-->
logo

Budaya Gotong Royong Melahirkan Pemimpin Yang Berjiwa Umat

Hot News

Hotline

Budaya Gotong Royong Melahirkan Pemimpin Yang Berjiwa Umat


Cikarang, SKJenius.com.- Ringan Sama dijinjing, Berat sama dipikul. Ke Bukit sama mendaki, ke lembah sama menurun. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Bersama kita bisa!

Rangkaian Kalimat tersebut sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, namun dengungannya kini mulai jarang sekali terdengar. Padahal, rangkaian kalimat tersebut sangat dalam maknanya. Persatuan adalah landasan semangat yang sejak dulu digunakan oleh para pejuang untuk membangun bangsa. Budaya gotong royong merupakan satu perwujudan nyata dari semangat persatuan masyarakat Indonesia.

Namun sayangnya, akibat lemahnya minat masyarakat kita dan juga kurang seriusnya pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan Kearifan Lokal Nusantara dan Nilai-nilai Budaya Luhur warisan nenek moyang kita, maka Budaya Gotong Royong pun mulai TERGERUS oleh Virus INDIVIDUALISME yang datang menerjang bersama arus Globalisasi dari Barat dan Timur.

Entah DISADARI atau Tidak, makin hari makin terasa bahwa masyarakat kita semakin INDIVIDUALIS. Sehingga semakin lunturlah semangat kebersamaan dan makin lemah pula KEPEDULIAN SOSIAL dan Kepedulian Lingkungan Hidup Umat. IRONIS memang, Memudarnya Kepedulian Sosial itu terjadi Ketika Kualitas Intelektual masyarakat Mulai Meningkat.

Sangat disayangkan kemajuan pendidikan di Indonesia hanya demi memajukan pola pemikiran yang hanya akan berorientasi untuk prospek dunia kerja, bukanlah untuk mendidik moral dan kepribadian yang peka terhadap gejala-gejala sosial yang timbul di tengah masyarakat. Bahkan sebaliknya banyak diantara oknum intelektual kita yang MENGGEROGOTI uang rakyat. mereka memperkaya diri sendiri tanpa memperhitungkan hak-hak orang lain yang mereka ambil.

Sebagaimana kita lihat pada saat sekarang ini banyak kaum intelektual yang lahir di bangsa ini yang mana mereka dididik untuk memperkaya ilmu tapi bukan memperkaya hati dan kepekaan terhadap sosial dan budaya sehingga berimbas nantinya pada jalan korupsi  karena tidak ada lagi kepedulian mereka.

Nampaknya upaya memupuk kualitas intelektual masyarakat TIDAK seiring dengan upaya peningkatan kualitas BERBUDAYA. Karuan saja, mulai banyak budaya yang hilang atau LUNTUR. Budaya gotong royong yang mengutamakan kepedulian sosial dan selalu bisa dibanggakan dari negeri ini mulai memudar dari peradaban kehidupan masyarakat.

Padahal, ada banyak sikap positif yang dapat kita pelajari dari proses gotong royong, antara lain Prinsip sukarela, tolong menolong dan kebersamaan. Budaya gotong royong dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat dan berwarga negara, diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, kepedulian sosial dan kekeluargaan antar sesama anggota masyarakat.
  2. Kepemimpinan yang Berjiwa Umat;
  3. Kemampuan Membangun Team Work;
  4. Tahu Diri, sehingga dapat menempatkan diri dan berkarya sesuai kompetensinya;
  5. Memperkuat Silaturahmi; Menjalin dan membina hubungan sosial yang baik serta harmonis antarwarga masyarakat;
  6. Melahirkan Usaha Bersama atau Koperasi;
  7. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional.
Semoga Tulisan singkat ini dapat MENGGUGAH kembali semangat kita untuk MEMBUMIKAN Budaya Gotong Royong yang merupakan sumber KEKUATAN kita dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berekonomi, berbangsa dan bernegara. (az).

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.