-->
logo

MANAJEMEN ILAHIYAH: Strategi Kreatif Mempertahankan dan Mengembangkan Bisnis di Tengah Badai Resesi Ekonomi

Hot News

Hotline

MANAJEMEN ILAHIYAH: Strategi Kreatif Mempertahankan dan Mengembangkan Bisnis di Tengah Badai Resesi Ekonomi

 

SKJENIUS.COM, Jakarta.— PRIHATIN memang! Betapa tidak? Nampaknya Indonesia Tak Bisa Hindari Keterpurukan Ekonomi. Indonesia kini semakin dekat untuk masuk jurang resesi. Mengingat, pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia minus 5,3% secara tahunan (year on year/yoy). Bahkan, proyeksi ekonomi Indonesia masuk resesi juga datang dari lembaga internasional, seperti World Bank (WB/Bank Dunia). Dalam proyeksi terbarunya, Bank Dunia menyebut ekonomi Indonesia pada 2020 bisa -1,6% sampai -2%.


Angka itu turun dibandingkan outlook Bank Dunia pada Juli yang memperkirakan ekonomi Indonesia masih bisa bertahan di nol persen. Ekonomi Indonesia diprediksi baru bisa kembali pulih pada 2021 dengan pertumbuhan 4,4% dan skenario buruk pertumbuhannya hanya mencapai 3%.


Sebagaimana kita ketahui bersama, sejak Kuartal IV 2019 Ekonomi Indonesia memang sudah LoyoTumbuh hanya 4,97%, Terendah Sejak 2016. Di kuartal I-2020 perekonomian Indonesia makin Terpuruk, tumbuh 2,94%, akhirnya Anjlok pada kuartal II-2020 minus 5,32%. Pada kuartal III, perekonomian Indonesia diprediksi kembali minus. Jika terjadi, maka Indonesia masuk Jurang Resesi


Ancaman itu tidak boleh disepelekan, karena dampaknya akan sangat nyata menimpa masyarakat. Pasalnya, resesi bersifat destruktif karena biasanya menciptakan pengangguran yang tersebar luas. Itulah mengapa banyak orang akan terkena dampak saat resesi terjadi. Ketika tingkat pengangguran meningkat, pembelian konsumen semakin turun. Bisnis bisa bangkrut dan badai PHK pun menerjang.


Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan PHK banyak terjadi saat resesi karena permintaan atau konsumsi dari masyarakat akan menurun. Para pengusaha pun terpaksa harus melakukan efisiensi terhadap karyawannya.


"Masyarakat bawah daya belinya turun, masyarakat atas punya uang tapi dia berhati-hati dalam spending sehingga pelaku usaha itu kan bergantung kepada pembelian konsumen. Kalau yang beli sepi maka pelaku usaha, produsen-produsen, pabrik-pabrik yang jualan pasti akan turun dari sisi penjualan, kalau turun terpaksa dia melakukan efisiensi salah satunya PHK karyawan," jelasnya.


Siap-siap Resesi Ekonomi, Ini yang Sebaiknya Dilakukan Masyarakat!


Nampaknya resesi memang sulit dihindari. Mau tidak mau Rakyat Indonesia harus Siap-siap hadapi Kesulitan Ekonomi. Pasalnya, Dampak resesi itu Mengerikan jika Indonesia dihantam Badai Ekonomi itu. Di antaranya sejumlah fenomena sosial akan mewarnai dinamika kehidupan seperti pendapatan masyarakat berkurang, daya beli menurun, PHK massal, dan penganguran.


Resesi Ekonomi yang dihadapi Indonesia sangat berat karena kehadirannya di tengah eskalasi pandemi yang masih terus bertambah. Sementara itu, utang luar negeri sudah menggunung. Apalagi dengan bunga yang cukup tinggi. Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2020 ini meningkat. Tercatat, posisinya meningkat menjadi 413,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 6 .076,9 triliun (kurs Rp 14.700).


