-->
logo

Mengembangkan Daya Pikir di Tengah Krisis Corona

Hot News

Hotline

Mengembangkan Daya Pikir di Tengah Krisis Corona


SKJENIUS.COM, Jakarta.— Satu per satu negara Kapitalis masuk jurang resesi. Di ikuti oleh negara-negara di ASEAN , yaitu Singapura, Filipina, Thailand, dan Malaysia. Kenyataan tak terelakkan ini akibat ganasnya imbas Corona terhadap sektor perekonomian. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat negatif 5,32 persen. Hal ini menempatkan Indonesia di ambang resesi, setelah pada kuartal sebelumnya juga anjlok di 2,97 persen.


Karuan saja, kondisi ekonomi yang melorot ini membuat banyak perusahaan babak belur karena bergulat dengan dampak COVID-19, yang tidak hanya berdampak negatif pada kinerja bisnis, tetapi juga menghadirkan kendala baru bagi pekerja jarak jauh (work from home). Namun, kalangan pengusaha yang menerapkan Manajemen Ilahiyah dalam Spiritual Company yang dipimpinnya, justru mengingatkan, “Krisis Dapat Membantu Kita Mengembangkan Daya Pikir. Sehingga kita bisa membaca peluang  untuk mengatasi kesulitan dengan ide yang kreatif dan inovatif.”

 

Menurut penelitian para Counselor di Spiritual Business Consultant menunjukkan bahwa krisis dapat menciptakan peluang baru bagi orang-orang untuk menyuarakan gagasan mereka tentang cara melakukan sesuatu dengan lebih baik. Sometimes the world needs a crisis: Turning challenges into opportunities. Itulah yang disebut sebagai Pola Pikir Berkembang.

 

Jadi, Pola Pikir Berkembang dapat membantu kita - dan tim kita - dengan baik selama krisis ini.  Di bawah ini, kami menawarkan Tujuh Saran  bagi para manajer dan para pemirsa yang ingin Mengembangkan Daya Pikir untuk mengatasi berbagai tantangan di tengah Krisis Corona ini :

 

Pertama: Back to Zero, Kembali ke Titik Nol (Taubat). Sebagai orang Beriman dan Beraqal kita harus menyikapi wabah corona ini tidaklah sekadar gejala alamaiah semata, namun sesungguhnya pandemi ini adalah sebuah Pepeling (Ayat-ayat Allah) yang mengingatkan kita betapa rapuh dan bobroknya Sistem Ekonomi Kapitalis yang selama ini mencengkram perekonomian kita.

 

Karena itulah kita harus BertaubatBack to Zero, Kembali ke Titik Nol. Pasalnya, selama ini, secara sadar atau tidak, kita telah terperangkap dalam Sistem Ekonomi dan Bisnis beraroma Kapitalis yang berbasiskan Riba dan kepentingan para pemilik modal (kapital).

 

Kedua : Sabar. Dalam Q.S.Al-Baqarah ayat : 155-156, Allah mengingatkan kita: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun (sesungguhnya kami datang dari Allah dan kepada-Nya kami akan kembali)" (Q.S. al-Baqarah [2]: 155-156).

 

Hari ini, Allah menguji kita dengan ketakutan, kekurangan harta, kesulitan memperoleh rezeki, bahkan banyak saudara kita yang kehilangan nyawa akibat pandemi Covid-19. Maka harus kita hadapi dengan sabar dan Tawakal.

 

Ketiga : Berdiam Tiga Hari di Masjid (I’tikaf). marilah kita pahami, Tiga Pesan Ilahiyah (Three Commandments) yang disampaikan melalui Prahara Corona ini, yaitu : Hindari Kerumunan (Social Distancing), Berdiam Diri (Stay at Home), Tutup Mulut dan Hidung (Cover your Mouth and Nose with a Mask). 

