-->
logo

MDA CARE : Manfaat Zikir di bawah Pohon Rindang

Hot News

Hotline

MDA CARE : Manfaat Zikir di bawah Pohon Rindang

SKJENIUS.COM, Cikarang.— Mungkin, sebagian besar dari kita belum menyadari bahwa   pemahaman dan penyampaian ajaran Islam, baik dalam Pendidikan, Dakwah dan Halaqah Zikir sesungguhnya berkaitan erat dengan Pengalaman Spiritual dan Daya Nalar  sang  Murabbi (Guru, Pendidik atau Da’i). Padahal ajaran itulah yang akan dijadikan ajaran/pedoman bagi orang lain. 

Sedangkan spiritual merupakan pengalaman sendiri. Jadi, bukan mustahil ajaran Islam yang diyakini sebagian besar umat saat ini merupakan pengalaman spiritual milik orang lain, yang mereka anggap baik, benar dan berharap dengan menjalani ajarannya dapat memperoleh benefit spiritual sebagaimana yang dialami oleh orang lain tersebut.


Bahasa kiasannya, umpama Amir mampu mencapai penerangan sempurna, kemudian memiliki   power untuk membantu orang lain dengan menggunakan teknik dan ajarannya sendiri, dan jika Amir menyebarkan teknik dan pengalaman yang dialaminya tersebut, maka akan munculah “metode baru”, yang dipercayai banyak orang itulah ajaran yang benar!?


Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang hanya menghafal dan menelan bulat-bulat apa yang digariskan oleh suatu “ajaran Islam” yang diterimanya dari seorang guru, tanpa mengaktifkan lagi tombol logika dan batin (spiritual) dalam posisi on Alhasil, orang-orang ini tidak bisa memahami manfaat dan alasan di balik munculnya ajaran tersebut. Sasaran mereka hanyalah agar bisa mencapai penerangan sempurna, memperoleh pahala, surga dan sejenisnya. Namun harus diakui, ada juga yang merasakan ketenangan setelah mendengar dan meresapi ajaran sorang  pendakwah, walaupun tombol nalar dan spiritual dalam posisi off.


Mengapa Nabi Musa a.s berhasil mencapai Pencerahan dan mendapat Pertolongan saat  Berdo’a di bawah pohon rindang, sebenarnya merupakan pertanyaan yang banyak ditanyakan orang-orang, bahkan menjadi bahan perdebatan dan sampai saling   membid’ahkan. Namun bisa jadi mereka ini tidak mencoba memahami dan mencari jawabannya.


Karuan saja, ketika saya mulai membagikan pesan baru ini, yakni “Zikir di bawah pohon rindang di siang hari,” saya disambut dengan penolakan dan ketidakpedulian. Nampaknya saya masih berada di tengah-tengah orang beragama yang tidak mengenal essensi agama itu sendiri.  Ajakan untuk mewiridkan do’a Nabi Musa a.s di bawah pohon rindang terlalu berlebihan untuk pikiran mereka dan mereka tidak dapat diterima oleh pemahaman agama yang mereka terima selama ini.


Jika, Anda berminat untuk mengetahui tentang Khasiat dan Manfaat serta Keampuhan Zikir di bawah pohon rindang ini, silakan baca dan cermati tulisan ini dengan lapang hati. Jika kita berbeda pendapat, itu hal biasa. Tak perlu diperdebatkan, tapi bisa kita diskusikan untuk mencari titik temu. Silakan Anda berkomentar, memberi tanggapan dan saran di kolom komentar atau langsung menulis surat kepada kami melalui Email : skjenius.com@gmail.com.


Riwayat Zikir di Bawah Pohon Rindang 


Sebelum kita lanjutkan kajian tentang khasiat dan manfaat zikir di bawah pohon ini, perlu saya jelaskan bawah Wirid Nabi Musa a.s saya terima ijazahnya dari Guru Mursyid kita, Buya KH. Syakur Yasin, MA, Pimpinan Pondok Pesantren Cadang Pinggan, Indramayu, Jawa Barat. 