Dengan demikian, Pemerintahan Jokowi menghadapi tiga tantangan berat sekaligus. Yakni hantaman perpect storm pandemi Covid-19, terjangan badai resesi dan kewajiban membayar utang dan bunga. Jadi harus mempunyai kebijakan holistic problem solving. Sehingga harus memadukan aspek rasional empirik dan spiritual metaphisik serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Seluruh stakeholder Indonesia, baik pemerintah maupun rakyat harus bahu-membahu bergotong royong menghadapi ujian Allah ini.


Oleh karena itu, banyak hal yang perlu dipahami masyarakat dan pengusaha terkait resesi. Sebab, resesi merupakan siklus dari perekonomian. Masyarakat harus mampu menyiasati dampak negatif resesi agar bisa meminimalisasi risiko yang dihadapi. Pasalnya Efek Domino dari Resesi Ekonomi bisa merambah Ke berbagai sektor kehidupan. Karena itu masyarakat harus  Mempelajari Cara Mengatasinya.


Insya Allah, melalui tulisan ringkas ini saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman saya sebagai Risk Management & Compliance Director di PT. Samudera Biru Line tentang Strategi Kreatif Mempertahankan dan Mengembangkan Bisnis di Tengah Badai Resesi Ekonomi


Semoga tulisan ini bermanfaat dan memberi inspirasi bagi para pembaca dalam Membangun Optimisme di Tengah Eskalasi Pandemi dan Ancaman Resesi Ekonomi ini. Saya berharap para pebisnis Muslim tidak usah panik. “Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan,-Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 5-6).


Namun demikian sebagai seorang wirausahawan, akan sangat bijak jika kita mengatur strategi untuk mengambil langkah terbaik bertahan dari badai resesi ini. Walaupun keadaan ini berat, namun bukan mustahil untuk melewati keadaan ini dengan perencanaan yang matang, termasuk untuk bisnis kecil.


Business Tactics for Confronting Economic Recession and Planning for Recovery


Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Manusia wajib berencana dan berusaha. Namun hasilnya ada dalam genggaman Iradat dan Qudrat Allah. Nyatanya, Indonesia Menemui Jalan Sangat Terjal dan Rumit dalam Membenahi ekonomi. Tujuh Purnama sudah pandemi memporak-porandakan perekonomian. Namun berbagai upaya pemulihan, tak mampu menolak bayang-bayang mengerikan; resesi ekonomi.


Karuan saja, kita semua menjadi khawatir dengan segala dampak badai ekonomi ini. Pelaku pasar mencemaskan kemungkinan besar resesi yang sepertinya sulit dihindari. Apalagi Eskalasi Pandemi masih terus bertambah. Parahnya, lonjakan kasus Covid-19 justru terjadi di daerah atau wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Khususnya di pulau Jawa. Kota-kota besar di Jawa juga masih mencatatkan penambahan kasus baru dalam jumlah yang besar. Fakta ini mempersulit upaya pemulihan ekonomi nasional. 


Namun demikian, resesi bukanlah akhir segalanya. Sekalipun kita harus mempersiapkan segala Daya Upaya untuk mengatasinya. Sometimes the world needs a recession: Turning challenges into opportunities. Selalu Ada Hikmah di Balik Musibah, Berbaik Sangkalah pada Allah. Maka, Jangan Menyerah, Bergeraklah Bersama Allah.


Sebagai pengusaha yang beriman dan beraqal, kita harus yakin bahwa kemakmuran dan kesejahteraan hidup kita tidak ada hubungannya dengan resesi ekonomi dan fluktuasi ekonomi dunia karena segala sesuatu dalam ekonomi dan keuangan,  berhubungan dengan rezeki seseorang yang sudah ditaqdirkan oleh Allah


“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (QS. Al Baqarah : 245).


Karena itu, rezeki yang kita dapatkan, sesungguhnya berbanding lurus dengan Keimanan, kita kepada Taqdir dan kepercayaan pada diri sendiri serta kemampuan mengelola segala potensi, sumber daya, sarana dan prasarana yang kita miliki saat ini berbasiskan Manajemen Ilahiyah (Celestial Management) sesuai dengan Petunjuk-Nya .