 

Dengan Menghindari Kerumunan, kita bisa berhenti sejenak dari berbagai kesibukan dunia. Sehingga kita bisa berdiam diri (I'tikaf), saat menyepi. Dengan menutup mulut dan hidung, kita disuruh banyak mendenhar, sehingga akan mempertajam telinga batin kita. Sehingga saat sendiri dalam sunyi, kita akan lebih mudah mendengar Suara dan Petunjuk-Nya.

 

Jadi, segeralah menepi, carilah tempat yang nyaman dan sepi. I'tikaflah Tiga Hari di Masjid Baiturahman,Cikarang agar kita bisa mendapat petunjuk dan solusi terbaik dari Langit. “... Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

 

Keempat : Memadukan Zikir dan Pikir. Sesungguhnya pandemi corona adalah sebuah Pepeling (Ayat-ayat Allah) yang harus dibaca oleh orang-orang yang mempunyai Pola Pikir Berkembang (Ulul Albab). Pikiran mereka berkembang karena senantiasa memadukan zikir dan pikir dalam menyikapi kondisi dan situasi yang berkembang. Sehinga mereka bisa mengambil Hikmah-Nya.

 

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi Ulul Albab (orang-orang yang mempunyai pola pikir berkembang). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah (zikirsambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

 

Kelima : Bertemanlah dengan orang-orang yang memiliki pola pikir berkembang. Anda pasti sudah pernah mendengar ucapan, “Anda adalah refleksi dari lima orang terdekat Anda,”. 

 

Anda mungkin tidak menyadari bahwa orang-orang yang dekat dengan Anda dapat memengaruhi mood, perilaku, pemahaman, hingga apa yang Anda anggap sebagai kekuatan maupun kelemahan Anda. Maka, bergaullah dengan mereka yang pikirannya maju dan berkembang. Orang-orang dengan pola pikir berkembang mudah sekali untuk dikenali. Mereka optimis dan memiliki perilaku yang positif.

 

Keenam: Ajarkan mindset berkembang kepada orang lain - dan perkuat dalam diri Anda sendiri

 

“Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu” (QS Al-Mujadalah ayat 11).

Menurut KH Hasyim Asy’ari, alasan Allah mengangkat derajat para ahli ilmu adalah karena mereka dapat mengaplikasikan ilmu mereka dalam kehidupannya. Beliau memberikan tafsir (interpretasi) ayat di atas sebagai berikut: “Maksudnya Allah mengangkat derajat ulama dari kalian sebab mereka mampu menggabungkan ilmu dan amal.” 


Selanjutnya KH Hasyim Asy’ari menyatakan bahwa puncak dari keilmuan seseorang adalah pengamalan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sebab hal itu merupakan buah dari ilmu dan faedah kebaikan dari umur seseorang serta merupakan bekal yang akan berguna di akhirat kelak, maka siapa saja yang dapat menggapai itu semua maka ia akan berbahagia baik di dunia maupun di akhirat, dan barangsiapa yang tidak dapat menggapainya maka ia akan berada dalam kerugian.


Ketujuh : Atur ulang Ekspektasi dan Definisi Sukses Anda. Ketimbang berpikir bahwa kesuksesan adalah “menjadi yang terbaik”, mulailah berpikir bahwa kesuksesan adalah “melakukan yang terbaik”. Dengan begini Anda akan mengubah fokus Anda yang selama ini tinggal di zona nyaman dan meningkatkan cara Anda bekerja, mungkin dengan lebih efisien atau lebih mampu mengatur perkembangan personal Anda.

 

“You can do what you have to do, and sometimes you can do it even better than you think you can,” Jimmy Carter wrote.

 

Saat Anda berpikiran terbuka akan sesuatu dan meraih berbagai kesempatan belajar yang ada, berarti Anda sedang berkembang secara konstan. Seseorang yang miliki pola pikir berkembang kerap mengambil kesempatan dan belajar dari kesalahan yang mereka perbuat. Mereka meyakini bahwa kecerdasan dapat dikembangkan dan mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk meraih target-target yang mereka tentukan dalam hidup. (az).



 



 


This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.