Sekitar bulan Maret tahun 2001, saya menghadapi kesulitan ekonomi dan terjerat utang sebesar Rp. 75 juta untuk pembelian tanah seluas 300 M2 di kawasan Masjid Baiturrahman. Bahkan mendapat tekanan dari pihak penjual, jika dalam tempo tiga bulan tidak lunas, maka uang muka yang sudah diberikan sebesar Rp.25 juta dianggap hangus. 


Karena itulah saya datang menghadap kepada Buya KH. Syakur Yasin, MA untuk meminta petunjuk dan Solusi dari Beliau. Buya pun menuliskan serangkaian do’a di kertas lalu memberikannya kepada saya, seraya berkata, Wiridkan do’a ini sebanyak-banyaknya di bawah pohon rindang,”


Setelah itu, kami pun bercakap-cakap tentang berbagai hal. Beliau pun menguraikan tentang Ilmu Spiritual. Namun tidak menjelaskan tentang wirid yang Beliau berikan itu. Saya pun tidak bertanya karena Beliau sudah berkata, “Sudah, tak perlu dipikirkan soal kesulitan keuangan dan utang yang harus dibayar. Insya Allah, setelah Wirid diamalkan, Pertolongan Allah akan datang. Rezeki akan tiba dari tempat yang tidak disangka. Yakin dan tenanglah,” kata Beliau.


Singkat cerita, saya pun pamitan untuk kembali ke Cikarang. Beliau menepuk-nepuk bahu saya, serta mendo’akan semoga saya segera dapat rezeki dan bisa menyelesaikan utang. Sesampai di rumah, selesai shalat Ashar, Wirid itupun saya Wiridkan di bawah pohon rindang dekat Masjid Baiturrahman. Alhamdulillah, sebulan sesudah itu saya dapat undangan untuk mengisi pengajian Tasawuf Transformatif dan memberikan Pengobatan Al-Hikmahdari Ikhwan di Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah 28 hari di Malaysia, saya kembali ke Cikarang dan utang pun lunas. 


Jika Anda sedang dalam Kesulitan Keuangan atau Belum Dapat Jodoh, Wiridkan Do’a Nabi Musa. a.s 


Dalam suatu Pengajian Tasawuf Transformatif di Malaka, seorang Ikhwan bertanya tentang Khasiat Wirid atau Zikir di bawah pohon dan mengapa harus di bawah pohon? Saya jelaskan, bahwa Kesulitan Hidup dan Tinggal Melajang ternyata pernah dialami Nabi Musa AS. Beliau sampai memohon kepada Allah SWT agar segera dipertemukan dengan jodohnya.


Suatu hari Nabi Musa melakukan perjalanan mengungsi karena dikejar tentara Fir’aun dari Mesir menuju Madyan, “Maka keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut, waspada (kalau ada yang menyusul atau menangkapnya), dia berdoa, “Ya Rabb-ku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.” (QS. Al-Qashash : 21)


Saat dalam perjalanan itu, Nabi Musa a.s melihat dua wanita muda sedang mengantre sumur untuk memberi minum kambing-kambingnya. Melihat hal itu, Nabi Musa kemudian mengangkat sebuah batu besar hingga muncul 12 mata air. Dengan begitu, orang-orang tidak perlu antre terlalu lama.


Singkat cerita, setelah menolong dua wanita muda itu, yang ternyata putri Nabi Syuaib AS, Nabi Musa berteduh. Nabi Musa kemudian duduk di bawah pohon dan berdo’a kepada Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an : 


“Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat yang teduhlalu berdo’a, “Rabbi, inni lima anzalta ilayya min khairin faqir. (Ya Rabbku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku).” (Surat Al Qashas :  24).


Setelah membaca do’a tersebut, Nabi Musa kemudian didatangi dua wanita itu. Nabi Musa diundang ke rumah Nabi Syuaib a.s.


