-->
logo

Cara Mengatasi Pengangguran Berbasis Pengembangan Potensi Masyarakat

Hot News

Hotline

Cara Mengatasi Pengangguran Berbasis Pengembangan Potensi Masyarakat

SKJENIUS.COM, JAKARTA.— Indonesia Fix Resesi. Ekonomi Melambat Sejak Kuartal I 2020. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal I lalu, perekonomian RI hanya tumbuh 2,97 persen. Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi pun terperosok lebih dalam, yakni masuk ke zona negatif 5,32 persen. Kemudian kuartal III, Kementerian Keuangan expect di kisaran -2,9 persen hingga -1 persen, berarti sudah resesi, sudah terjadi perpanjangan perlambatan ekonomi Indonesia.


Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, dengan adanya risiko resesi tersebut, jumlah pengangguran di Indonesia bakal meningkat hingga 5 juta orang. Padahal, pada Februari 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah menjadi 6,88 juta orang. Sementara itu, pada Maret 2020 BPS menyatakan, terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,63 juta orang. Dengan demikian, jumlah penduduk miskin RI saat ini tercatat sebanyak 26,42 juta orang.


Para ekonom senior seperti Rizal Ramli,  Faisal Basri dan Dr. Ichsanuddin Noorsy, BSc, SH, MSi, menilai perekonomian Indonesia yang melorot ini menunjukkan kegagalan Jokowi membuat ekonomi meroket sesuai janji kampanyenya. Kondisi ekonomi yang terpuruk ini tentu saja menjadi tantangan berat bagi Jokowi dan para Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Terutama para Menteri di bidang sosial, ekonomi, pertanian, desa dan transmigrasi  serta tenaga kerja. Mampukah Jokowi dan para Menterinya keluar dari tekanan resesi di tengah perekonomian global yang amburadul ini?


Karuan saja, terperosoknya Indonesia ke jurang resesi ini merisaukan kita semua. Para pekerja mulai dilanda PHK. Berusaha pun sulit. Daya beli semakin menurun. Sementara kebutuhan hidup harus tetap terpenuhi. Kemana rakyat kecil akan mengadu? Apalagi generasi muda yang baru saja lulus kuliah atau sedang mencari pekerjaan baru? Tentu aja menemui kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dan masih menganggur sekarang ini!


Pengangguran, sangat erat kaitannya dengan permasalahan ekonomiKarena banyaknya pengangguran bisa menimbulkan naiknya tingkat kemiskinan dan mengganggu kebutuhan sehari-hari. Karena itu, sangat dibutuhkan cara mengatasi pengangguran supaya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Tapi, sayangnya selama ini, berbagai cara mengatasi pengangguran yang dilakukan pemerintah belum mampu meminimalisir tingkat pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia. 


Nah, melalui tulisan ringkas kita akan membahas mengapa terjadi pengangguran dan apa saja cara mengatasi pengangguran yang bisa dilakukan pemerintah, perusahan, Ormas dan LSM yang peduli pada kaum marjinal untuk membantu para pencari kerja.


Pengangguran Masih Menjadi Masalah Utama Perekonomian


Turunnya pendapatan menurunkan daya beli masyarakat, daya beli masyarakat yang turun menyebabkan turunya permintaan barang dan jasa. Maka, komponen konsumsi (C) turun dari Gross Domestic Produk (GDP) juga turun. Peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia disebut bisa berpotensi menjadi bom waktu di tengah ancaman resesi ekonomi dunia. 


Dengan populasi terbesar keempat di dunia dan jumlah penduduk usia produktif tinggi, pengangguran yang tinggi, bisa menjadi penghambat pemanfaatan bonus demografi. Bahkan, bisa menjadi bencana demografi. Karena itulah pemerintah harus memberi perhatian serius dalam masalah pengangguran agar tidak terjadi penurunan daya beli berkepanjangan dan perekonomian masyarakatpun tidak lumpuh. 


Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian,karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang, sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.


