SKJENIUS.COM, Cikarang.— Mungkin sebagian dari kita pernah membaca sebuah pernyataan yang menyatakan “sehat tanpa obat, segar tanpa dokter, bergairah tanpa jamu”. Betapa kesehatan dan kebugaran fisik menjadi impian bagi setiap insan.
Kesehatan adalah anugerah yang paling mahal bagi manusia. Karena kesehatan lebih berharga dari apapun. Kesehatan merupakan nikmat utama dalam kehidupan ini. semua orang tentunya ingin memiliki tubuh yang sehat. Dengan tetap sehat, maka segala aktivitas yang kita lakukan bisa berjalan lancar sesuai dengan yang kita harapkan. Dengan Sehat pula, maka kita akan merasa senang dan bahagia menjalani kehidupan.
Maka dari itu semua orang berusaha untuk menjaga kondisi pada tubuh mereka, mulai dari makanan, pola tidur, istirahat, olah raga dan lain-lain. Dengan menjaga kesehatan dan menjalankan aktivitas hidup yang lebih sehat, diharapkan kita bisa terhindar dari berbagai serangan penyakit.
Bagi saya pribadi, kesempatan kedua yang paling nyata adalah berupa kehidupan hari ini yang masih diberikan Allah dalam bentuk kesehatan. Maka, menurut saya, jika kita ingin menikmati hidup, jaga kesehatan. Karena kesehatan jauh lebih berharga daripada harta benda yang kita punya.
Namun demikian, perlu juga kita sadari bahwa terkadang, Mujur tak Dapat Diraih, Malang Sekejap Mata. Penyakit bisa datang dan muncul kapan saja, sekalipun kita sudah berupaya mencegahnya. Karena itulah, sebagai orang beriman, kita harus "narimo ing pangdum" dan sabar saat menederita sakit. Maka, penyakit tak harus disesali. Sebab, kehadirannya justru kerap kali mendatangkan maslahat. Bukan maslahat dunia, tapi maslahat akhirat.
Seiring dengan itu, tentu saja kita wajib berobat sebagai ikhtiar agar sembuh dari penyakit. Secara umum berobat itu dianjurkan oleh syariat Islam. Berdasarkan riwayat Abu Darda' Radhiyallahu 'Anhu ia berkata: Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit beserta obatnya, dan Dia telah menetapkan bagi setiap penyakit obatnya, maka janganlah berobat dengan perkara yang haram." (H.R Abu Dawud).
You Are Your Own Best Doctor
Dalam kehidupan peran dokter sangat berarti, mulai dari manusia baru lahir sampai orang-orang lansia masih membutuhkan kehadiran seorang dokter atau lebih untuk meringankan sakit. Dokter pun kerap dianggap sebagai sosok yang paling bisa membantu setiap manusia jadi lebih baik dan tetap sehat.
Nah, sehubungan dengan hal tersebut di atas, mungkin Anda pernah mendengar istilah 'Kita Adalah Dokter Terbaik bagi Diri Sendiri'. Sobat saya, yang pernah menjadi Dekan Farmakologi UI, Allahyarham Prof. DR. H. Sardjono O. Santoso, D.S.F.K, sering mengingatkan istilah itu dalam setiap ceramah di Pengajian Tawakal. DR. Sardjono mengingatkan pentingnya istilah itu dihayati sehingga semua orang bisa lebih meningkatkan kesehatannya.
Dengan menyadari kondisi tubuh masing-masing, DR. Sardjono mengatakan akan sangat mudah bagi kita untuk menghindari obat dari dokter. “Misalnya, Anda terbiasa makan sate kambing, tapi Anda menderita tekanan darah tinggi, asam urat tinggi. Dengan menjadi dokter Anda bisa menghindari makan sate kambing daripada harus berobat ke dokter ketika sudah timbul sakit," katanya.
Jadi, dokter yang paling hebat itu memang dokter diri kita sendiri. Maka, jangan sedikit-sedikit harus ke dokter, apalagi mengingat ongkos berobat ke dokter sangat mahal. Selama tidak ada komplikasi atau riwayat penyakit serius, banyak yang bisa dilakukan untuk mempercepat kesembuhan diri. “If you are not your own doctor you are a fool,” tandas Hippocrates.
