-->
logo

Solusi Spiritual untuk Mengatasi Kemelut Ekonomi dan Keuangan

Hot News

Hotline

Solusi Spiritual untuk Mengatasi Kemelut Ekonomi dan Keuangan

SKJENIUS.COM, Cikarang.-- MERISAUKAN, Memang! Betapa tidak? Indonesia terperosok ke jurang resesi ekonomi di tengah jepitan pandemi Covid-19. Pasalnya, produk domestik bruto (PDB) menurun, sehingga pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal tahun 2020. Ekonomi Indonesia terpuruk kuartal III-2020 minus 3,49% secara tahunan (year on year). Setelah sebelumya di kuartal II 2020, anjlok alias tumbuh negatif 5,32%.

Resesi Ekonomi di tengah eskalasi pandemi yang terus bertambah, tak hanya berdampak bagi perekonomian negara, masalah pelik ini tentunya sangat berdampak bagi masyarakat. Adapun dampak mulai dirasakan masyarakat saat terjadi resesi yakni:

  1. Banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),
  2. Bertambahnya jumlah pengangguran semakin,
  3. Instrumen Investasi Terancam,
  4. Daya Beli Masyarakat Menurun,
  5. Meningkatnya jumlah kemisminan.

Dampak lainnya juga sudah dirasakan oleh para pelaku industri khsusnya UMKM. Sebab jika terjadi resesi, daya beli masyarakat akan menurun dan masyarakat lebih memilih untuk menahan keuangan mereka.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan  Usaha Kecil Menengah (UKM), Rully Indrawan mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kelangsungan UMKM. Dari data yang ia terima 90% UMKM kegiatan usahanya terganggu karena ada pandemi Covid-19.

Maka, mau tidak mau, para pengusaha UMKM Harus Segera Atur Strategi yang Jitu Agar Bisnis Bertahan. Kenali Tantangannya, Atasi Ancamannya. Sinergikan Kekuatan Spiritual dan Kecerdasan Intelektual Senyawakan dengan Kearifan Budaya Nusantara. Hadapi dengan tenang dan senantiasa berdo’a, mohon Petunjuk Allah

Pasalnya, hanya Allah yang bisa memberi Solusi Terbaik untuk menyelesaikan Masalah Nasional yang sedang kita hadapi saat ini. “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Majelis Dakwah Al-Hikmah (MDA) mengadakan WEBINAR bertajuk “Solusi Spiritual untuk Mengatasi Kemelut Ekonomi dan Keuangan,” pada tanggal 28 November 2020 lalu. Dalam Webinar tersebut, Ketua Dewan Syura MDA, Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman berbagi 4 Tips Bisnis untuk seluruh pengusaha agar bisa survive dan berkembang di tengah Darurat Kesehatan dan Kemelut Ekonomi serta ancaman Krisis Global.

Silakan dibaca, dicermati dan dikritisi. Semoga bisa memberi Inspirasi dan Solusi untuk mengatasi Badai Ekonomi di tengah Jepitan Pandemi Covid-19 ini.

4 Business Tips for Every Entrepreneur to Survive COVID-19

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).

Dalam surat ini Allah ta’ala  menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Dia rugi baik dalam perdagangan, pekerjaan, maupun amal di dunia. Dia merugi di era sebelum pandemi, apalagi di tengah wabah corona dan resesi ekonomi.

Karena itulah, bagi seorang yang berakal apabila mendengar atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar.

Jadi, sukses dalam berwirausaha, terutama saat terjadi pandemi, hampir tidak pernah terjadi secara kebetulan.  Sebaliknya, ini adalah hasil dari penentuan posisi yang cermat dan pemahaman yang tajam tentang konteks 'mikro' dan 'makro' dari usaha Anda. 

Mulailah dengan mempelajari bisnis yang berkembang dalam menghadapi krisis, dan pelajari apa yang mereka lakukan secara berbeda.

Berikut ini Empat Tips Sukses agar Anda Bisa Bertahan untuk Berkembang di tengah Prahara Corona dan Kesulitan Ekonomi saat ini:

1. Tingkatkan Kekuatan Iman.

Suka atau tidak suka, ada kalanya kita harus melalui masa-masa sulit. Sebagaimana kita alami bersama selama delapan bulan ini, bisnis merosot tajam diterjang wabah corona.  Keimanan memberi Anda harapan pada saat seperti itu.  Karena itulah pentingnya membangun kekuatan iman Anda. 

Pasalnya, apa pun yang dialami, dirasakan dan dihadapi seseorang adalah gambaran sejauhmana tingkat keimanan orang tersebut kepada Sang Pencipta. Maka sukses tidaknya seseorang adalah berkaitan erat antara relasi dirinya dengan Allah dalam iman.

Keimanan memberi Anda Keyakinan bahwa Anda tidak sendiri.  Anda percaya bahwa ada Sang Pencipta Yang Maha Memegang Kendali.  Keyakinan ini memberi Anda kekuatan untuk terus maju.

2. Menggali Potensi Diri agar Bisa Beramal Shaleh

Pada masa pandemi seperti ini, pastinya kita semua sedang merasakan pengalamn melakukan banyak hal secara daring. Maka, pada masa masa seperti ini kita juga bisa mengembangkan bakat-bakat kita yang mungkin terpendam selama ini.

Jadi, masa pandemi ini, bisa menjadi momentum bagi sebagian besar manusia untuk mengkreasikan hidupnya lagi. Dan sekaranglah waktunya bagi Anda untuk menimbulkan bakat yang selama ini terpendam dalam diri Anda. 