Faktor utama penyebab meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:

  1. Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan,
  2. Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat,
  3. Pengembangan sektor ekonomi yang tidak merata,
  4. Penduduk yang relatif banyak,
  5. Pendidikan yang belum mampu menciptakan para pencipta kerja,
  6. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja,
  7. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara menekan hak-hak pekerja.

Karena itulah, kita perlu mengingatkan Pemerintahan Jokowi agar Pembangunan nasional harusnya terpusat kepada kepentingan rakyat. Selain itu, pembangunan tersebut berdasarkan kemampuan rakyat, Kemudian menggunakan sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia


Dengan demikian, pemberdayaan akan terjadi seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Memberdayakan rakyat merupakan tugas nasional untuk meningkatkan produktivitas rakyat sehingga rakyat secara konkret menjadi aset aktif pembangunan. Seiring dengan itu, kita berharap pembangunan ekonomi rakyat, sebagai pemberdayaan rakyat secara bersama-sama akan meningkatkan posisi tawar kolektif mampu mencegah eksploitasi dan subordinasi ekonomi terhadap rakyat.


Cara Mengatasi Pengangguran yang Efektif di Indonesia


Secara umum, cara mengatasi pengangguran adalah dengan membuka lapangan pekerjaan. Tetapi , diperlukan aksi-aksi yang lebih spesifik daripada hanya membuka lapangan pekerjaan yang masih bermakna luas tersebut. Untuk itu, sangat dibutuhkan cara mengatasi pengangguran agar perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Diperlukan peran aktif dan aksi dari pemerintah dalam cara mengatasi pengangguran ini.


Penanaman jiwa wirausaha di sekolah merupakan satu contoh sebagai cara mengatasi pengangguran. Sebenarnya apabila sebagian besar orang memiliki jiwa berwirausaha maka tidak perlu mengkhawatirkan jumlah lapangan kerja yang sedikit. Sebagai seorang wirausahawan pastinya dapat mendirikan usaha sendiri bahkan membuat lapangan untuk orang lain.


Karena itulah strategi utama dan efektif yang harus dilakukan pemerintah menurut para Counselor di Spiritual Business Consultant adalah melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi dan produktivitas melalui program Balai Latihan Kerja (BLK). Dalam program ini, peserta pelatihan tidak hanya mendapatkan keterampilan tetapi juga insentif modal kerja pascapelatihan.


Untuk itu, dalam upaya membantu Pemerintah Mengatasi Pengangguran, maka Spiritual Business Consultant sudah menyiapkan Program Pendidikan dan Pelatihan Anti Nganggur Nusantara. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Anti Nganggur Nusantara merupakan satu kegiatan penanggulangan kemiskinan yang cukup efektif untuk mempercepat upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kapasitas SDM, PERUBAHAN PERILAKU dan BERPIKIR secara KOLEKTIF pada masyarakat.


Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Anti Nganggur Nusantara Berlangsung selama 7 hari. Materi Utama yang diberikan sebagai modal dasar dalam upaya meningkatkan Kulitas Hidup dan Kehidupan adalah:

  1. Management of Soul (Mengembangkan Potensi Diri);
  2. Menggali dan Mendayagunakan Potensi Budaya dan Kearifan Lokal (local wisdom);
  3. Al-Hikmah Achievement Motivation;
  4. Zikir Menyinergikan Inner Power;
  5. Pengembangan Keterampilan;
  6. Ilmu Manajemen, Pemasaran dan Keuangan;
  7. Menata Zakat, Infaq dan Sedekah, sekaligus sebagai Instrumen manajemen risiko.

Saat ini, Diklat Anti Nganggur Nusantara diselenggarakan di Masjid Baiturrahman secara GRATIS bagi masyarakat yang berijazah minimal SD dan berusia minimal 16 Tahun, yang diprioritaskan bagi masyarakat yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomis di sekitar Masjid Baiturrahman. 


Program ini bertujuan membekali kompetensi kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitasnya sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan bersaing dalam dunia usaha. (az).




This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.