-->
logo

SEHAT TANPA OBAT : Kembalikan Kejayaan Rempah Nusantara !!

Hot News

Hotline

SEHAT TANPA OBAT : Kembalikan Kejayaan Rempah Nusantara !!

 

SKJENIUS.COM, Jakarta.—  SUBHANALLAH! Menjelang Peringatan Kemerdekaan ke 75, bangsa Indonesia sedang dirundung kecemasan. Pasalnya, sebaran kasus Covid-19 di Nusantara masih terus bertambah. Berdasarkan laporan data pada akun Twitter @BNPB_Indonesia, Selasa (11/8/2020) sore, tercatat ada 1.693 kasus baru. Sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 128.776 orang.


Seiring dengan itu, prahara Covid-19 dinilai memberikan dampak yang sangat luas, tidak hanya darurat kesehatan tapi juga menghantam dunia bisnis dan industri Pandemik ini disebut sebagai 'perfect storm' karena telah memporakporandakan perekenomian Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020. Seperti yang sudah diperkirakan banyak pihak, perekonomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar minus 5,32 persen (year on year).


Namun demikian, dibalik dampak negatif dan menakutkan di berbagai sendi kehidupan itu, ternyata Wabah Corona juga membuka peluang besar untuk Mengembalikan Kejayaan Rempah-rempah Nusantara. Pasalnya telah ditemukan cara yang sangat ampuh buat menangkal penyebaran virus ganas dari Cina ini. Bahkan, Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi, Frans Abednego Barus, mengatakan berbagai jenis tanaman obat keluarga (toga) lebih berkhasiat menangkal serangan virus dibandingkan masker.


"Sebenarnya banyak jenis tanaman obat keluarga, di antaranya jahe merah, lengkuas, sereh, daun tembakau, itu biasa kita gunakan, ramuan jamu, silakan digunakan untuk menangkal virus corona,” katanya.


Senada dengan itu, Guru Besar Biologi Molekular Univeritas Airlangga (Unair) Prof Chaerul Anwar Nidom, juga mengungkapan, rempah-rempah sangat bermanfaat dikonsumsi sebagai upaya mencegah penularan virus corona. Rempah-rempah itu di antaranya jahe, temulawak, kunyit, kayu manis, dan sereh. Gunanya, yakni meningkatkan imunitas tubuh.


Sementara itu, Dosen IPB dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Prof Dr Hanny Wijaya, mengatakan kalau minyak kayu putih berpotensi Mencegah virus corona. Hal ini disampaikannya berdasarkan data kesehatan berjudul Eucalyptol (1,8-cineole) from Eucalyptus Essential Oil a Potential Inhibitor of COVID-19 Corona Virus Infection by Molecular Docking Studies yang menunjukkan senyawa 1,8 sineol berpotensi menjadi senyawa yang dapat menghambat infeksi COVID-19.


Hasil penelitian dalam jurnal tersebut menunjukkan kalau minyak atsiri pada kayu putih dapat mencegah virus corona. Senyawa 1,8 sineol disinyalir memiliki kandungan antioksidan yang dapat berperan dalam proses penyembuhan pada penyakit saluran pernapasan seperti asma. Karena itulah minyak atsiri  eucalyptus citridorabisa menjadi antivirus terhadap virus avian influenza (flu burung) subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.


Jadi, prahara corona ini telah membuka mata dan pikiran kita semua bahwa sesungguhnya pandemik ini bisa dijadikan sebagai Titik Balik (Turning Point) kejayaan rempah Nusantara. Sekaranglah waktunya Pemerintah Indonesia Membangkit Batang Terendam. Jalur Rempah sebuah sejarah yang tidak boleh ditelan derasnya perkembangan zaman. Jika, Cina ingin menjerat dunia lewat Jalur Sutra Baru atau proyek OBOR (One Belt One Road) atau yang kini telah direvisi menjadi proyek Belt Road Initiative (BRI). Mengapa Indonesia Tidak Bisa Membangkitkan Jalur Rempah Modern?


Sehubungan dengan hal itulah, kita mendesak Presiden Jokowi untuk Menghidupkan Kembali Kejayaan Rempah di Indonesia di tengah Pandemi Corona ini. Pemerintah perlu meningkatkan kembali peranan penting Indonesia dalam produksi dan perniagaan komoditas rempah. Kalau kita menelaah sejarah kemaritiman, nusantara memiliki posisi strategis sebagai poros yang menghubungkan ‘ne­geri-negeri di atas angin’, yaitu Tiongkok, India, Timur Tengah, hingga Eropa. 


Jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara, Nusantara telah menjadi pemain penting dalam perdagangan dunia dan telah lama dikenal sebagai negara pemasok utama komoditas penting di dunia, yakni rempah-rempah. Terletak di sepanjang jalur maritim tersibuk di dunia, Nusantara dari masa ke masa telah menjadi daerah strategis yang amat penting dan tujuan perdagangan selama ribuan tahun.


Sebagaimana sudah kita sebutkan di atas, dalam masa pandemi dan krisis kesehatan global ini, Obat Herbal yang berasal dari ramuan rempah-rempah menjadi alternative dan menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan daya tahan tubuh warga masyarakat. Hal yang sama sebenarnya sudah dijalani oleh pemerintah Cina. Sejak pandemi produk obat herbal Negeri Tirai Bambu seperti Linhua Qingwen Jiaonang dan Hua Xiang Zheng Qi Kou Fu Yemenjadi sangat popular karena dipercaya mampu mengatasi serangan flu dan masuk angin. 


Jika dalam masa pandemi COVID-19, perdagangan obat herbal Cina meningkat, maka jamu dan minuman tradisional Indonesia pun memiliki peluang yang sama. Jadi, tunggu apalagi segeralah Pemerintah Indonesia melalui BUMN yang bergerak di bidang Farmasi untuk memproduksi Obat Herbal Anti Virus Corona dari ramuan rempah-rempah yang berlimpah ruah di Bumi Nusantara ini. (az).



This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.