Anda perlu mengenali lebih dalam apakah Anda merupakan orang yang mampu memecahkan suatu permasalahan dengan tepat dan cepat dan memiliki sikap kepemimpinan yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan.

Dari hal – hal tersebut, tentu akan lebih mudah bagi Anda untuk memilah mana saja potensi yang kurang dalam diri Anda dan selanjutnya Anda dapat mulai berusaha lebih cerdas untuk meningkatkan kualitas diri Anda.

Nah, setelah kita menyadari siapa kita, maka kita akan mengetahui apa kekuatan kita, apa kelemahan kita, apa peluang yang bisa kita peroleh di tengah Kemelut Ekonomi dan Keuangan ini dan apa tantangan yang harus kita hadapi?

Dengan berbekal Potensi Diri secara Maksimal,  Bismillah! Kita bisa melakukan Amal Shaleh. Yaitu berkarya sesuai Petunjuk Allah yang menguntungkan diri sendiri, berguna untuk keluarga dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita.

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97).

3. Saling Menasehati dalam Membangun Optimisme Meretas Belenggu Kegagalan

Sesuai dengan Firman Allah dalam Surat Al ‘Ashr bahwa ciri orang yang tak akan merugi adalah mereka yang saling menasehati dalam kebenaran.

Nah, dalam konteks Pandemi Covid-19 dan Resesi Ekonomi ini, maka satu nilai kebenaran yang harus kita tanamkan pada diri kita dan kita sampaikan pada orang di sekitar kita adalah agar jangan stres dan putus asa, apalagi mudah menyerah dengan keadaan ini.

Yakinlah selalu ada hikmah dibalik musibah dan selalu ada kemudahan sesudah kesulitan. Sebagaimana Allah sudah menegaskan dalam Firman-Nya: "Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan,-Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 5-6).

Guru Mursyid kita, Allahyarham H. Permana Sasrarogawa menjelaskan, bahwa pada ayat di atas terdapat kabar gembira yang besar, yaitu setiap kali ada kesulitan dan kesusahan, maka kemudahan akan datang menemaninya dan bersama dengannya.

Insya Allah, selalu ada peluang dalam setiap kemelut kehidupan. Sometimes the world needs a crisis: Turning challenges into opportunities (Terkadang dunia membutuhkan krisis: Mengubah tantangan menjadi peluang).

Karena itulah, membangun Rasa Optimisme merupakan sebuah modal untuk bisa mencapai kesuksesan. Terutama untuk Anda pelaku bisnis yang terdampak wabah corona, rasa optimisme tersebut wajib untuk dipupuk agar bisa Meretas Belenggu Kegagalan. Sehingga bisnis yang kita kelola bisa meraih sukses di tengah jepitan pandemi dan ancaman resesi ekonomi.

4. Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolong.

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar". (Q.S. AL Baqarah ayat 153).

Dalam Firman-Nya tersebut di atas Allah SWT telah menginformasikan kepada orang-orang beriman, supaya meminta pertolongan kepada Allah SWT dengan cara Sabar dan melaksanakan Kholat.

Oleh karena itu, bagi kita yang memiliki persoalan hidup, Allah SWT nyuruh kita untuk berbuat dua hal. Pertama, sabarlah dalam menghadapi hidup. Kedua, tingkatkan kualitas  sholat kita.

Karena sesungguhnya, apa yang kita alami hari ini, pada hakikatnya adalah teguran Allah atas kelalaian kita dalam mendirikan shalat selama ini.

Selanjutnya perlu kita pahami bahwa Dalam shalat dan sabar terintegrasi proses latihan yang meletakkan kendali diri secara proporsional, mulai dari gerakan (kecerdasan motorik), inderawi (kecerdasan sensibilitas), aql, dan pengelolaan nafs (jiwa) menjadi motivasi yang bersifat muthma'innah (tenang).

Kendali Diri merupakan aspek yang penting dalam kesehatan mental. Kemampuan  mengendalikan diri sendiri merupakan indikasi utama sehat tidaknya kehidupan psikologi seseorang. Orang yang sehat secara kejiwaan akan memiliki tingkat kemampuan kontrol diri yang baik, sehingga terhindar dari berbagai perbuatan yang merugikan.

Kontrol diri unsur terpenting dalam mendukung kesuksesan seorang pengusaha. Pasalnya, pengendalian diri itu menekankan pada penanganan dan pertanggungjawaban pada segala usaha yang dilakukan seseorang baik dalam pelaksanaan, koreksi dan evaluasi dari suatu perubahan tingkah laku.

Jadi, secara psikologis kita bisa memaknai sabar sebagai sebuah kemampuan untuk menerima, mengolah, dan menyikapi kenyataan. Dengan kata lain, sabar adalah upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu untuk mencapai ridha Allah. Difirmankan, “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabb-nya.” (QS Ar Ra'd : 22). 

Karena itulah, perlu kita sadari bahwa selama ini sering kali kita tidak mau bersabar dalam menghadapi hidup ini, banyak yang ingin instan dalam memperoleh sesuatu tanpa bersabar dan melalui proses. Seorang pengusaha tidak bersabar sehingga ia tidak mau menghindari utang dan kredit, akhirnya dia terjerat utang riba.

Andaikan ia bersabar dengan menghindari riba, berusaha lebih giat dan mengelola keuangan dengan baik, niscaya hasil yang baik akan ia dapatkan.

Demikianlah Empat Tips Sukses dalam upaya kita mengatasi pandemi dan keluar dari jepitan resesi. Semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran dalam segala upaya kita keluar dengan Selamat dan Sukses dari Kemelut Ekonomi dan Keuangan ini. Aamiin Yaa Rabbal Alamin! (az).

 

 

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.