-->
logo

KEKUATAN IMAN : Energi Penggerak Menuju Masyarakat Sejahtera

Hot News

Hotline

KEKUATAN IMAN : Energi Penggerak Menuju Masyarakat Sejahtera

 

SKJENIUS.COM, Jakarta.- Pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian Negara Kapitalis AS, Uni Eropa dan sekutunya di Asia. Setidaknya bersama Amerika Serikat 7 negara sudah masuk ke Jurang Resesi. Demikian juga China, sebagai negara asal virus ini pertumbuhan ekonomi negeri sosialis Komunis ini pun Babak Belur. Bahkan, IMF menyatakan perekonomian dunia akan mengalami krisis keuangan terburuk sejak Depresi Besar tahun 1930-an.

Sementara itu, Perekonomian Indonesia anjlok pada kuartal II-2020, tercatat negatif 5,32 persen.  Karuan saja, hal ini menempatkan Indonesia Mendekati Jurang Resesi, setelah pada kuartal sebelumnya juga mengalami kontraksi sebesar 2,97 persen. Oleh karena itu, diperlukan Holistic Problem Solving untuk mengatasi situasi sulit Indonesia saat ini. Pasalnya,  prahara corona arus diatasi dengan berbagai terobosan yang Komprehensif


Untuk itulah, Presiden Jokowi serta seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah dituntut mampu menangani krisis kesehatan akibat Covid-19 dengan cepat dan tepat. Seiring dengan itu harus bisa menciptakan iklim perekonomian dan ketenagakerjaan yang dapat mengatasi problem tersebut secara efisien. Jadi, untuk Mengatasi Darurat Kesehatan dan Krisis Ekonomi, Perlu Solusi Komprehensif dengan Memadukan Kecerdasan Intelektual dan Kekuatan Spiritual.


Sehubungan dengan hal tersebut di atas, agar ekonomi RI tidak mengalami kontraksi di kuartal III mendatang dan selamat dari jurang resesi, saya mengajak pemerintah untuk memandang juga pandemik ini dari Sudut Pandang Spiritual. Pasalnya, prahara corona ini bukan sekadar wabah biasa, namun pandemi virus ini adalah Ayat-ayat Allah yang tersebar di muka bumi. Pikiran manusia bisa salah dalam membacanya jika hanya memakai cara analitik reduksionistik. 


Oleh sebab itu, diperlukan Paradigma Ilahiyah (cara berpikir yang sesuai petunjuk Allah dan Sunnah) di dalam pemecahan masalah-masalah yang ada di tengah Prahara Covid-19 ini. Dalam menghadapi Virus Corona dan segala dampaknya kita memerlukan kemampuan intuisi efektif. Maka, kita perlu mengembangkan cara berfikir holistik. Dari pandangan tersebut Paradigma Ilahiyah berupaya untuk mencari tahu, apa Hikmah yang ingin disampaikan Allah melalui prahara corona ini?


“Allah menganugerahkan Al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”(QS. Al-Baqarah : 269).


Menurut saya, satu diantara Al-Hikmah yang ingin disampaikan adalah berupa peringatan bagi kita bahwa betapa rapuhya sitem ekonomi Kapitalis Materialis dan Sosialis Komunis. Karena itulah, kita harus menjadikan wabah covid-19 ini sebagai Momentum Taubat Nasional karena selama ini Sistem Ekonomi Indonesia Sangat Beraroma Kapitalis dan sudah mulai terjerat utang riba dari Cina Komunis. 


Maka, sekaranglah saatnya kita keluar dari Cengkeraman Sistem Riba yang menjerat dan menjauhkan kita dari Berkah. Marilah kita Kembali ke Sistem Ekonomi Pancasila yang Berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.Seiring dengan hal tersebut di atas, marilah kita luangkan waktu sejenak untuk Mentafakkuri Dua Alinea dari Pembukaan UUD 45 yang berbunyi:


"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."


