-->
logo

Ibas Kritisi Kondisi RI : Zaman SBY Ekonomi Kita Meroket

Hot News

Hotline

Ibas Kritisi Kondisi RI : Zaman SBY Ekonomi Kita Meroket

SKJENIUS.COM, JAKARTA.--- Indonesia belum bebas dari Pandemi Corona. Nyaris setiap hari ada penaambahan kasus terinfeksi virus dari Cina ini.  Berdasarkan laporan data pada akun Twitter @BNPB_Indonesia, Kamis (6/8/2020) sore, tercatat ada 1.882 kasus baru. Sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 118.753 orang. Parahnya, virus ini bukan hanya menyebabkan Darurat Kesehatan, namun pertumbuhan ekonomi pun diprediksi akan mengalami kontraksi. 

Bahkan, Ekonomi Sudah Anjlok di 2,97% pada kuartal I-2020. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan II/2020 (year-on-year) anjlok alias kontraksi minus 8,22 persen. Padahal 70 % uang diperkiarakan beredar di Jakarta. Dekati Skenario Terburuk, menuju jurang resesi? 

Penyebaran corona virus bakal memperlambat pertumbuhan ekonomi. Konsumsi swasta, yang menyumbang hampir 60% pergerakan ekonomi nasional, mengalami kontraksi. Penjualan retail, baik di pasar tradisional dan pasar modern pun merosot. Padahal, sebelum kasus Covid-19 teridentifikasi di Indonesia, data Indeks Penjualan Riil yang dikeluarkan Bank Indonesia sudah menunjukkan kontraksi 0,3% pada bulan Januari 2020

Setidaknya terdapat empat sektor yang paling tertekan akibat wabah virus corona atau Covid-19 yaitu rumah tangga, UMKM, korporasi, dan sektor keuangan. Tak hanya itu, badai PHK melanda, Serikat Buruh Mulai Cemas, pengangguran meningkat, rakyat miskin bertambah banyak, kesejangan social semakin lebar.

Nampaknya, Kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) inilah yang mendapat sorotan tajam dari Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas

Ia menyinggung kondisi perekonomian Indonesia pernah terus meningkat saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden RI pada 2004-2014. Bahkan, menurutnya, persentase tingkat kemiskinan dan pengangguran di era SBY terjaga.

"Alhamdulillah, kita pernah membuat itu. Ketika zaman mentor kita Pak SBY selama 10 tahun, ekonomi kita meroket, APBN kita meningkat, utang dan defisit kita terjaga," kata Ibas di hadapan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (6/8).

Dia menyampaikan bahwa Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan, mulai dari pandemi virus corona atau Covid-19, ekonomi, pembangunan, kesejahteraan masyarakat, penegakan hukum, demokrasi, dan hak-hak sipil.

Menurutnya, tantangan itu ditambah lagi pembahasan regulasi yang belum rampung seperti Rancangan Undang-undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (RUU BPIP), RUU Omnibus Law Cipta Kerja, serta RUU Pemilu dan RUU Pilkada.

Ibas pun mengingatkan pemerintah bahwa rakyat membutuhkan kepastian, kepercayaan dan keyakinan saat ini. "Rakyat perlu bukti, bukan janji," katanya.

Ibas menambahkan Demokrat selalu menyuarakan kepentingan rakyat melalui bahasa yang gamblang dan santun. Menurutnya, Demokrat ingin agar negara benar-benar hadir di tengah persoalan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Berikan solusi yang cepat dan tepat. Karena harapan rakyat adalah perjuangan demokrat. FPD akan terus memohon arahan, pandangan dan masukan di era zaman now dan zaman Covid-19 ini dengan cara-cara kreatif dan progresif melalui aneka platform media sosial," ungkap Ibas. (Sumber:CNN/mts/sfr)

 


This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.