana Anda menenangkan diri? Berikut adalah beberapa tantangan yang perlu Anda atasi untuk membuat pilihan yang tepat.

Jadi pada saat-saat seperti ini ketika pikiran kitaa dikaburkan oleh emosi dan pikiran, hal terbaik adalah memanfaatkan Diri Kita yang lebih tinggi untuk mendapatkan jawaban. Diri yang lebih tinggi atau disebut juga Diri Sejati memiliki potensi terbesar untuk menyelesaikan semua masalah kita.  Pasalnya ada percikan cahaya Ilahiyah di dalam diri ini.

Ketika kiat mengakses potensi kita yang lebih tinggi, hidup menjadi damai. Untuk itulah kita perlu melakukan Perjalanan Spiritual ke Dalam Diri. Sehingga, pada saat kita terkoneksi dengan percikan Cahaya-Nya di dalam diri ini, sesungguhnya kita sedang dekat dengan-Nya. Ada beberapa metode spiritual untuk bisa menuju kepada sebuah kondisi dimana kita bisa terkoneksi dengan percikan cahaya Allah di dalam diri ini.

Adapun Jalan menuju spiritul yang harus ditempuh untuk mengakses Diri Sejati itu, antara lain dapat dilakukan dengan dua usaha, yaitu:

  1. Mulamazah yaitu terus menerus berada dalam zikir kepada Allah SWT,
  2. Mukhalafah, yaitu konsisten menghindari perbuatan yang membawa lupa akan Allah SWT. Apabila jiwa telah bersih, terhindar dari penyakit dan dipenuhi dengan kebaikan maka Allah akan memasukkan Nur ( cahaya ) kedalamnya. Pada saat itulah berbagai kegaiban dan pengetahuan tersingkap di depan mata. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-An’am ayat 125 yang artinya “ Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam.” 

Reach Out to Your Favourite Guru Mursyid

Saudaraku. Sebagaimana sudah kita sebutkan dalam awal tulisan ini bahwa dalam tujuh bulan terakhir ini, sebagian besar dari kita  dirundung berbagai permasalahan atau persoalan. Baik berhubungan dengan pribadi kita sendiri, keluarga, saudara, pekerjaan atau permasalahan-permasalahan yang lain.

Permasalahan dapat berupa permasalahan kecil atau permasalahan besar. Permasalahan kecil mungkin sudah dapat diselesaikan dengan mudah. Sedangkan permsalahan yang besar, terkadang adalah buah dari permasalahan-permasalahan kecil yang tidak diselesaikan. Sehingga terkadang akan sulit untuk diselesaikan.

Permasalahan besar ini biasanya akan mengarahkan kita mengalami konflik-konflik dan hambatan dalam memenuhi kebutuhan yang kita harapkan. Bahkan terkadang akan menimbulkan tekanan yang sangat mengganggu kita. Kondisi demikian inilah, yang menuntut adanya media yang dapat membantu menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.

Konseling merupakan salah satu upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan, dan kesulitan yang kita hadapi dalam memenuhi kebutuhan. Sekaligus merupakan upaya untuk meningkatakan kesehatan mental. Konseling merupakan satu diantara bentuk bantuan yang secara khusus dirancang untuk mengatasi persoalan-persoalan yang kita hadapi.

Karena itulah, kita perlu menemui seorang Guru Mursyid atau Pembimbing Spiritual yang dapat kita percayai dan dan memberi jawaban atau solusi atas masalah yang kita hadapi hari ini. Seorang Guru Spiritual tidak hanya mengacu pada orang yang berpakaian putih atau berjubah hijau,  seorang guru bisa menjadi siapa saja yang menjadi cahaya penuntun bagi Anda. Seorang guru, yang mengajari Anda untuk melawan hal-hal negatif dan hidup dengan positif.  Teknik ini perlu dilakukan dengan cinta, dedikasi, ketulusan dan keyakinan yang tinggi. 

Guru Mursyid adalah sesesorang yang memiliki ilmu dan kemampuan lebih secara spiritual (batin), memiliki karamah (keajaiban) bahkan dapat mengetahui hal yang ghaib dan mampu menuntun murid-muridnya ke jalan yang benar dalam lebih mendekatkan diri kepada Allah. Itu kira-kira definisi yang saya rumuskan.

Kata spiritual lebih merujuk ke hubungan manusia dengan Allah. Jadi, guru spiritual itu sifatnya menolong dan membantu orang memahami masalah kebatinan/kejiwaan terkait dengan hubungannya dengan Sang Pencipta.

Hidup di dunia memang butuh seorang Guru Mursyid dan Pembimbing Spiritual. Keberadan mereka laksana lentera yang memendarkan cahaya di kegelapan malam. Tapi, tak sembarang lampu bisa bersinar terang. Demikian pula memilih para pembina spiritual. Soal agama, seorang murid dituntut lebih jeli. Tak sekadar bermodal decak kagum dengan kekuatan supranaturalnya.

Namun demikian, menurut Abdul Majid Mochtar, pencarianmu kesana kemari mungkin nggak pernah ketemu. Guru spiritual hakiki tidak butuh nama di dunia. Bila engkau jodoh dan akan menjadi muridnya otomatis seluruh alam semesta akan mengantarkanmu sehingga engkau bisa kesana.

Berikut mungkin secara sederhana beberapa yg bisa dijadikan patokan untuk layaknya seseorang dijadikan guru : 

  1. Bisa memenuhi seluruh kebutuhan & keilmuan murid lahir bathin, dunia akhirat;
  2. Melaksanakan seluruh syariat bahkan yg sunat-sunat;
  3. Bila menolong tidak memberi tarif harga kepada siapapun;
  4. Tidak mencari makan dari para murid;
  5. Kehidupannya/rezeki  di jamin Tuhan;
  6. Ucapan dan perbuatan nyambung;
  7. Mengerti kebutuhan murid walau belum ngomong;
  8. Ketemu guru karena jodoh , gelombang jiwa mencari jiwa;
  9. Enggan dan tidak mau publikasi.

"Jika kau lihat guru atau seseorang yg ilmunya meliputi seluruh lautan dan langsung nyambung ke sumbernya. Yang bisa menjawab seluruh kepenatan dan keingintahuan hatimu, menghilangkan seluruh haus  dahaga hatimu. Langsung bisa menghunjamkan pengetahuan ke seluruh hati para hadirin. Segera labuhkan perahumu dan salam penghormatan untuknya, dan berlama-lama dengannya adalah suatu keberuntungan yg tiada tara," katanya.

Akhirul Kalam,  berhubung Adzan Shubuh sudah terdengar, perkenankan saya menyelesaikan uraian ringkas ini. Semoga bermanfaat dan semoga sehat serta sukses selalu saudaraku. Silakan dibagikan tulisan ini kepada karib kerabat Anda.

Yuk kita mengahadap Allah dengan Sabar dan Shalat!. Wassalam. (az).



This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.