"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umummencerdaskankehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” 


Bila kita hayati dengan seksama, maka dapatlah kita pahami bahwa para Founding Fathers Indonesia dan para Syuhada yang Berjihad untuk Kemerdekaan, menyadari sepenuhnya bahwa hanya Kuasa Allah dan Kekuatan Iman yang Mendukung di Saat-saat yang Tak Menentu dan Sulit, kapan dan dimanapun. 


Kekuatan Iman kepada Allah serta bimbingan-Nya dan didorong oleh keinginan luhur, yang membuat para Syuhada rela mengorbankan Jiwa, Raga dan Harta dalam Jihad fi Sabilillah untuk mengusir para penjajah dari Bumi Nusantara agar masyarakat dapat meningkatkan Kualitas Hidupnya. 


Keinginan Yang Luhur itu lahir dari Empati terhadap jeritan rakyat kecil yang Menderita Lahir Batin akibat ulah penjajah Belanda yang sewenang-wenang. Inilah yang disebut Niat Ingsun, sebuah energi di dalam batin yang dapat mengonsolidasikan berbagai kekuatan 

yang ada di sekitar dirinya. 


Niat Ingsun adalah penentu kualitas sebuah ibadah bahkan dengan niat baik kegiatan sehari-hari yang notabenenya mubah bisa mendapatkan bonus pahala layaknya ibadah. Sabda Nabi SAW, “Innamal a’maalu bin niyyah” (Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niat). 


Karena itulah pada akhirnya, hanya pejuang yang punya niat ingsun (niat yang teguh dan tekad yang besar) saja yang bertahan dan tetap Istiqamah dalam Jihad fi Sabilillah. Sisanya akan tergerus seleksi alam.


Alhamdulillah. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur para pejuang keadilan, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia pun Merdeka!


“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS: Al-A’raf [7]: 96).


Karena itu, marilah kita sadari bersama sesungguhnya Kekuatan Iman adalah Generator Utama Pemulihan Ekonomi Indonesia. Selanjutnya Keinginan Luhur adalah Spirit pendorong dalam upaya  memajukankesejahteraan umat dan mencapai Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Kekuatan Iman meliputi keyakinan sekaligus juga komitmen atau kepatuhan serta Konsistensi Amal Shaleh berlandaskan Keiinginan Luhur. Keberadaan Nilai Iman dan Keinginan Luhur dalam prilaku Politik dan Ekonomi Manusia inilah yang kemudian membuat aktivitas politik dan perekonomian menjadi sangat bertolak-belakang, antara Sistem Ekonomi  Pancasila dan konvensional (kapitalis).


Semoga Allah melindungi dan membimbing kita untuk Mengakhiri Krisis dan Resesi Ekonomi, Melalui Solusi Komprehensif, Memadukan unsur Fisik dan Metafisik. Meningkatkan kekuatan iman dan menjadikan keingin luhur untuk memajukan Kesejahteraan Rakyat sebagai basis perjuangan kita dalam penanganan wabah corona dan mengatasi segala dampak negatif yang ditimbulkannya dalam segala aspek kehidupan serta upaya pemulihan Ekonomi Indonesia. 


Demikianlah solusi Paradigma Ilahiyah dalam mengatasi wabah corona dan mencegah krisis ekonomi. Konsep Sistem Ekonomi Pancasila yang berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, Insya Allah, mampu mengatasi resesi ekonomi dengan solusi tuntas. Karena itu, seorang Pemimpin dalam sistem ekonomi Pancasila juga adalah negarawan sejati, amanah dan mampu menjalankan tugasnya sebagai pelayan sekaligus pelindung manusia rakyat yang dipimpinnya. 


Maka, sudah saatnya kembali pada sistem Ekonomi Pancasila agar negeri ini terbebas dari berbagai krisis kehidupan.Mari berbenah menuju Indonesia berkah di bawah naungan penerapan Paradigma Ilahiyah untuk mengelola negeri tercinta ini, maka kehidupan yang sejahtera bukan saja dirasakan oleh muslim, maupun juga non muslim. Semoga Allah Memberi Kemudahan kepada kita untuk Mewujudkan Toto Tentrem Kerto Raharjo Gemah Ripah Loh Jinawi. Baldhatun Thayyibah wa Rabbun Ghafur. (az).



This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.