Berikut ini 7 Strategi dan Taktik Bisnis untuk Menghadapi Resesi Ekonomi dan Perencanaan untuk Pemulihan:


1. Mengenali Peluang Usaha 


Dalam peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang ada yang tidak. Hal ini disebabkan faktor informasi yang dimilikinya. Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada sat orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan sosial serta hubungan harmonis dengan Sumber Informasi itu sendiri.


Allah ada Sumber dari sumber. Informasi apapun yang kita inginkan ada dalam genggaman-Nya. Maka, kita harus melakukan Perjalanan Spiritual pada Sepertiga Malam untuk Menjemput Informasi Peluang Bisnis ke Hadhirat-Nya.


“Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Isra': 79).


2. Optimalisasi Potensi Diri 


Setelah mengenal peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi diri. Untuk itu, kita harus menggali keunggulan kompetitif apa yang kita miliki? Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah memilih usaha yang sedang trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan sulit bersaing. 


Maka, kata kuncinya adalah Bagaimana Menggali Potensi Diri, lalu Mendayagunakan Potensi itu untuk Menghasilkan sebuah Karya Inovatif. Jadi, inovasi dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi potensi diri berupa ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan.


3. Manfaatkan Sumber Daya, Modal, Sarana dan Prasarana Yang Ada


Setelah menemukan karya inovatif, mulailah menginventarisir sumber daya, baik barang maupun jasa. Misalnya legalitas usaha, rekening bank, kantor, kendaraan, relasi bisnis, mitra usaha dan modal. Melalui invetarisasi Sumber DayaModal, Sarana dan Prasarana Yang Ada, maka kita akan mengetahui seberapa besar kekuatan yang sudah dimiliki dan seberapa banyak pula tambahan kekuatan yang dibutuhkan.


Untuk pengadaan barang tertentu misalnya, tentu membutuhkan modal yang cukup. Modal uang bisa dicari melalui pinjaman dari teman, orang tua, saudara yang mempercayai Anda. Dan bisa juga dengan menjalin kemitraan, kerjasama atau sistem bagi hasil dengan pemilik modal. Sedangkan modal barang pun dapat dipinjam melalui metode konsinyasi apabila sudah kenal. Atau bisa juga dengan kredit dan leasing Syari’ah (Bai’u Bitsaman Ajil). Intinya, kita Harus menghindari utang riba


4. Kembangkan Strategi, Rencana, dan Ide yang Kreatif


Brainstorming otak anda untuk terus menerus menelurkan ide-ide untuk bisnis Anda lebih kreatif. Baik dari segi produk, pengelolaan modal, promo hingga rencana – rencana kreatif lain yang lebih efektif.


Pernah dengar kata pepatah, jika kamu bisa membayangkannya, maka kamu akan bisa mencapainya? Atau kalau dalam Bahasa Jawa itu biasanya kalimatnya seperti ini: If you can imagine it, you can make it!


Nah, itulah prinsip rencana! Semakin rinci kita menyusun rencana, biasanya akan semakin mempengaruhi tubuh dan pikiran kita untuk bekerja dengan lebih fokus sampai target-target yang dituangkan pada rencana tersebut bisa tercapai. 


Rencana Usaha adalah rute perjalanan yang telah kita pilih setelah membuka tebaran peta yang luas. Kita mesti sadar dimana titik awal keberangkatan kita memulai, dan kemana pula kita ingin menuju atau titik destinasi kita 


Strategi bisnis adalah bagian dari rencana bisnis. Sementara rencana bisnis menetapkan tujuan dan sasaran, strategi memberi Anda cara untuk memenuhi tujuan itu. 


Jadi, strategi bisnis berarti tindakan untuk memadukan kemampuan internal dan hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh eksternal. Tindakan tersebut diambil berdasarkan visi dan misi dari sebuah perusahaan, agar tercapai keunggulan posisi dari bisnis tersebut.