Sempat terjadi pembicaraan cukup panjang antara Nabi Musa dan Nabi Syuaib. Akhirnya, Nabi Syuaib meminta Nabi Musa memilih salah satu dari dua putrinya untuk dijadikan istri. Nabi Musa kemudian memilih putri kedua Nabi Syuaib dan Nabi Musa pun mendapat pekerjaan untuk bekerja di ladang dan peternakan domba. Jadi, setelah membaca do’a tersebut, Nabi Musa pun mendapat pekerjaan dan jodoh sekaligus.


Dalam ijazahnya kepada saya, Buya KH. Syakur Yasin, MA, menganjurkan ayat ini untuk dibaca sebanyak-banyaknya di bawah Pohon Rindang. Wallahu a'lam. 


Zikir di bawah Pohon Membantu Sirkulasi Oksigen dalam Tubuh.


Dalam Metode Dakwah Al-Hikmah, Teknik Zikir Nafas tidak hanya berperan sebagai ritual ibadah, namun juga bermanfaat untuk kesehatan dan pengendalian emosional. Penelitian dan pengalaman kami di Rumah Sehat Al-Hikmah menemukan bahwa Teknik Zikir Nafas Al-Hikmah  juga dapat membantu pengobatan pada penyakit-penyakit tertentu seperti asma, kanker, jantung, artritis rematik, diabetes, dan gangguan tidur.


Meskipun praktek Zikrullah memiliki teknik dan proses yang berbeda-beda, namun secara umum terdapat elemen yang ada pada semua jenis zikir, tenik bernapas. Dengan melakukan teknik pernapasan yang benar, mereka yang Berzikir terbantu untuk memfokuskan perhatian pada pikiran dan perasaan.


Secara teknis, hal ini membantu pelaku zikir memfokuskan pikiran agar terbebas dari sumber kekhawatiran dan stres. Pikiran kemudian difokuskan pada hal spesifik lain, seperti, kata-kata (wirid) tertentu dalam pikiran dan hati (Qalbu) atau proses pernapasan. Proses bernapas yang rileks, dalam-dalam dan lambat dapat mendatangkan lebih banyak oksigen ke dalam tubuh. Oksigen yang masuk dalam tubuh disebarkan ke seluruh tubuh oleh sistem peredaran darah, termasuk otak.


Teknik Zikir Nafas Al-Hikmah adalah satu jenis Zikir yang pusat perhatiannya diarahkan pada penghayatan Asma’ul Husna dan Ayat-ayat Allah serta kegiatan pernafasan. Jadi seseorang terus menerus secara sadar berzikir dengan memperhatikan keluar masuknya udara melalui hidung. Teknik Zikir Nafas ini adalah jenis zikir yang paling dasar dilakukan dalam berbagai Thariqat Sufi. Pernafasan dalam dapat meningkatkan konsentrasi dan sirkulasi oksigen ke otak, mengendurkan otot - otot yang menegang serta melancarkan tekanan darah. 


Kala berzikir berlangsung, sirkulasi oksigen di tubuh menjadi baik, karena udara yang dihirup lewat hidung secara perlahan memenuhi seluruh rongga dada yang melebar ketika kita dalam posisi duduk tegak. Efeknya, oksigen yang masuk ke dalam tubuh pun menjadi maksimal. Selanjutnya, aliran darah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh juga menjadi lebih baik. 


Karena itulah, ketika kita berzikir di bawah pohon yang rindang di siang hari terasa nyaman dan khusyu’Sebab Otak kita menjadi tenang setelah mendapat oksigen yang Baik. Sebagaimana kita ketahui bersama di siang hari, tanaman menyerap gas CO2, karena membutuhkan untuk proses fotosintetis dan mengeluarkan / menghasilkan oksigen.


Air yang di bawah dari akar naik ke daun, dan menguap dalam proses transpirasi. Tanaman di rumah atau gedung kantor juga membantu meningkatkan kualitas udara / Oksigen di ruangan kita. Bahkan tanaman mampu menyerap beberapa jenis gas / racun yang tidak baik bagi kesehatan kita, dari udara di sekitar. Tapi baik untuk tumbuhan sendiri.