Sesungguhnya saya kurang cocok Dengan kata-kata kasar, Hippocrates, karena itulah Saya tidak suka menyebut orang bodoh, tetapi saya pasti percaya menjadi dokter diri sendiri. Saya pikir terlalu banyak orang yang mendelegasikan hak istimewa ini kepada seseorang di luar dirinya, yang pada umumnya berakhir menjadi seorang profesional berjaket putih yang disebut dokter.
Hal itu membuat saya berpikir saat saya mendengar seseorang berkata, "Percayalah pada dirimu sendiri dan pertanyakan segalanya." Saya menyukai kesederhanaan & kedalamannya jadi saya segera mengetiknya ke dalam catatan di ponsel saya.
Pola pikir mempercayai diri sendiri dan mempertanyakan segala sesuatu adalah inti dari menjadi dokter diri sendiri, yang dapat kita terapkan tidak hanya pada kesehatan kita, tetapi hampir di setiap bidang kehidupan. Intinya adalah mempercayai intuisi atau "firasat" kita di atas segalanya.
7 Ways to Heal Your Body by Using the Power of Your Mind
Dalam buku You Are Your Own Medicine Best, Frédéric Saldmann, MD, memverifikasi akal sehat pengobatan tradisional dengan penelitian medis terbaru untuk mengungkap pengobatan sederhana yang dapat dilakukan sendiri yang mengaktifkan kekuatan penyembuhan alami tubuh dan mengatasi penyakit umum seperti alergi, gangguan tidur, masalah kardiovaskular, disfungsi seksual, dan kelebihan berat badan.
Berbagi hasil studi yang mengejutkan, Dr. Saldmann menjelaskan bagaimana mengurangi asupan kalori Anda sebesar 30% setiap hari dapat meningkatkan harapan hidup Anda sebesar 20% dan bagaimana 30 menit olahraga sehari mengurangi risiko kanker, Alzheimer, dan penyakit kardiovaskular hingga 40%!
Dia membahas bagaimana memerangi efek berbahaya dari medan elektromagnetik, yang sekarang terlibat dalam insomnia serta timbulnya penyakit tertentu. Dia menjelaskan cara mengatasi sembelit dan perut rata dalam prosesnya.
Memberikan dukungan ilmiah penuh untuk pengobatan rumahan yang terkenal tiga generasi yang lalu, serta memberikan tip dan trik sendiri selama bertahun-tahun sebagai dokter medis terkemuka di Paris, Dr. Saldmann menunjukkan bagaimana tubuh dapat memproduksi obat-obatannya sendiri dan, memberi kesempatan untuk mencegah penyakit sama sekali.
Seiring dengan pendapat Dr. Saldmann di atas, K.H.A.M.Z Tuanku Kayo Khadimullah dalam bukunya Sehat Tanpa Obat memaparkan bahwa obat terampuh dari penyakit yang timbul akibat diri sendiri, adalah diri itu sendiri. Dijelaskannya, diri sendiri memiliki kemampuan untuk mengobati Karena sebenarnya obat paling ampuh untuk mengatasi penyakit yang ada dalam tubuh kita adalah melalui penyembuhan diri sendiri.
Menurut K.H.A.M.Z Tuanku Kayo Khadimullah yang juga adalah seorang Spiritual Therapist itu, kesembuhan bisa didapat dengan mengandalkan metode pikiran-tubuh atau mind-body. Metodenya adalah dengan mengandalkan pikiran dan emosi untuk mempengaruhi kesehatan tubuh. Jangan salah, pengobatan ini telah diaplikasikan semenjak dahulu kala, seperti pada pengobatan tradisional Cina atau pengobatan Ayurvedic maupun pengobatan yang dikembangkan para Guru Mursyid kita (Sufi Healing). Berbeda dengan pengobatan yang dari Barat, pengobatan tradisional tersebut menghubungkan kaitan antara pikiran dan tubuh.
