-->
logo

ZIKIR DI BAWAH POHON : Melancarkan Sirkulasi Oksigen Dalam Tubuh

Hot News

Hotline

ZIKIR DI BAWAH POHON : Melancarkan Sirkulasi Oksigen Dalam Tubuh

 

SKJENIUS.COM, Jakarta.— Tak bisa dinafikan, dalam tempo tujuh bulan di tahun 2020 ini kita hidup dalam situasi yang tidak menentu dan mengkhawatirkan. Kita semua, rakyat Indonesia bukan saja harus mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi, namun juga berada dalam kemerosotan ekonomi negara. Sehingga daya beli masyarakat menurun, PHK massal datang menerjang. Maka, jumlah pengangguran bertambah, masyarakat miskin pun meningkat.


Kesemua hal tersebut di atas, ternyata mempunyai dampak yang kurang baik bagi keadaan batin dan ketenangan hidup kita. Sehingga banyak di antara kita yang hidup dalam keadaan tegang, penuh khawatir, tidak bisa tidur dan mengakibatkan berbagai penyakit seperti sakit lambung, tekanan darah tinggi, sakit jantung, dan lainnya.


Zikir, sebagai suatu ibadah Sunnah sangat bermanfaat untuk menentramkan batin. Secara etimologi zikir berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘menyebut’ atau ‘mengingat’. Dalam bahasa agama (Islam) zikir acap kali didefinisikan dengan menyebut atau mengingat Allah dengan lisan dan qalbu (hati) melalui kalimat-kalimat thayyibah.


Senantiasa mengingat Allah akan menentramkan hati yang sedang gelisah. Apa pun yang membuat hati kita sedih, Allah lebih  Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita.

Bukankah Allah telah berfirman : “(yaitu) orang-orang yang beriman lagi hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra'du : 28).


Ada dua amalan wirid zikir mustajab yang diijazahkan Guru Mursyid kita, Allahyarham Syaikh Inyiak Cubadak untuk mendapatkan ketenangan hati dan pikiran, yaitu dengan berzikir “Hasbunallah wa ni’mal wakiil” dan “La haula wala quwwata illa billah”.


Kendatipun zikir sering disebut-sebut sebagai upaya mengingat Allah melalui lisan, namun sesungguhnya esensi zikir ada pada kesadaran penuh akan pengawasan Allah dalam segala aspek kehidupan manusia. Kesadaran akan kehadiran dan pengawasan Allah inilah yang akan membuat hidup menjadi tenang dan tenteram. Sebab, hidup dalam pengawasan Allah pasti mengarahkan seseorang untuk tampil humanis, amanah, disiplin, dan taat hukum.


Maka, zikir seharusnya tidak hanya di forum-forum tertentu, seperti masjid atau mushala, tetapi juga harus melekat saat berbisnis, bekerja, mengajar, rapat tertutup maupun terbuka, dan dalam semua kesempatan, termasuk ketika berada di bawah pohon rindang. Sebagaimana yang dilakukan Nabi Musa A.S :


“Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduhlalu berdoa: “Rabbi innī limā anzalta ilayya min khairin faqīr “ (Ya Rabb-ku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku).” (QS. Al-Qashash : 24).


Teknik Zikir Nafas Al-Hikmah Melancarkan Peredaran Darah


Spiritual mengajarkan interaksi manusia dengan Sang Khaliq, sementara intelektual dan moral mengajarkan interaksi manusia dengan dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Tanpa ketiganya bekerja secara proporsional dan harmonis, maka manusia tidak dapat menggapai statusnya menjadi sehat dan bahagia serta sejahtera dimuka bumi ini.


Zikir adalah cara melakukan interaksi atau hubungan (connected) dengan Allah (hablum minallah) yang sekaligus memberi dampak positif dalam hubungan sesama manusia (hablum minallah) dan hubungan dengan alam sekitar (hablum min al-bi’ah). Berbeda dengan shalat yang sudah ada panduan dalam tata cara pelaksanaannya dalam Syariah Islam, sedang dalam melakukan zikir, tidak ada panduan khusus dalam melaksanakannya. Maka berkembanglah berbagai teknik zikir yang diijazahkan oleh para Guru Mursyid dari berbagai Thariqat Sufi.


Teknik Zikir Nafas merupakan suatu ilmu yang sudah kuno, yang berakar lebih dari 1400 tahun silam yang dikembangkan oleh Syaikh Naqsyabandiyah, penggagas Thariqat Naqsyabandiyah. Teknik ini kemudian diijazahkan oleh Syaikh Inyiak Cubadak kepada Pendiri Majelis Dakwah Al-Hikmah, K.H.AM Zamri Khadimullah. Kemudian Teknik zikir nafas ini disenyawakan dengan Teknik Zikir Tawakal, maka berkembanglah Teknik Zikir Nafas Al-Hikmah.


Walaupun kuno, ternyata Teknik Zikir Nafas merupakan suatu alternatif yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan berbagai macam obat penenang, dan obat tidur yang umumnya mengakibatkan ketergantungan atau kecanduan yang parah.


Bahkan lebih daripada itu, Teknik Zikir Nafas yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan membuat peredaran darah di dalam tubuh lancar. Sehingga membuat si pelaksana hidup lebih sehat. Dengan demikian dia akan hidup lebih wajar, lebih tenteram, dan lebih gembira. Ia akan memiliki sikap hidup yang positif, lebih toleran, lebih tangguh, dan lebih tabah.


