-->
logo

REVOLUSI SPIRITUAL : Mengubah Corona Menjadi Karunia

Hot News

Hotline

REVOLUSI SPIRITUAL : Mengubah Corona Menjadi Karunia

 

SKJENIUS.COM, Jakarta.— Hampir setengah tahun Pandemi Corona mengganas di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Namun, hingga saat ini pemerintah menyatakan bahwa belum ada tanda-tanda penularan virus corona mengalami penurunan. Sehingga jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air terus bertambah. Berdasarkan data pemerintah, hingga Senin (31/8/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 2.743 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 174.796 orang.

Seiring dengan itu, prahara virus dari Cina ini juga menghantam perekononian. Daya beli masyarakat merosot. Dunia usaha babak belur. Badai PHK pun menerjang, pengangguran bertambah. Lebih dari 3,5 Juta Pekerja Kena PHK dan Dirumahkan. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Naik Jadi 26,4 Juta Orang. Sementara itu Ekonomi sudah anjlok pada Kuartal II-2020, Minus 5,32 Persen. Karena itulah, Ekonom Senior Faisal Basri memproyeksi Indonesia masuk jurang resesi pada kuartal III 2020. Pasalnya, ia meramal ekonomi domestik pada periode tersebut minus 3 persen.


Waktu terus berjalan, kondisi ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada kondisi perekonomian  Indonesia terpuruk semakin dalam. Bahkan, Bukan hanya Resesi, kalangan Pengusaha Lebih Khawatir RI Depresi. Kekhawatiran kalangan pengusaha makin menjadi setelah jumlah kasus virus corona (covid-19) terus bertambah setiap hari. Mereka menilai tambahan kasus positif corona akan menghambat kegiatan ekonomi, meski pemerintah sudah melonggarkan pembatasan sosial.


Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Anton J Supit menegaskan pemerintah harus menangani secara serius, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Ia menilai penanganan pandemi corona saat ini belum efektif.  


"Kami bukan lagi khawatir, sangat khawatir, karena begini kami tidak bisa dikotomi ekonomi dan pandemi. Jadi harus dua-dua itu ditangani serius. Tapi sekarang, kita lihat demi kepentingan ekonomi PSBB dilonggarkan kesan yang terjadi adalah trade off (pengorbanan), ekonomi gerak tapi pandemi naik," ujarnya kepada wartawan. 


Berserah Diri, Maka Solusi Langit pun Hadir 


Menghadapi Darurat Kesehatan yang berkelindan dengan Krisis Ekonomi ini, saya teringat nasehat Guru Mursyid kita, Allahyarham H. Permana Sasrarogawa saat Indonesia mengalami Krisis Ekonomi di era Suharto, Beliau mengingatkan, “Separah apa pun penyakit tentu ada obatnya. Sesulit apa pun masalah pasti ada jalan keluarnya. Bagaimana dahsyatnya musibah tentu ada solusinya selama kita mau Berserah Diri kepada Allah!”


Bapak Sesepuh Pengajian Tawakal H.Permana Sasrarogawa memberikan pelajaran kepada kita, musibah yang menimpa bila disikapi dengan bijak dan ikhlas maka akan mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan hidup di dunia, dan di akhirat masuk surga.  Karena itulah, kita harus menyikapi wabah covid-19 ini dengan Sabar dan Tawakal. Yakinlah dengan Berserah Diri Pada-Nya, musibah ini akan berubah menjadi Berkah,


“(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati,” (QS. Al Baqarah: 11).


Sekaranglah saatnya masyarakat dan pemerintah Indonesia mengambil hikmah agar mampu merubah musibah menjadi berkah dengan melakukan mulat sarira (introspeksi diri). Kita harus Ridha menerima kehadiran virus corona ini sebagai Pepeling dari Allah. Semoga Allah Ridha kepada kita yang senantiasa ridha dan ikhlas menerima setiap ujian yang ditimpakan kepada kita.


Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya besarnya pahala bergantung besarnya ujian. Jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridha maka mereka akan mendapatkan keridhaan Allah. Dan siapa yang murka (tidak ridha) maka akan mendapatkan murka Allah," (HR. Tirmidzi).


Revolusi Spiritual sebagai Fondasi Kebangkitan Ekonomi 


Selain diberikan keberkahan hidup, bagi yang ridha dan ikhlas menerima ujian maka ditinggikan derajatnya. Karena itulah, kita harus menyikapi  pendemi Covid-19 ini dengan bijak dan penuh refleksi diri. Sehingga bersama-Nya, kita ubah wabah corona ini menjadi Karunia-Nya. Seiring dengan itu, marilah prahara ini, kita jadikan  momentum Revolusi Spiritual sebagai langkah awal Menuju Indonesia Adil dan Makmur.


Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya seseorang benar-benar memiliki kedudukan di sisi Allah, tapi tidak ada satu amal yang bisa mengantarkannya ke sana. Maka itu, Allah se nan tiasa mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya sehingga dia bisa sampai pada kedudukan yang dikehendaki oleh Allah."  (HR. Muslim).


Menurut Dr. Jaya Wardhana, Akademisi, Pemerhati Kebijakan Publik, Revolusi spiritual berarti mengembalikan lagi nilai-nilai luhur budaya spiritual asli dari bangsa ini. Jika hal tersebut bisa diterapkan akan menciptakan bangsa yang berkepribadian dan berkarakter. Bukan sebaliknya, hanya memindahkan paham-paham asing secara utuh yang pada gilirannya akan mengakibatkan bangsa ini menjadi terjerat utang riba yang menggunung dalam cengkeraman kapitalis dan terjebak dalam jeratan utang (Debt Trap Diplomacy) Cina Komunis.


“Revolusi spiritual dalam rangka mengembalikan nilai-nilai nasionalisme bagi bangsa Indonesia sangatlah strategis dan harus secepatnya dilakukan. Dengan gerakan itu kenyataan modernitas tak akan mencabut akar budaya nasional kita. Bahkan, globalisasi yang sangat luar biasa dampak terhadap nilai-nilai luhur bangsa sama sekali tidak akan ada pengaruhnya,” pungkasnya.


Yakinlah! Dengan kembali ke Jati Diri Bangsa melalui revolusi spiritual akan membawa Indonesia bisa bangkit menjadi bangsa besar setelah porak-poranda akibat diterjang badai yang sempurna (perfect storm), prahara corona. Karena itulah, bangsa Indonesia harus melakukan revolusi spiritual, mengingat paham-paham atau ajaran-ajaran spiritual Nusantara kini tengah dibenturkan dengan paham-paham spiritual modern atau asing. Padahal, paham-paham itu tidak cocok dengan budaya kita yang penuh santun, toleransi, dan cinta damai.


Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita dalam melakukan Revolusi Spiritual di tengah wabah corona yang sedang merebak ini. Diberikan-Nya solusi dan jalan keluar. Sehingga, di balik musibah corona ini ada keberkahan dan karunia-Nya dalam hidup dan kehidupan rakyat Indonesia. Aamin! (az).




This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.