Maka, bila kita berada di bawah pohon pada hari terang, maka tubuh kita akan terasa segar karena adanya supply oksigen (O2)yang lebih murni. Pada hari terang, tenaga sinar matahari diperlukan oleh tumbuhan (pohon) sebagai sumber energi untuk memproses karbondioksida dan air (H2O) dalam tumbuhan menjadi zat karbohidrat dan melepas oksigen ke udara. Proses ini kita kenal sebagai proses fotosintesis yang kalau di Indonesia pada umumnya berlangsung selam 12 jam sehari.


Tentu kita semua ingin menghirup oksigen yang lebih banyak disamping baik bagi kelancaran sirkulasi darah tentunya oksigen yang lebih murni akan membuat kita semua akan awet muda alias panjang umur. Banyak daerah-daerah di dunia yang penduduknya mayoritas panjang umur, salah satu rahasianya adalah karena mereka menghirup udara dengan kadar oksigen yang bagus. 


Satu diantaranya ada di negeri kita sendiri yakni di Pulau Giliyang, Wilayah Sumenep, Madura. Berdasarkan penelitian saint atmosfer dan iklim oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada 2006 dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur pada 2011, Pulau Giliyang memiliki kandungan oksigen terbaik di dunia. Kandungan oksigennya berkisar 3,3 hingga 4,8 persen di atas normal. 


Nah, kandungan oksigen yang tinggi inilah yang menyebabkan mayoritas warga di Pulau Giliyang awet muda dan tetap segar bugar, meski usianya mencapai 90 tahun.


Latihan Pernafasan: Solusi Pikiran Tenang, Bahagia & Awet Muda


Semoga melalui uraian di atas, Anda semakin menyadari bahwa tak sulit untuk membuat pikiran lebih nyaman, tenang dan bahagia. Ada banyak aktivitas menyenangkan yang bisa kita lakukan. Satu diantaranya adalah dengan menenangkan pikiran dengan menarik nafas secara dalam-dalam atau yang sering kita sebut sebagai Teknik Zikir Nafas Al-Hikmah


Menarik nafas dalam-dalam telah menjadi tren kebugaran sejak era Nenek Moyang kita di seluruh pelosok Nusantara. Dalam bahasa Minangkabau disebut, “Caro Manyalasaikan Salisiah Hangok,” (cara menyelesaikan perselisihan nafas). Menarik nafas dalam-dalam atau disebut juga sebagai "manyalisiahkan hangok” ini telah membuat banyak perubahan. Para ahli menyebutkan bahwa aktivitas ini tak hanya membuat pikiran tenang dan perasaan jadi lebih nyaman saja. Lebih jauh, aktivitas yang terbilang sederhana ini bisa bantu kita memiliki tubuh fit, terhindar dari risiko stres atau depresi, mengatasi masalah kecemasan, menurunkan tekanan darah hingga menurunkan risiko stroke.


Ambil nafas dalam-dalam lalu tahan selama beberapa detik sambil memejamkan mata. Hembuskan pelan-pelan lalu ulangi hingga beberapa kali. Pastikan bahwa tempat untuk menarik nafas ini mengandung banyak oksigen agar efeknya semakin baik. Anda bisa melakukannya dengan duduk atau berdiri. Tapi, disarankan agar anda melakukannya sambil duduk agar lebih nyaman dan tenang. Tempat paling nyaman untuk melakukan aktivitas ini adalah taman, tepi pantai, hamparan rumput, gunung, tepi danau atau tempat yang masih fresh.


Kenapa Bernafas Dalam-dalam Bisa Menenangkan Pikiran?


Sistem pernapasan manusia mulai bekerja saat kamu menghirup oksigen melalui hidung atau mulut. Oksigen berjalan ke belakang tenggorokan, lalu masuk ke trakea dan masuk ke bronkus.


Setelah melewati bronkus, oksigen akan menyebar ke saluran bernama bronkiolus, kemudian memasuki bagian di ujung yang disebut alveolus. Tubuh manusia sendiri memiliki ratusan juta alveolus.


