-->
logo

TRILOGI SUKSES : Zikir, Pikir, Ukir, Energi Pengerak Perubahan Sosial

Hot News

Hotline

TRILOGI SUKSES : Zikir, Pikir, Ukir, Energi Pengerak Perubahan Sosial

 

SKJENIUS.COM, Jakarta. --- Subhanallah. sudah lebih dari 7 bulan, virus corona mengubah "wajah" dunia. Semua orang diminta untuk melakukan Social Distancing, menjaga jarak, hindari kerumunan. Diingatkan selalu memakai masker dan rajin mencuci tangan. Tinggalkan hiruk pikuk, stay at home, berdiam diri di rumah. Covid-19 bukan lagi merupakan wabah yang menyebabkan manusia sesak napas hingga meninggal. Ia lebih dari itu. Ia menjadi semacam pintu lain yang mengubah segala apa pun yang ada di bumi.

Dengan demikian, dibalik berbagai dampak negatif yang diakibatkannya, virus dari Cina ini telah memaksa kita untuk Menata Ulang Kehidupan kita. Pada titik tertentu, kebiasaan seumur hidup memang perlu berubah. Pada titik tertentu, dorongan akan diperlukan. Jika guncangan gangguan virus corona tidak cukup bagi kita untuk mengkalibrasi ulang semuanya, apa lagi yang mampu? Prahara Covid-19 mengingatkan manusia betapa rapuhnya kehidupan yang dibangun berlandaskan materialisme dan rasionalitas semata.

Maka, sudah waktunya Prahara Covid-19 ini kita jadikan momentum Perubahan Sosial di tengah masyarakat. Yakni perubahan dari masyarakat yang cenderung semakin beraroma Materialis Kapitalis kembali kepada Jati Diri Bangsa Indonesia yang berlandaskan Spiritual, Religius, dan Budi Luhur. Marilah kita jadikan Zikir, Pikir, Ukir sebagai Energi Pengerak Perubahan itu.

Keharmonisan Batin Mencerdaskan Akal

Tujuan ZIKIR adalah MENGINGAT Allah. Zikir dapat menenangkan hati dan pikiran, hingga akhirnya mencapai tingkat kesadaran dan ketenangan batin yang lebih tinggi. Zikir dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, sehingga Anda dapat mengalami rasa tenang dan damai, tidak peduli apa pun yang terjadi di sekitar Anda. Dengan rajin berzikir Anda akan merasakan ketenangan batin yang luar biasa (Qs. ar-Ra’du: 28).

KETENANGAN BATIN merupakan awal terjadinya HARMONISASI energi (POWER) yang ada dalam DIRI. Harmonisasi energi akan menjamin terjadinya keseimbangan sistem dalam tubuh. Keseimbangan sistem inilah yang dapat membangkitkan KEKUATAN SPIRITUAL, mengembangkan DAYA PIKIR dan membangun jiwa dan raga Anda menjadi SEHAT wal ‘AFIAT. Karena itu, mereka yang sadar bahwa faktor spiritual lebih kuat daripada kekuatan materi akan hidup BAHAGIA dan SEJAHTERA. (QS. Ali Imran : 190-191).

Berpikir Positif, Memberi Solusi Untuk Umat

Mereka yang jiwanya tenang, akan mampu BERPIKIR dengan tenang dan Jernih. Orang yang mampu berpikir dengan tenang dan jernih sudah tentu mampu berpikir positif karena syarafnya tidak menegang dan mampu menyelesaikan permasalahan dengan bijak.

Tekanan hidup yang terus mendera, seiring dengan wabah corona ini, jika tidak di hadapi dengan berpikir positif, maka kemungkinan besar kita akan mengalami stress dalam menghadapi kehidupan. Jika mampu berpikir positif, maka apapun yang terjadi akan mudah di atasi bahkan kita akan mampu mencari jalan keluar agar dapat menyelesaikan berbagai persoalan itu dengan sebaik-baiknya.

PIKIRAN POSITIF akan membuat hidup kita penuh dengan kebahagaiaan, kesejahteraan, senyum yang ikhlas, wajah tampak berseri dan bercahaya sinar dari ketenangan hati dan rasa syukur yang selalu di ucapkan. "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.".(QS. Al-Baqarah 152).

Trus Karyo Tataning Bumi

Satu diantara Wujud Syukur adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain atau masyarakat, yang disebut juga sebagai AMAL SHALEH. Dengan demikian, Zikir, Pikir dan Ukir harus DIWUJUDKAN dalam KARYA NYATA di tengah umat, Trus Karyo Tataning Bumi. Sehingga KEKUATAN ZIKIR itu dapat MENGEJAWANTAH dalam proses PERUBAHAN SOSIAL ke arah yang lebih progres atau lebih baik dan indah (QS. An Nahl: 97).

Atas dasar demikian, proses perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab seluruh masyarakat Islam, terutama para AHLI ZIKIR. Karen itulah dalam konteks sosiologis (fungsional-struktural), mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik dan produktif, merupakan sebuah keharusan yang tidak dapat dihindari.

Dalam kaitan inilah Majelis Dakwah Al-Hikmah mengembangkan Tasawuf Transformatif dalam upaya MEWUJUDKAN nilai-nilai SUFI sebagai PENGGERAK Transformasi Sosial. Dengan kata lain, KAUM SUFI dengan semangat ajarannya, bukan saja memikul tanggung jawab untuk memperkuat nilai-nilai moral, etik dan spiritual sebagai landasan pembangunan, tetapi juga dituntut untuk memerankan fungsi inspiratif, korektif, kreatif dan integratif KESUFIAN ke dalam proses keharmonisan sosial.

Berhubungan dengan itu, tugas MENGUBAH kondisi sosial ke arah yang lebih baik, bukan sekedar sebagai tugas kemanusiaan, akan tetapi sekaligus merupakan pengamalan sejati ajaran Tasawuf Transformatif dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semoga! (az).


This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.