-->
logo

10 Masalah Utama di Sistem Pendidikan Indonesia dan Solusinya

Hot News

Hotline

10 Masalah Utama di Sistem Pendidikan Indonesia dan Solusinya

 

SKJENIUS.COM, Jakarta.— PRIHATIN! Sudah 75 tahun sejak proklamasi kemerdekaan, namun dunia pendidikan masih menghadapi berbagai problem dan kendala yang tak kunjung mendapat solusi. Sudah berulangkali Menteri Pendidikan berganti, namun masalah pendidikan tetap menjadi problema tersendiri bagi bangsa ini. Begitu banyaknya sorotan yang diberikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama ini. 

Seiring dengan itu, tidak sedikit pula hasil survey yang mengungkapkan bahwa sistem pendidikan di bangsa ini tidak mengalami kemajuan bahkan malah justru hanya stagnan seperti jalan di tempat. Karena itulah, pengamat pendidikan Najeela Shihab menilai kondisi sistem pendidikan Indonesia sedang dalam kondisi gawat darurat karena banyak masalah yang menumpuk. 


Sementara itu, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) mengkritisi kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Anwar Makarim. Wakil Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Pergunu Ken Zuhri menilai, dalam melaksanakan tugas, Nadiem lebih mengedepankan paradigma teknologi dibanding menggunakan sisi humanisme. Jika ini diteruskan maka kesuraman pendidikan di Indonesia akan semakin terbuka lebar.


Pendidikan seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya sering kali tidak begitu. Sering kali pendidikan tidak memanusiakan manusia. Kepribadian manusia cenderung direduksi oleh sistem pendidikan yang ada.


Sebagaimana kita ketahui bersama, inti dari sistem pendidikan nasional, tujuannya adalah ‘mengembangkan potensi peserta didik’. Hal itu guna mencapai tujuan negara yaitu ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’. (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).


Namun sayangnya, hingga saat ini masih dirasakan ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Padahal mutu pendidikan yang rendah akan menghambat penyediaan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan, guna meningkatkan pembangunan bangsa di berbagai bidang.


Berdasarkan Analisa Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu, setidaknya ada Sepuluh Isu yang menjadi masalah utama bagi pendidikan di Indonesia, yaitu:

  1. Sistem Pendidikan Belum Mengakar Pada Budaya Nusantara,
  2. Akses  dan Masalah Pemerataan Pendidikan,
  3. Kesenjangan antara aspek Intelektual, Emosional dan Spiritual,
  4. Rendahnya Kualitas Tenaga Pendidik,
  5. Pendidikan agama di sekolah mendesak untuk dievaluasi dan dibenahi, baik metode pembelajarannya maupun gurunya,
  6. Masih lemahnya pengakuan negara atas pendidikan pesantren dan madrasah (diniyah),
  7. Ketidak-sinkronan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja,
  8. Sistem pendidikan yang top-down (dari atas ke bawah) atau kalau menggunakan istilah Paulo Freire (seorang tokoh pendidik dari Amerika Latin) adalah pendidikan gaya bank.
  9. Paradigma Peserta Didik yang Sertificate Orientide,
  10. Sarana & Prasarana Pendidikan yang belum memadai.

Mengatasi masalah pendidikan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Adanya ketimpangan pendidikan karena efektivitas serta efisiensi yang kurang masih gampang ditemui. Gaya pengajaran yang kurang kreatif dan hanya menumpukan pendidikan pada sistem hafalan tanpa memahami juga menjadi masalah yang sejak lama belum ditemukan jalan keluar.


Oleh karena itu strategi pendidikan di Indonesia harus terlebur dalam “strategi kebudayaan Indonesia” itu sendiri. Sebagai dicanangkan oleh Ki Hadjar Dewantara yang berbasiskan Pengembangan Olah RasaOlah Cipta dan Olah Karsa. Bukan bermaksud anti-Barat kalau hal ini penulis kemukakan. Melainkan justru hendak mengajak kita semua untuk melihat kenyataan ini sebagai sebuah tantangan bagi dunia pendidikan kita. 


Mampukah kita menjadikan lembaga pendidikan sebagai sarana interaksi kultural untuk membentuk manusia yang sadar akan tradisi dan kebudayaan serta keberadaan masyarakatnya sekaligus juga mampu menerima dan menghargai keberadaan tradisi, budaya dan situasi masyarakat lain? Dalam hal ini, makna pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara menjadi sangat relevan untuk direnungkan. 


Menurut, pakar Pendidikan, Elni Handayani, secara garis besar ada dua solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, yaitu:

  1. Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
  2. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan.

Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang ber-SDM tinggi, berkepribadian pancasila dan bermartabat. (az).




This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.