-->
logo

MENGENAL DIRI SEJATI

Hot News

Hotline

MENGENAL DIRI SEJATI

SKJENIUS.COM, Cikarang.-- Kita semua tentu ingin sukses di dunia dan sejahtera di akhirat serta terhindar dari azab neraka. Namun sayangnya, tidak semua orang tahu bahwa Mengenal Diri kita sendiri adalah permulaan dari semua kemenangan hidup.

Demikian disampaikan, Direktur Pemasaran GEN-Z Entertainment, Amel Zamri, SE kepada wartawan selesai menghadiri Shooting Konten NGOPI, Ngobrol Spiritual Bareng Aby, di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang, Jawa Barat.

“Mengenal diri sendiri memang sangat penting namun terkadang juga sulit dilakukan, dan satu-satunya orang yang bisa mengenali diri Anda tentu hanya diri kita sendiri,” tambahnya.

Padal, seiring dengan itu, kata Amel, sebagai orang beriman dan berakal kita wajib mengenal Allah Sang Pencipta. Namun sebelum kita mengenal Allah, kita perlu mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an: “Akan kami tunjukkan ayat ayat kami di segenap penjuru dunia ini dan di dalam diri mereka agar mereka mengetahui kebenaran, (QS. Fussilat:53 )”, jelas Amel.

Menurut Amel, jika kita tidak mengetahui diri kita sendiri bagaimana kita bisa mengetaui tentang yang lain di luar diri. Apalagi mengenal Allah Yang Maha Ghaib? “Sehubungan dengan hal itulah, dalam konten Ngobrol Spiritual Bareng Aby edisi kelimabelas, GEN-Z Entertainment membahas topik Mengenal Diri Sejati Bersama Guru Spiritual kita Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman.” ujar Direktur Pemasaran GEN-Z Entertainment

Sementara itu, Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman mengingatkan bahwa mengenal diri adalah kunci utama untuk mengenal Allah. “Tanpa mengenal dan merenung tentang diri kita dengan kedalaman Rahasia Batin yang ada pada Diri kita sendiri maka mustahil dapat memahami Makrifatullah,” tegas Beliau.

Insya Allah, dengan mengenal diri sendiri, kata Kyai Ageng. Maka, kita akan jauh lebih mudah mengenal Allah SWT. “Sebagaimana hal tersebut dijelaskan Guru Mursyid kita, Syaikh Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah, Allahyarham Syaikh Inyiak Cubadak mengingatkan, Man 'arafa nafsahu 'arafa rabbahu' (Barangsiapa mengenal dirinya, ia mengenal Rabbnya),” tandas Tokoh Spiritual Nusantara itu.

Dalam kaitan itulah, menurut Kyai Ageng, Majelis Dakwah Al-Hikmah, senantiasa mengingatkan kepada Jama’ah betapa penting dan perlunya Mengenal diri sendiri. Karena, dengan mengenal diri sendiri, kita akan Tahu Diri. Kita menjadi tahu akan kekurangan serta kekuatan diri kita.

“Dengan demikian, kita akan lebih mudah untuk memperbaiki setiap kekurangan diri kita sekaligus mengoptimalkan kekuatan di dalam diri kita. Setiap diri kita mempunyai kekuatan dan kelebihan. Dan memang, terkadang kita belum mengenalnya dengan baik,” kata Kyai Ageng yang juga adalah Ketua Dewan Syura Majelis Dakwah Al-Hikamh (MDA) itu.

Selanjutnya Kyai Ageng memaparkan, dalam Budaya kita, sesungguhnya Ilmu Mengenal Diri atau disebut juga dengan istilah Kaji Diri, sudah dikenal nenek moyang kita sudah sejak zaman dahulu kala. Jauh sebelum Islam dan berbagai yang ada saat ini sampai ke Bumi Nusantara, nenek moyang kita sangatlah mengutamakan  pelajaran kaji diri ini.

Dalam Budaya Nusantara disebutkan bahwa sejak lahir, manusia telah dikaruniai dengan Tiga Kekuatan (Tridaya Shakti), yang terdiri dari unsur- unsur rasa, cipta, dan karsa. Ketiganya merupakan energi yang bersifat potensial,” papar Penasehat Raja dan Sultan di Pesemakmuran Pewaris Nusantara itu.