Di sekeliling alveolus, terdapat jaring-jaring pembuluh darah kecil yang bernama pembuluh darah kapiler. Di sini, oksigen diserap masuk ke dalam darah dan mulai berjalan menuju jantung. Setelah itu, jantung memompanya agar bisa menjangkau seluruh bagian tubuh.


Saat sel-sel menggunakan oksigen untuk menjalan fungsi masing-masing, karbon dioksida mulai terbentuk. Gas tersebut akan masuk ke dalam darah menuju paru-paru untuk dikeluarkan melalui embusan napas.


Selain berperan dalam pertukaran udara dan gas, sistem pernapasan juga berperan dalam memelihara dan menyeimbangkan kondisi di dalam tubuh agar tetap stabil. Dalam istilah medis kemampuan menyeimbangkan kondisi ini disebut homeostasis.


Sistem pernapasan pada manusia memang tampak seperti hal yang sederhana. Namun di balik masing-masing satu helaan dan hembusan napas, terdapat kerja sama antar organ yang cukup rumit guna mendapatkan oksigen demi kelangsungan seluruh sistem dalam tubuh.


Saat kita sedang tegang atau cemas, menarik napas dalam-dalam dapat memberi rasa tenang seketika. Kini para ahli menemukan jawaban mengapa efek itu kita rasakan.

Bernapas pada dasarnya adalah aktivitas yang tidak kita sadari. Ini adalah proses di mana makhluk hidup menghirup oksigen untuk menghasilkan energi pada level seluler dan melepaskan karbondioksida, produk sampingan dari pernapasan.


Sejak lama manusia sudah memahami bahwa menarik napas dalam dan lama memiliki efek menenangkan dan mengurangi stres. Saat terjadi serangan panik, bisa menyebabkan seseorang sulit bernapas. Kondisi ini bukan hanya membuat tidak nyaman, namun juga bisa membuat orang yang sering mengalami serangan ini takut berada di luar rumah. 


Para ahli berupaya menemukan cara mengatasinya dengan mempelajari saraf yang bertanggung jawab pada efek menarik napas dalam. Penelitian menunjukkan, sirkuit saraf di seluruh otak mengatur proses bernapas ini, namun belum diketahui jalur saraf yang mengaitkan bernapas dalam dengan status emosional seperti rasa tenang.


Para ilmuwan dalam jurnal Science mengungkapkan bahwa sekelompok saraf di otak yang bertugas mengatur pernafasan terhubung langsung ke pusat gairah otak. Dengan kata lain, pernapasan berefek langsung pada aktivitas keseluruhan otak.


Hal ini disimpulkan berdasarkan percobaan yang dilakukan tim peneliti yang dipimpin Mark Krasnow, profesor biokimia dari Stanford University. Mereka mempelajari 3.000 neuron di batang otak tikus yang mengontrol semua pola pernafasan dari mulai pernafasan cepat-- biasanya manusia mengalaminya kala gembira--, lalu pernafasan lebih lambat misalnya saat menangis. 


Mereka menempatkan tikus di sebuah kandang lalu memindahkannya ke kandang lain --lingkungan baru. Normalnya, ketika tikus menghadapi sesuatu yang baru, mereka gugup dan obsesif menjelajahi lingkungan baru mereka. Tapi yang terjadi adalah, tikus ini justru tenang dan beristirahat. 


Rupanya, sebelum memindahkan tikus ke kandang baru, peneliti sempat "menganggu" saraf yang terhubung langsung ke pusat gairah otak, --menggunakan teknik genetik memanipulasi neuron tertentu untuk melihat apakah fungsi pernafasan terganggu. 


Saraf ini memberitahu otak kala ada keadaan darurat atau menjaga otak tetap stabil, sekaligus mempertahankan rasa tenang. “Kondisi tenang terjadi saat bernafas lebih lambat, yakni dengan menarik nafas dalam-dalam atau memperlambat nafas. Bernafas, dengan kata lain, dapat mengubah pikiran, atau keadaan pikiran kita," ujar Krasnow. (az).




This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.