Berbeda dengan berlatih olahraga, latihan Teknik Zikir Nafas tidak mempunyai suatu target yang harus dicapai, justru hanya pasrah lillahi ta’ala. Namun demikian, dalam mempraktekkan Teknik Zikir Nafas ini memerlukan ketekunan yang luar biasa. 


Zikir di bawah Pohon Melancarkan Peredaran Oksigen dalam Tubuh


Sebelum melanjutkan uraian tentang Teknik dan Manfat Zikir Nafas Al-Hikmah, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu bagaimana proses kita bernafas.


Pernapasan merupakan salah satu tanda vital yang paling utama di tubuh. Seseorang bisa bernapas berkat kerja sistem pernapasan yang baik. Sistem pernapasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Seseorang dapat dikatakan memiliki laju pernapasan normal apabila ia bisa bernapas sebanyak 12–20 kali per menit dan berlangsung secara berkesinambungan.


Untuk mengetahui cara kerja sistem pernapasan pada manusia, simak penjelasan di bawah ini :

  1. Saat bernapas, manusia menghirup udara melalui hidung. Udara yang dihirup mengandung oksigen dan gas lainnya.
  2. Dari hidung, udara masuk ke tenggorokan dan sampai ke dalam paru-paru. 
  3. Di dalam paru-paru, udara mengalir hingga alveoli.
  4. Oksigen yang ada di alveolus kemudian bertukar dengan karbondioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh alveoulus melalui proses difusi.
  5. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin.
  6. Darah yang ada telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh.
  7. Di sisi lain, darah mengangkut karbondioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan dikeluarkan saat hidung mengeluarkan napas.

Proses pernapasan meliputi dua proses yaitu, menarik (inspirasi) dan mengeluarkan (ekspirasi). Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot tulang rusuk juga berkontraksi, akibatnya rongga dada mengembang. Saat manusia mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga dada mengecil.


Semoga dengan uraian singkat di atas dapat menambah Ilmu Pengetahuan kita tentang proses  bernafas, sehingga memudahkan kita untuk memahami hubungannya dengan Teknik Zikir Nafas Al-Hikmah.


Dalam Metode Dakwah Al-Hikmah, Teknik Zikir Nafas tidak hanya berperan sebagai ritual ibadah, namun juga bermanfaat untuk kesehatan dan pengendalian emosional. Penelitian dan pengalaman kami di Rumah Sehat Al-Hikmah menemukan bahwa Teknik Zikir Nafas Al-Hikmah  juga dapat membantu pengobatan pada penyakit-penyakit tertentu seperti asma, kanker, jantung, artritis rematik, diabetes, dan gangguan tidur.


Meskipun praktek Zikrullah memiliki teknik dan proses yang berbeda-beda, namun secara umum terdapat elemen yang ada pada semua jenis zikir, tenik mengatur bernapas. Dengan melakukan teknik pernapasan yang benar, mereka yang Berzikir terbantu untuk memfokuskan perhatian pada pikiran dan perasaan.


Secara teknis, hal ini membantu pelaku zikir memfokuskan pikiran agar terbebas dari sumber kekhawatiran dan stres. Pikiran kemudian difokuskan pada hal spesifik lain, seperti, kata-kata (wirid) tertentu dalam pikiran dan hati (Qalbu) atau proses pernapasan. Proses bernapas yang rileks, dalam-dalam dan lambat dapat mendatangkan lebih banyak oksigen ke dalam tubuh. Oksigen yang masuk dalam tubuh disebarkan ke seluruh tubuh oleh sistem peredaran darah, termasuk otak.


Teknik Zikir Nafas Al-Hikmah adalah satu jenis Zikir yang pusat perhatiannya diarahkan pada penghayatan Asma’ul Husna dan Ayat-ayat Allah serta kegiatan pernafasan. Jadi seseorang terus menerus secara sadar berzikir dengan memperhatikan keluar masuknya udara melalui hidung. Teknik Zikir Nafas ini adalah jenis zikir yang paling dasar dilakukan dalam berbagai Thariqat Sufi. Pernafasan dalam dapat meningkatkan konsentrasi dan sirkulasi oksigen ke otak, mengendurkan otot - otot yang menegang serta melancarkan tekanan darah. 


Kala berzikir berlangsung, sirkulasi oksigen di tubuh menjadi baik, karena udara yang dihirup lewat hidung secara perlahan memenuhi seluruh rongga dada yang melebar ketika kita dalam posisi duduk tegak. Efeknya, oksigen yang masuk ke dalam tubuh pun menjadi maksimal. Selanjutnya, aliran darah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh juga menjadi lebih baik. 


Karena itulah, ketika kita berzikir di bawah pohon yang rindang di siang hari terasa nyaman dan khusyu’. Sebab Otak kita menjadi tenang setelah mendapat oksigen dengan baik. Sebagaimana kita ketahui bersama di siang hari, tanaman menyerap gas CO2, karena membutuhkan untuk proses fotosintetis dan mengeluarkan / menghasilkan oksigen. Selamat berzikir dan merasakan nikmat dan tentramnya hati saat mengingat-Nya. (az).





This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.