Namun, sayangnya, kata Ketua Dewan Syura MDA itu, hari ini banyak yang tidak menyadari karunia ini sehingga dalam menjalani kehidupan tidak mendayagunakan dan mengembangkan energi ini agar dapat memberi manfaat yang lebih besar bagi diri, keluarga dan masyarakat pada umumnya.

Lebih lanjut Kyai Ageng menjelaskan, menurut Guru Mursyid kita, Allahyarham H. Natsir Adnin, pengetahuan yang benar tentang diri meliputi hal berikut ini:

  1. Siapa aku dan dari mana aku datang?
  2. Apa tujuan kedatangan dan persinggahanku di dunia ini?
  3. Kemana aku pergi sesudah ini?
  4. Di manakah kebahagiaan sejati dapat kutemukan?

Manusia adalah Makhluk Spiritual

Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dan yang paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam Surat At Tin Ayat 4 :

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

 “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Konteks Kesempurnaan Manusia Adalah realitas hidupnya, Kesempurnaan Berangkat dari Potensi yang Ada pada dirinya menuju aktualitasnya.

Kesempurnaan adalah eksistensi, hal ini dapat kita ketahui dari kenyataan bahwa Manusia Berada Pada Tiga Keadaan; Intelektualitas, Spiritualitas dan Tanggung Jawab Sosial.

Apabila ketiga keaadan ini dijalani manusia secara seimbang dan selaras sesuai dengan fungsi masing-masing maka manusia akan menjadi manusia yang sempurna.

Dalam Budaya Nusantara, terutama dalam Masyarakat Bali, dikenal Falsafah Tri Hita Karana. Tri Hita Karana merupakan sebuah konsep spiritual, kearifan lokal, sekaligus falsafah hidup masyarakat Bali yang bertujuan untuk membentuk keselasaran hidup manusia.

Pada hakikatnya falsafah ini mengandung pengertian tiga penyebab kebahagiaan itu bersumber pada keharmonisan tiga hubungan, yaitu hubungan dengan Sang Pencipta, sesama manusia dan alam sekitar.

Konsep ini menggambarkan keseimbangan dan keselarasan hidup akan tercapai jika manusia menjalin hubungan yang baik dengan Sang Pencipta, menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, dan menjalin hubungan baik dengan lingkungan atau alam.

Mengenal Hakekat Penciptaan Manusia

Penciptaan manusia sebagai makhluk yang sempurna di antara seluruh makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT bukan tanpa alasan. Di balik penciptaan tersebut Allah memiliki tujuan-tujuan. Karenanya memahami tujuan penciptaan diri menjadi hal yang penting untuk dipelajari.

Penciptaan manusia untuk mengabdi (beribadah) kepada Allah dan untuk mengetahui kekuasaan Allah. Allah yang menghidupkan dan mematikan makhluk. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Jadi, manusia itu diciptakan pada hakikatnya untuk melakukan traveling menuju kepada Allah. Sebagaimana al-Qur’an mendeskripsikan,

“Kita dari Allah akan kembali (berjalan) menuju Allah,” (QS. Al-Baqarah :156).

Lalu, ongkos travelingnya itu apa? Tidak lain ialah dengan ilmu yang termanifestasikan dengan melakukan perbuatan baik/amal shaleh dan meninggalkan perbuatan buruk. Jika itu semua dilakukan maka proses traveling kita berjalan dengan sempurna karena tirai-tirai penutup telah runtuh oleh amal kebaikan kita.

Nah, dalam perwujudan Amal Shalehnya inilah sesungguhnya, manusia melaksanakan perannya sebagai Khalifah Allah di Muka Bumi. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut tugas mewujudkan kemakmuran di muka bumi (Q.S. Hud : 61), serta mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di muka bumi (Q.S. al-Maidah : 16), bekerja­sama dalam menegakkan kebenaran dan bekerjasama dalam menegakkan kesabaran (Q.S. al-’Ashr : 1-3).

Karena itu tugas kekhalifahan merupakan tugas suci dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga manusia pada akhir zaman yang akan datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian kepadaNya (‘abdullah).