5. Pahami Risiko


Bisnis adalah mengelola Risiko. Dibalik Risiko ada Peluang. Dibalik Peluang ada Rezeki. Semakin besar risiko yang kita hadapi, maka bertambah besar pula peluang rezeki yang akan diperoleh. Jadi, jangan takut mengambil risiko.


Karena itulah kita perlu membuat penghitungan risiko yang tepat agar dapat meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dengan memahami risiko yang mungkin terjadi, maka akan membuat kita lebih siap menghadapinya, tentunya kita juga sudah memiliki berbagai strategi yang siap untuk diterapkan.


Satu diantaranya yang paling utama adalah menjadikan zakatinfaq dan sedekah sebagai instrumen dalam manajemen risiko. Sedekah Menolak Bala”Bersegeralah kalian untuk mengeluarkan sedekah, karena sungguh bencana tak dapat melewati sedekah“ (HR Thabrani). Sekaligus Menarik Rezeki“Turunkanlah rezekimu dari Allah dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Baihaqi)


6. Istiqamah. 


Istiqomah dalam bahasa sehari-hari di dunia bisnis disebut juga fokus, merupakan suatu aktifitas, perilaku atau tindakan yang selalu menjaga keajekan / konsisten dalam memegang teguh terhadap aturan maupun ketentuan yang dibuat oleh Allah SWT, maupun peraturan pemerintah/instansi dimanapun dia berada.


Dalam arena bisnis, istiqamah dapat dimaknai sebagai sikap teguh pendirian dalam melakukan suatu kegiatan bisnis dan berjuang sungguh-sungguh untuk mewujudkan Strategi dan Rencana yang sudah ditetapkan. 


Seseorang yang mempunyai sifat istiqamah bagaikan batu karang yang berada di tengah-tengah lautan yang tidak tergeser sedikit pun, meskipun dihantam oleh gelombang yang sangat besar. Istiqamah terwujud karena adanya keyakinan akan kebenaran dan siap menanggung risiko. Sikap ini wajib dimiliki setiap muslim.


Saat Anda membangun bisnis, tidak serta merta Anda akan mendapatkan penghasilan yang besar. Ada banyak hal yang harus Anda kerjakan agar bisnis Anda terus tumbuh. Tetap fokus pada tujuan Anda akan membuat Anda dapat mengelola usaha dengan baik.


7. Pelayanan yang Baik


“There is a spiritual aspect to our lives — when we give, we receive — when a business does something good for somebody, that somebody feels good about them!” – Ben Cohen, Co-Founder Ben & Jerry’s


Ada hal penting lainnya yang penting diperhatikan adalah pelayanan kepada pelanggan. Bagian ini tidak hanya menerima keluhan pelanggan dan memberikan solusi semata, namun mereka juga harus bisa mengedukasi konsumen dengan baik. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen Anda akan terus kembali menggunakan produk Anda.


“Successful people are always looking for opportunities to help others. Unsuccessful people are always asking, ‘What’s in it for me?‘” – Brian Tracy, Author and Motivational Speaker


Akhirul Kalam, kesuksesan sebuah bisnis tidak bisa didapatkan secara instan. Diperlukan kerja cerdas dan mental tangguh untuk mewujudkannya. Semoga artikel ini bermanfaat. Silakan di share ke karib kerabat Anda. (az).



SPIRITUAL BUSINESS CONSULTANT 


Jika Anda memerlukan Buka Aura, Konsultasi Bisnis dan Spiritual serta Ruqyah Diri dan Kantor, silakan berkunjung ke :


Jl. Raya Sukamantri No.110, Cikarang, Jawa Barat.


Contact Person :

 

Ustadz Harun Zen, S.Ag – 082211886583

Suhu Rosi Wibawa, S.Kom - 089505793048

KH. Rosyid Sobri – 08127890686

Ustadz Usri Andi - 085270629655

Irawan Wijaya,SE - 08813281367

Nita Yuliana - 085210132089

Suhu Indra Wijaya - 0895603862974

Mbah Jamal Al-Hikmah – 087884909077

Ustadz Rofiq Sururi - 082221694482







This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.