Dalam Metode Pengobatan Al-Hikmah yang dikembangkan di Rumah Sehat Al-Hikmah, Cikarang dan seluruh cabangnya di berbagai kota di Indonesia, dijelaskan bahwa penyakit
dapat menyembuhkan dengan cara menyelaraskan tubuh dan pikiran, selain juga menetralisir pikiran dan perasaan supaya tidak terpendam dan menumpuk dalam hati. Ikhlas merupakan bagian dari konsep sehat secara holistik yakni keselarasan dan keseimbangan antara tiga unsur yakni tubuh (body), pikiran (mind) dan jiwa (soul).
Jika badan kita sudah muncul keluhan seperti sakit-sakit, itu berarti timbunan dalam pikiran dan jiwa sudah terlalu banyak. Dengan hati yang narimo ing pangdum (ikhlas), gelombang dan detak jantung menjadi lebih selaras atau harmonis. Jantung itu pemimpinnya tubuh karena dengan jantung yang selaras maka otak berfungsi maksimal. Kalau jantung atau perasaan kita korslet, otak tidak akan bisa berfungnsi maksimal. Jadi, dengan ikhlas jelas akan membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Sementara itu, menurut Amy Morin dalam tulisannya di www.inc.com, “7 Ways to Heal Your Body by Using the Power of Your Mind, Backed by ScienceA few simple changes to the way you think could make a big difference to your physical health,” menjelaskan ada Tujuh Cara dengan menggunakan pikiran untuk meningkatkan kesehatan fisik :
- Jadikan Perawatan Diri Lebih Efektif Dengan Berharap Kita Berhasil. Studi yang tak terhitung jumlahnya menunjukkan efek plasebo mempengaruhi efektivitas pengobatan. Jika seseorang memberi tahu Anda bahwa pil akan menyembuhkan sakit kepala Anda, kemungkinan besar pengobatan tersebut akan membantu - meskipun pil itu adalah pil gula.
- Tidur Lebih Baik Dengan Menulis di Jurnal Syukur. Jika Anda bergumul dengan insomnia, jurnal rasa syukur mungkin merupakan obat terbaik. Beberapa penelitian telah mengaitkan rasa syukur dengan kualitas yang lebih baik dan tidur yang lebih lama.
- Hidup Lebih Lama Dengan Berfokus Pada Tujuan Hidup Anda. Merasa bahwa Anda memiliki tujuan hidup sebenarnya dapat memperpanjang umur Anda. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa orang yang percaya hidup mereka bermakna lebih mungkin untuk hidup lebih sehat, hidup lebih lama.
- Jadilah Optimis dan Tingkatkan Imunitas Anda. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang optimis cenderung tidak sakit. Selama beberapa dekade, banyak peneliti mengira peningkatan kekebalan berasal dari fakta bahwa orang yang optimis lebih cenderung menjaga kesehatan mereka.
- Lambat Jadi Tua dengan Meditasi. Meditasi memberikan perlindungan yang baik terhadap efek berbahaya stres pada tubuh. Sejumlah penelitian menunjukkan meditasi memperlambat laju penuaan sel.
- Bangun Otot dengan Membayangkan Diri Anda Berolahraga. Bagaimana jika Anda bisa mendapatkan buff dengan membayangkan diri Anda sedang mengangkat beban? Nah, para peneliti telah menemukan bahwa pencitraan mental dapat membantu Anda mendapatkan otot tanpa mengangkat satu jari pun.
- Kurangi Risiko Penyakit Jantung Anda dengan Tertawa. Jika kita ingin membangun hati yang lebih sehat, pikirkan sesuatu yang lucu. Penelitian menunjukkan tawa menurunkan hormon stres, meningkatkan kolesterol 'baik', dan mengurangi peradangan arteri.
Pikiran Kita bisa menjadi aset terbaik kita atau musuh terburuk kita . Pelajari cara melatih otak kita untuk membantu tubuh kita bekerja pada puncaknya.
Kita sering memperhatikan dan khawatir akan kesehatan tubuh kita, tetapi jarang memperhatikan kesehatan otak. Padahal terdapat koneksi yang kuat antara kesehatan tubuh kita dengan kesehatan otak. Karena itulah kita perlu melatih otak kita agar sehat. (az).