Perjalanan Menuju Akhirat

Dengan demikian, dunia tempat persinggahan sementara dan sebagai ladang akhirat tempat kita mengumpulkan bekal untuk menempuh perjalanan menuju negeri yang kekal abadi itu.

Barangsiapa yang mengumpulkan bekal yang cukup maka dengan izin Allah dia akan sampai ke tujuan dengan selamat, dan barang siapa yang bekalnya kurang maka dikhawatirkan dia tidak akan sampai ke tujuan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita sikap yang benar dalam kehidupan di dunia dalam sabda beliau SAW,  “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR. Al Bukhari)

Hadits ini merupakan bimbingan bagi orang yang beriman tentang bagaimana seharusnya dia menempatkan dirinya dalam kehidupan di dunia. Karena orang asing (perantau) atau orang yang sedang melakukan perjalanan adalah orang yang hanya tinggal sementara dan tidak terikat hatinya kepada tempat persinggahannya, serta terus merindukan untuk kembali ke kampung halamannya.

Demikianlah keadaan seorang mukmin di dunia yang hatinya selalu terikat dan rindu untu kembali ke kampung halamannya yang sebenarnya, yaitu surga tempat tinggal pertama kedua orang tua kita, Adam ‘alaihis salam dan istrinya Hawa, sebelum mereka berdua diturunkan ke dunia.

Jalan Menuju Kebahagiaan Sejati

Segala mahluk hanya punya satu tujuan di alam semesta ini, yakni mencapai kebahagiaan. Manusia mencarinya dengan susah payah. Hewan dan tumbuhan pun berusaha mencari kebahagiaan. Tak ada mahluk yang mau dengan sengaja menderita di dalam hidupnya.

Lalu dimanakah letak kebahagiaan yang sejati..?

Tidak lain dan tidak bukan kebahagiaan hanya dapat diraih melalui ridho Allah SWT / Mardhotilah. Apapun kondisi kita saat ini, laksanakan tugas dan kewajiban kita semata-mata untuk mengharapkan keridhoan Allah SWT.

Insya Allah dengan adanya keridhoan Allah SWT pada setiap kondisi dan gerak-langkah kita maka hati akan menjadi tenang dan mendapatkan kebahagiaan hakiki.

“Demikian uraian singkat yang dapat saya sampaikan dalam upaya Mengenal Diri Sejati. Semoga uraian singkat ini bermanfaat dan memberi inspirasi bagi sobatku semua. Selama hayat masih di kandung badan mari kita selalu berusaha menambah ilmu, tanpa mengenal Lelah, terutama Ilmu Mengenal. Kita sulit Mengenal Allah, jika Tidak Kenal Diri sendiri,” pungkas Kyai Ageng. (az).

 

Silakan Kunjungi, Subscribe, Like dan Share Link Spiritual Solution :

Mengenal Diri Sejati : https://youtu.be/naWn8a4E__s

Bagaimana Menyelesaikan Masalah Dengan Cara Spiritual???: https://youtu.be/KcPmAjjHf2U

AMPUHYA TERAPI SPIRITUAL : https://youtu.be/hIVC2JTxGyo

Shalat Menyehatkan : https://youtu.be/rXHFyrVyU4s

Zikir Menyembuhkan : https://youtu.be/S4DzPPW2kno

Do'a Yang Menyembuhkan : https://youtu.be/s_IRVoffS_8

Ruqyah dengan Wirid Al Hasyr: https://youtu.be/Pw7Qq3MGDFY

SOLUSI SPIRITUAL Atasi Krisis Keuangan : https://youtu.be/_fMmveHRQ8o

https://vt.tiktok.com/ZSJFgsocp/

Sehat Tanpa Obat Berkat Dahsyatnya Khasiat  Shalat Tahajud  - http://www.mdacare.id/2021/01/sehat-tanpa-obat-berkat-dahsyatnya.html

Nikmatnya Hidup Sehat Bersama Al-Qur'an  | https://www.majelisdakwahalhikmah.com/2021/02/oleh-kyai-ageng-khalifatullah-malikaz.html

Contact Person :

Suhu Rosi Wibawa, S.Kom – 089505793048

Amel Zamri, SE – 087744099105

Nita Yuliana – 085210132089

 

 

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.